Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membaca Warta Magelang dari Prasasti Mantyasih (907 M)

8 Agustus 2024   08:47 Diperbarui: 19 Agustus 2024   21:54 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

6. Dijelaskan alasan yang mendasari desa Mantyasih ditetapkan sebagai desa Sima

7. Disebut nama-nama raja Mataram Kuno masa dinasti Sanjaya:

  • Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
  • Sri Maharaja Rakai Panangkaran
  • Sri Maharaja Rakai Panunggalan
  • Sri Maharaja Rakai Warak
  • Sri Maharaja Rakai Garung
  • Sri Maharaja Rakai Pikatan
  • Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
  • Sri Maharaja Rakai Watuhumalang

Beberapa Warta Penting Magelang Berdasar Prasasti Mantyasih 

1. Sejarah Kelurahan Meteseh

Dari prasasti Mantyasih dapat diketahui bahwa nama Meteseh yang menjadi salah satu wilayah kelurahan di kota Magelang sudah ada sejak abad X M (907 M). Nama Meteseh pada tahun 907 M disebut dengan nama Mantyasih. Berdasar telaah toponim, nama Mantyasih yang tersebut dalam prasasti, diidentikan dengan Meteseh sekarang. Maka prasasti Mantyasih dijadikan dasar penetapan hari lahir Kota Magelang (11 April 907 M).

Desa Mantyasih pada masa pemerintahan raja Balitung, ditetapkan sebagai desa Sima. Dengan demikian, maka desa Mantyasih sejak itu telah dibebaskan kewajibanya membayar pajak kepada kerajaan. Alasan mendasarnya lebih pada alasan loyalitas dan keberhasilan menyelesaikan wabah penyakit dan kemampuan menekan tindak kriminalitas yang terjadi serta kemampuan dalam  melawan musuh kerajaan. 

Ditetapkanya Mantyasih sebagai desa sima, mengindikasikan bahwa raja Dyang Balitung mempunyai respek dan perhatian yang besar terhadap keberadaan para pemimpin dan masyarakat desa Mantyasih. Desa Mantyasih menjadi salah satu desa yang memperoleh perhatian istimewa dari sang raja. Bahkan dijelaskan pada isi prasasti Mantyasih, desa ini dijaga oleh 5 pejabat bergelar Patih. Mengapa tidak cukup seorang rama (kepala desa/wanua) yang mengendalikan pemerintahan, namun juga melibatkan Patih? Mungkin saja pada masa Balitung, Mantyasih memiliki kompleksitas masalah yang rumit, sehingga raja perlu menugasi Patih secara bergantian membantu mengendalikan pemerintahan di desa Mantyasih.     

Berdasar hal tersebut dapat diketahui bahwa desa Mantyasih merupakan desa tertua di wilayah Magelang. Sebab berdasar prasasti yang ada belum ada penjelasan angka tahun yang lebih tua dibandingkan desa Mantyasih. Dengan demikian kota Magelang, memiliki salah satu wilayah kelurahan yaitu Meteseh yang setidaknya sudah berumur 1117 tahun. Itu apabila didasarkan pada prasasti (Mantyasih). Sebab dalam prasasti Poh (905 M) juga disebut Mantyasih. Berarti sejak tahun 905 M desa Mantyasih sudah ada. Ini berart Mantyasih sudah ada sebelum periode 905 M.  Hanya saja desa Mantyasih ditetapkan sebagai sima oleh raja Balitung pada tahun 907 M.

Maka kelurahan Meteseh di kota Magelang sudah terbukti membentangkan sejarah panjang masyarakat Magelang sejak zaman Mataram Hindu. Hal ini membuktikan bahwa wilayah Magelang sejak zaman Mataram Hindu telah memainkan peran penting dalam percaturan sosial, ekonomi, agama, budaya maupun politik.

2. Raja-raja Mataram Kuno

Prasasti Mantyasih mampu menyingkap kegelapan masa lalu para pemimpin Mataram Hindu. Sebab dari prasasti tersebut diperoleh penjelasan tentang silsilah raja-raja Mataram Hindu yang pernah memerintah. Dari prasasti ini akhirnya diketahui para penguasa Mataram Hindu yang diletakkan pondasinya oleh raja Sanjaya.   Pada silsilah tersebut Sanjaya disebut sebagai wamsakarta (pendiri dinasti). Silsilah dengan versi yang berbeda yang juga menjelaskan silsilah raja Mataram Kuno adalah prasasti Wanua Tengah III (908 M) yang sama-sama dikeluarkan oleh raja Balitung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun