Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menatap Wajah Pendidikan Indonesia Abad 21: Tantangan, Peluang dan Hambatan

22 Juli 2023   08:30 Diperbarui: 22 Juli 2023   08:35 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wajah Pendidikan Abad 22. Sumber: https://heruwijayanto

Abad 21 merupakan abad teknologi. Abad ini ditandai dengan penggunaan teknologi di berbagai bidang kehidupan. Hampir semua bidang kehidupan sudah merasakan proses digitalisasi dalam mewujudkan efektifitas dan efisiensi capaian kinerja. Pada abad ini pula sudah disuguhkan realita bahwa bekerja tidak lagi harus di kantor, namun bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Oleh sebab itu dunia pendidikan kita juga terus bersiap untuk menatap arah pendidikan abad 21.  Mengapa? Sebab arah pendidikan abad 21 lebih menitikberatkan pada penguasaan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan zamannya. Secara berangsur akan terjadi proses pergeseran legalitas pendidikan seseorang pada kompetensi yang dimiliki daripada legalitas formal-administratif yang berbentuk kertas dan tanda tangan.

Profil pendidikan abad 21 menjadi opsi yang harus dipilih dan dijadikan prioritas apabila kita menginginkan ouput dan outcome pendidikan kita yang aplikatif, fungsional dan implementatif. Bukan output yang teoritis, retoris dan selalu berorientasi pada legalitas formal administratif. Maka mewujudkan profil tersebut mempunyai peluang yang besar. Namun juga terdapat tantangan dan hambatan yang perlu disiapkan antisipasinya. Pelu keterbukaan sikap mental oleh semua pihak terkait demi mewujudkan kualitas pendidikan kita yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan zamannya.

4 Titik Berat Pendidikan  Indonesia Abad 21

Wajah pendidikan abad 21 merupakan pesona bagi perikehidupan generasi muda calon penerus perjuangan bangsa. Ada empat wajah pendidikan abad 21 yang menjadi visi pembangunan pendidikan. Wajah pendidikan abad 21 menitikberatkan pada empat kompetensi yang harus dikuasai. Yunus Abidin (2015) menyebut ada empat titik berat penguasaan kompetensi pada pendidikan abad 21.

1) Kompetensi berpikir

Kompetensi berpikir merupakan kompetensi yang berkaitan dengan ranah kognitif. Penguasaan kompetensi berpikir hendaknya menjadi salah satu titik berat dalam membangun pendidikan di Indonesia. Kompetensi berpikir mencakup aspek kompetensi memecahkan masalah (problem solving), kompetensi berpikir metakognitif (kesadaran untuk mengetahui sesuatu dan mengetahui apa yang belum diketahui, thinking of thinking), selanjutnya adalah aspek berpikir kreatif (creative thinking).

Ketiga aspek tersebut merupakan kebutuhan dan menjadi bekal penting bagi siswa yang pada saatnya akan pelanjut estafeta kepemimpinan bangsa. Oleh sebab itu praktik pendidikan di lapangan (pembelajaran) harus menitikberatkan proses tersebut agar proses pembelajaran pada saatnya dapat melahirkan outpt generasi muda yang mempunyai kompetensi berpikir yang minimal baik.

2) Kompetensi bekerja

Apabila kompetensi berpikir bersifat kognitif, maka kompetensi bekerja lebih bersifat afektif atau sikap mental. Maka kompetensi bekerja adalah kompetensi yang dibutuhkan siswa pada saatnya mereka berada di dunia kerja. Oleh sebab itu pendidikan abad 21 selain menitikberatkan pada kompetensi berpikir, juga menitikberatkan pada kompetensi bekerja. Kompetensi ini bukan berkaitan dengan kemampuan teknis, namun lebih pada kemampuan mentalitas agar dapat  berdaptasi dengan kebutuhan di luar teknis.

Aspek-aspek kompetensi bekerja antara lain kemampuan berkolaborasi, bekerjasama dan berkomunikasi. Kemampuan berkolaborasi berkaitan dengan sikap mental "mau menjalin kerjasama" (proses bekerjasama) dengan orang lain. Kerjasama berkaitan dengan kemampuan mempertemukan ide atau gagasan dalam memecahkan masalah. Sedangkan berkomunikasi adalah kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain.

Maka titik berat kedua pendidikan abad 21 adalah kompetensi bekerja. Sebab sebaik apapun kompetensi berpikir ketika tidak didukung dengan kompetensi bekerja, kebermanfaatan kompetensinya akan cenderung untuk kepentingan dirinya. Pada tahap inilah benih-benih egoisme, individualisme, sikap anti sosial, dll akan menghinggapi relung pikiran dan hati siswa kita. Maka proses pendidikan abad 21 juga menitikberatkan pada kompetensi bekerja.  

3) Kompetensi berkehidupan

Kompetensi berkehidupan berkaitan dengan status kita sebagai bagian dari bangsa dan orang lain di lingkungan social. Maka aspek-aspek kompetensi ini antara lain: cinta tanah air dan bangsa, kesadaran beragama yang baik, sopan, tanggungjawab, jujur, rendah hati,dll. Oleh sebab itu pendidikan abad 21 salah satu titik berat pendidikan abad 21 adalah kompetensi berkehidupan. Maka proses pendidikan kita harus mampu melatih siswa kita agar dapat menguasai kompetensi berkehidupan.

4) Kompetensi menguasai iptek

Komptensi ini berkaitan dengan bekal yang harus dimiliki oleh siswa kita pada saat terjuan di masyarakat (ada dunia kerja). Bekal tersebut menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Oleh sebab itu pendidikan abad 21 harus mengantarkan siswa mampu menguasai kompetensi menguasai iptek.

Tantangan, peluang dan hambatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun