Diskusi kelompok bagi guru sudah tidak mungkin asing baik di telinga maupun di aktivitasnya. Sebab hampir setiap hari kita sebagai guru, sering menjadikan diskusi sebagai salah satu upaya mencapai tujuan pembelajaran yang sudah dirancang.
Sebagai suatu metode, diskusi mempunyai banyak manfaat, baik untuk guru maupun peserta didik khususnya. Sebab diskusi merupakan langkah kolaboratif yang terdiri dari beberapa personal peserta didik guna mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Maka tidak berlebihan jika dikatakan, bahwa diskusi mempunyai peran yang strategis dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Secara teoritis diskusi kelompok adalah wujud pembelajaran yang kolaboratif, partisipatif dan interaktif. Pembelajaran kolaboratif ditandai dengan adanya kerja sama antar peserta didik dalam membaas materi pelajaran.Â
Pembelajaran partisipatif ditandai dengan adanya keterlibatan semua peserta didik dalam proses pembelajaran.Â
Sedang pembelajaran interaktif ditandai dengan adanya interaksi antar peserta didik maupun peserta didik dengan guru. Dengan kata lain, dalam implementasinya diskusi kelompok mengantarkan proses pembelajaran bisa bermakna.
Realitanya di lapangan, belum semua praktik diskusi dapat berjalan sesuai dengan harapan. Di sana-sini masih ditemukan praktik diskusi yang masih belum efektif.Â
Dominasi oleh segelintir peserta didik dalam diskusi, proses diskusi yang masih asal-asalan, tidak efisiennya waktu, tanya jawab sering stagnan, dll. Semua hal tersebut tentu berdampak pada tidak efektifnya kegiatan diskusi kelompok yang dijalankan.
Mengapa diskusi kelompok perlu dimaksimalkan?
Sebab di dalam diskusi kelompok terdapat banyak manfaat baik secara psikologis, sosial maupun edukatif, baik untuk guru maupun untuk peserta didik.Â