Sehat ke lima adalah sehat spiritual. Bagi seseorang yang sudah purna sehat spiritual adalah kata kunci. Sebab sehat sipiritual inilah yang akan menjadi penentu keberhasilan dalam membangun dialog dengan sang Khaliq. Oleh sebab itu langkah-langkah untuk mencerdaskan spiritual merupakan langkah yang wajib dilakukan, agar makin bertambah umurnya makin menyadarkan dirinya tentang bekal yang harus dibawa menghadap sang Khaliq. Maka menu ke lima adalah menu yang paling sempurna dibanding menu-menu sehat yang lain. Ada beberapa manfaat sehat spiritual bagi seseorang yang purna:
a) Lebih bersikap "semeleh" yaitu sikap yang disandarkan kepada sang Khaliq Allah SWT.
b) Orientasi hidup cenderung terarah pada pemenuhan kebutuhan akhirat. Â
c) Cenderung berkegiatan yang dapat mengasah jiwa.
d) Mempunyai tingkat kepasrahan yang baik terhadap eksistensi Allah SWT
Oleh sebab itu seseorang yang sudah purna (pensiun) agar mempunyai sehat spiritual memerlukan langkah-langkah yang dapat mengasah hatinya:
- Mengikuti kegiatan yang dapat membuat hati menjadi tenang
- Menjalankan ibadah yang bersifat wajib secara tepat waktu
- Menjalankan praktik-praktik ibadah yang bersifat sunah yang dapat mengasah hati
- Membangunan kebiasaan kehidupan yang relegius
- Merancang diri dan anggota keluarganya hidup secara relegius dalam kehidupan sehari-hari. Â Kegiatan ini perlu dilakukan sejak menjalankan tugas dinas. Sehingga pada saat purna mudah untuk beradaptasi.
Untuk menuju ke lima hal tersebut harus disiapkan sejak seseorang masih berdinas. Sebab sulit rasanya memenuhi hal-hal di atas secara serta merta pada saat yang bersangkutan purna. Kesalahan orang pada umumnya sering lengah menyiapkan menu-menu sehat pada masa purna tugasnya. Sehingga pada saat purna tidak sedikit yang mengalami keterhambatan adaptasi baik secara pisik maupun sosial dan spiritual khususnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H