Sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada anak-anak, kegiatan tersebut  aku tulis juga di Kompasiana. (Ketika Lapas Menjadi Laboratorium Belajar, Siswa Memperoleh Pelajaran Apa Saja?)
Rasa sukur lagi bahwa aku mendapat suguhan kreativitas siswaku kelas XI IPS 5 yang berhasil melakukan tugas pendalaman materi Konflik Sosial dalam bentuk media pembelajaran Sosiologi yang diberi nama Pop Up Sosiologi dan Sociology Box. Insya Allah, karya mereka akan aku tulis dalam artikel pasca ramadan. Upaya tersebut sebagai apresiasi guru kepada siswanya yang telah melahirkan karya-karya kreatifnya.
Pada hari terakhir kegiatan pembelajaran, aku berpamitan kepada siswa siswi tercinta dan segenap siswa yang menjadi salah satu organisasi kesiswaan di sekolah. Lega rasanya bisa berpamitan dan berfoto bersama anak-anak tercinta.
Catatan penting selama 35 tahun mengabdiÂ
1) Belajar dari padi
Tumbuhan padi dapat kita jadikan sebagai pelajaran dalam menjalani profesi. Makin tua usianya makin berisi. Isinya bisa dimanfaatkan oleh kita setiap hari. Kira-kira guru juga seperti itu.Â
Makin tua usia kita, makin arif dan bijak dalam menjalani hidup di tengah orang lain. Tidak hanya itu, namun juga ilmu dan pengalaman dapat dinikmati oleh orang lain. Semua itu akan terwujud ketika kita mau belajar dan terus belajar.
2) Personal price dalam profesi
Semua kita penyandang profesi, menginginkan adanya personal price (harga diri) dalam menjalani profesi. Hal tersebut penting bagi kita sebab biasa menjadi motivasi bagi kita dalam menjalani profesi. Selain itu juga menjadi benteng tegaknya wibawa lembaga yang kita jadikan sebagai tempat mengabdi.Â