Ketika seseorang selama menjalankan puasanya sesuai aturan dan menjalankan perintah lain yang menyertai,termasuk iktikaf di 10 hari terakhir, setelah puasa ia menunjukkan kualitas imannya dengan kemampuan menahan amarah, tidakkan orang yang demikian menjadi tanda orang yang memperoleh hikmah lailatul qadar?
f. Mau memaafkan kesalahan orang lain
Hemat penulis, salah satu ciri orang berhasil memperoleh lailatul qadar adalah kemampuan dirinya mau memaafkan kesalahan orang lain dari kesalahan yang dilakukan terhadap dirinya. Oleh sebab itu ketika seseorang setelah menjalankan puasa ramadan, setelah ramadan orang tersebut menjadi orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain, berarti orang tersebut mampu meningkatkan kualitas imannya melalui asah kecerdasan emosi. Bukankah kondisi demikian bukan merupakan indikasi seseorang berhasil memperoleh hikmah lailatul qadar?
Pada dasarnya orang yang memperoleh malam lailatul qadar adalah orang berhasil mengasah keimanannya menjadi orang yang bertakwa. Keberhasilan seseorang beriman bertransformasi menjadi orang yang takwa merupakan kecerdasan seseorang dalam mengasah imannya dari ramadan satu ke ramadan lainnya. Semoga kita bisa memenuhi ciri-ciri di atas, walaupun harus secara bertahap dari ramadan ke ramadan berikutnya sampai akhirnya Allah SWT berkehendak memanggil kita kehadirat-Nya. (Refleksi menuju akhir ramadan 1444 H)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H