Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

SDIT Larish Kembangkan 5 Kebutuhan Siswa Kelas I Melalui Pesantren Ramadan

5 April 2023   07:05 Diperbarui: 5 April 2023   07:12 1275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kognitif siswa juga perlu dikembangankan melalui berbagai kegiatan. Apalagi anak kelas I SD juga masih berada dalam masa "pikiran emas". Sehingga peran sekolah sangat besar dalam mematangkan kognitif siswa melalui berbagai kegiatan. Oleh sebab itu kegiatan epsantren ramadan dapat dijadikan sebagai sarana untuk kemampuan tersebut.

e) Keterampilan motorik

Siswa kelas I SD juga sangat membutuhkan pengembangan keterampilan motorik. Oleh sebab itu sekolah harus berusaha dengan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan keterampilan motorik siswa. Pesantren ramadan bisa dijadikan sarana mengembangkan keterampilan motorik.

4 Langkah Menanamkan Takwa di Bulan Puasa Bagi Siswa SD kelas I

Penanaman nilai takwa kepada siswa SD kelas I juga perlu dilakukan. Sebab apabila sejak kecil dibiasakan puasa, maka akan menjadi kebiasaan. Sehingga kelak saat dewasa, mereka melaksanakan puasa sebagai aktivitas biasa. Namun karena masih latihan, cara berpuasanya bisa setengah hari atau cara lain yang bisa memberikan edukasi kepada mereka.

Sekolah sebagai lembaga untuk menyemai nilai-nilai takwa siswanya juga perlu memperhatikan kondisi siswanya yang masih berada dalam masa transisi. Sehingga upaya menempa takwa yang dilakukan tetap didasarkan pada upaya membuat mereka bisa bergembira. Oleh sebab itu SDIT Larish Magelang, melaksanakan Malam Bina Takwa bagi siswanya yang kelas I dengan berbagai kegiatan yang bisa membuat para siswa bergembira. Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain:

1) Bercerita

Siswa SD kelas 1 belum mempunyai keterampilan baca dan tulis yang masuk kategori mahir. Maka bercerita menjadi metode yang dibutuhkan oleh mereka dalam berlatih membangun konsep tentang nilai-nilai yang ditanamkan. Langkah ini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai puasa kepada mereka. Tema yang dipilih antara lain cerita tentang Si Kaya dan si Miskin, Hati-hati dengan Pembohong, Jangan Dekati Syirik, Indahnya Salat Berjamaah, Puasa dicintai Allah, dll. Mengingat eranya pembelajaran berdiferensiasi, maka masing-masing kelompok bebas memilih tema ceritanya.

Salah satu siswa SDIT Larish kelas I sedang berlatih bercerita.Dok.sditlarish
Salah satu siswa SDIT Larish kelas I sedang berlatih bercerita.Dok.sditlarish
Melalui bercerita itu guru berusaha menanamkan nilai-nilai ketakwaan kepada siswa. Maka tema-tema yang dirancang semua bernuansa karakter yang bermuatan ketakwaan.

Menghafal ayat di depan teman-teman selain menanamkan nilai agama juga bisa melatih emosi.Dok.sditlarish
Menghafal ayat di depan teman-teman selain menanamkan nilai agama juga bisa melatih emosi.Dok.sditlarish
Menghafal ayat di depan teman-teman selain menanamkan nilai agama juga bisa melatih emosi.Dok.sditlarish
Menghafal ayat di depan teman-teman selain menanamkan nilai agama juga bisa melatih emosi.Dok.sditlarish
Oleh sebab itu guru yang mendampingi masing-masing kelompok, dituntut bisa memahami isi cerita serta bisa menghayati tentang ceritanya. Supaya pada saat bercerita bisa membawa pengaruh sugesti pada siswa yang memperhatikan.

2) Modeling

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun