Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kontekstualisasi Politik "Nabok Nyilih Tangan" yang Dilakukan Ken Angrok

4 September 2022   09:18 Diperbarui: 4 September 2022   21:28 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3) Cita-cita berkuasa di Tumapel sudah tidak ada lagi yang menghalangi

4) Cita-citanya menjadi istri Ken Dedes tidak ada lagi yang menghalangi

Saat itu, walaupun Kebo Ijo sudah meninggal, masyarakat masih memberikan label dia adalah pembunuh. Padahal pembunuh sebenarnya adalah Ken Angrok. Kebo Ijo adalah korban politik "Nabok Nyilih Tangan" yang dimainkan oleh Ken Angrok. 

Dalam konteks Jawa kata "nabok" berarti memukul. "nyilih" berarti meminjam. Maka "nabok nyilih tangan" adalah menyingkirkan orang lain yang dianggap sebagai penghalang dengan cara menggunakan peran orang lain.

Apa yang merarik dari peribahasa ini? Jawabnya adalah implementasinya masih relevan dengan kondisi sekarang. Walaupun cara ini digunakan Ken Angrok abad 13, namun di era sekarang cara ini juga dijadikan opsi yang dianggap sebagai cara praktis untuk menyingkirkan para penghalangnya, walaupun keji dan kejam. Mari kita belajar dari nasihat luhur ini. 

(Keterangan: materi dikembangan dari cerita Pararaton

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun