Munculnya fenomena lahirnya pergerakan nasional membuktikan adanya kesadaran tentang harga diri sebagai bangsa dan adanya perasaaan yang senasib sebagai orang terjajah. Gelombang perjuangan mereka menemukan simpul politik dengan munculnya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu literasi kebangsaan makin mengerucut pada pengakuan bersama tentang tanah air, bangsa dan bahasa yang sama yaitu Indonesia. Pada periode lebih lanjut, literasi kebangsaan makin mengerucut lagi pada tuntutan kemerdekaan Indonesia. Sebab akibat penjajahlah bangsa Indonesia mengalami keterbelakangan dalam berbagai bidang.
Para pejuang literasi kebangsaan adalah kaum terpelajar. Dengan intelektualitas yang dimilikinya, mereka mencoba memahami, mengidentifikasi penyebab penderitaan nasib kaum pribumi. Literasi kebangsaan yang mereka lakukan menemukan adanya fakta bahwa kaum pribumi mengalami penderitaan dalam berbagai bidang akibat penjajahan dan jiwa hipokrit kaum feodal.
Mereka meninggalkan langkah-langkah perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang sebelumnya yang dianggap tidak efektif. Sebab perjuangan para pendahulu masih bersifat sporadis, kedaerahan, bertumpu pada karisma pemimpin, cenderung menggunakan kekuatan fisik, sehingga mudah dipatahkan dengan berbagai tipu daya pemerintah kolonial.
Dengan literasi kebangsaan yang dilakukan, semua cara-cara tersebut digantikan dengan perlawanan menggunakan organisasi nasional. Strategi baru tersebut merupakan koreksi total cara-cara yang pernah dipakai para pejuang sebelum abad XX. Langkah baru inilah yang secara bertahap mengantarkan bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Peristiwa tanggal 20 Mei 1908 akhirnya diperingati sebagai hari kebangkitan nasional. Sebab peristiwa tersebut merupakan tonggak lahirnya perjuangan baru bangsa Indonesia yang dipelopori kaum terpelajar dalam melawan penjajahan yang menjadi penyebab hancurnya tata kehidupan bangsa Indonesia. Â
Berdasar paparan fakta sejarah di atas, pendidikanlah yang mencerahkan kehidupan bangsa. Maka tepatlah apabila hari kebangkitan nasional dikatakan sebagai masa pencerahan bangsa Indonesia. Kaum terpelajar telah menjadi lokomotif perubahan mindset dan orientasi perjuangan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H