Tanpa disadari 10 Maret 2023 penulis telah menjalani pengabdian sebagai guru dengan satus pegawai negeri 35 tahun (tiga puluh lima tahun). Praktis 1 April 2023 pekan depan, penulis harus mengakhir statusnya sebagai pegawai negeri, karena maksimal usia purna guru adalah 60 tahun.Â
Pengabdian selama 35 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Dalam kurun waktu tersebut pasti mengalami suka dan duka dalam menjalani tugas dan profesinya. Tiada kata yang indah kecuali ungkapan rasa sukur yang mendalam kepada sang pemilik jiwa dan raga ini (Alloh SWT), penulis bisa purna dalam keadaan sehat wal afiat.
Rasa syukur itu juga ingin penulis ungkapkan dalam bentuk karya profesi berupa buku yang berisi cacatan singkat perjalanan penulis dari desa  sampai penulis menjalani tugas profesinya selama 35 tahun sebagai guru. Catatan perjalanan hidup singkat tersebut agar dapat menjadi saksi tertulis dan dapat diabadikan dalam bentuk buku kecil sederhana. Bagi penulis buku tersebut bisa sebagai refleksi diri, bagi teman-teman sejawat siapa tahu bisa menjadi tambahan cerita kehidupannnya.
Merangkai memori yang berisi kepingan kisah perjalanan hidup ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Namun sedikit demi sedikit akhirnya bisa dihimpun walaupun banyak yang tidak lagi utuh. Sehingga perlu dibumbui dengan aktivitas yang relevan agar kisah tersebut mempunyai resonansi. Pendek kata upaya menghimpun kepingan kisah tersebut perlu "bertapa" terhadap kegiatan yang lain agar karyanya bisa jadi. Dalam buku kecil tersebut ada beberapa potongan kisah yang diurai oleh penulis:
a) Masa kecil penulis di desa
Bagian terpenting pada bagian ini adalah kondisi desa penulis yang kering, tandus dan sulit air. Sehingga saat musim kemarau masyarakat kebingungan dalam mendapatkan air bersih. Kadang harus berjalan sampai 2 km dan mengantri demi memperoleh air bersih.
b) Kisah penulis saat sekolah dari SD, SMP dan SMA
Bagian penting dalam kisah ini adalah 1) kisah masyarakat penulis yang mempunyai kebiasaan "kawin muda" (Usia rata-rata SMP), 2) kisah kesadaran penulis ingin menjadi "sarjana" karena terinspirasi oleh mbak dan mas KKN di desa penulis, 3) Inspirasi hidup dari Pak Kalend pendiri Basic English Course yang sekarang dikenal kampung Inggris di Pare Kediri
c) Kisah penulis saat menjadi mahasiswa
Bagian terpenting dari bagian ini adalah catatan kisah penulis saat menjadi ketua seminar akademik, ketua panitia study tour dan pengalaman menjadi anggota tim peneliti dosen. Melengkapi kisah dalam bagian ini juga diceritakan suka duka penulis saat menjadi Koordinator Kecamatan saat melaksanaan Kuliah Kerja Nyata.
d) Kisah penulis saat menjalankan tugas di SPGN Blora 1988 s.d. 1990
Bagian terpenting dalam kisah ini adalah pengalaman pertama penulis menjadi guru berstatus pegawai negeri berguru kepada senior.
e) Kisah penulis saat menjalankan tugas di SMAN 1 Tunjungan Blora 1991 s.d.1994
Bagian terpenting adalah kisah penulis menjadi pembimbing Lomba Kelompok Ilmiah Pelajar dan menjadi juara. Kisah pengabdian penulis dalam menjadi aktor pembinaan agama Islam untuk siswa SMP/MTs, SMA/STM/SMEA/ MA se Kabupaten Blora dengan nama Studi Islam Intensif (SII).
Pada bagain ini juga dikisahkan tentang pengalaman penulis sebagai guru termuda menjadi Tutor Daerah Penyetaraan Guru SD dalam menemani bapak ibu guru SD yang luar biasa perjuangannya di Kabupaten Blora.
f) Kisah penulis saat berjuang pindah tugas dari Blora ke Magelang
Pada bagian ini penulis mengisahkan perjuangan berliku dan belasan kali penulis untuk bisa berkumpul dengan keluarga. Sebab sejak tahun 1988 s.d. 1994 penulis menjalani Pisah Lokasi (PL). Istri di Kabupaten Magelang, penulis di Blora.
g) Kisah penulis saat  menjalankan tugas di SMAN 5 Magelang
Pada bagian ini penulis menuliskan kisahnya ketika menemani peserta didiknya dengan berbagai kegiatan pembelajaran. Outing class baik kelompok maupun kelas menjadi orientasi selama proses pembelajaran. Sebab penulis adalah guru Sosiologi. Sehingga harus menjadikan masyarakat sebagai laboratorium pembelajaran Sosiologi. Bagian ini dilengkapi kisah penulis memperjuangkan karir kepangkatannya dengan berbagai karya profesi. Alhamdulilah di akhir masa tugasnya bisa purna dengan golongan IV d.
memoar" ternyata membutuhkan stamina memori yang harus kuat. Sebab mengorek perjalanan dari kecil sampai tua.  Maka ada juga yang ingat kisah pokoknya, namun lupa dinamikanya. Bersyukur beberapa foto saat kuliah masih ditemukan. Demikian juga berbagai kegiatan SII yang dihadiri Bupati Blora saat itu, juga masih bisa ditemukan. Buku singkat ini setidaknya dapat menjadi bukti rekam jejak penulis sebagai orang desa yang merangkai cita menjadi sarjana, suatu mimpi yang tidak lazim bagi lingkungan sosial penulis sekitar tahun 1979 yang pada umumnya  mempunyai kebiasaan menikah usia sekitar SMP. Semoga bermanfaat.
Ikhtiar menulis buku kecil ini yang penulis sebut dengan "Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H