Sumber: dokumentasi SDIT Larish Salaman Magelang
Kurikulum merdeka telah menjadi hajatan nasional dalam dunia Pendidikan kita. Maka setiap sekolah dari TK, SD, SLTP dan SLTA sudah saatnya mempertajam karakteristik sekolah. Langkah tersebut sebagai upaya menunjukkan bentuk identitas layanan yang dikondisikan dengan situasi sekolah masing-masing. Sehingga sekolah mempunyai layanan pembelajaran yang spesifik, berbeda dengan sekolah lainnya.
Dengan karakteristik sekolah yang dipertajam akan memberikan gambaran riil kepada masyarakat tentang proses asah, asih dan asuh yang akan dijalankan di sekolah. Karakteristik tersebut juga menunjukkan branding yang diusung oleh sekolah tersebut.
Branding bagi sekolah sebagai upaya membangun tingkat kepercayaan masyarakat, khususnya bagi walimurid yang menitipkan putera puterinya di sekolah tersebut. Oleh karenanya sekolah perlu mempertajam karakteristik layanannya.
Sebagai upaya menyongsong penerapan kurikulum merdeka di sekolah tersebut, SDIT Larish Magelang menggelar kegiatan Khodmil dan Imtihan Tahfidz Juz 30. Kegiatan Khodmil (kataman) dan Imtihan (uji publik tentang kompetensi menghafal Juz 30) bagi peserta didiknya digelar pada tanggal 12 Mei 2022.
Langkah tersebut selain sebagai upaya menunjukkan pertanggungjawaban publik tentang konsep manajemen sekolah yang dirancang, juga bisa sebagai upaya sekolah memperoleh kepercayaan masyarakat agar mau menitipkan putera dan puterinya. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan "Ummi Fondation" Surabaya.
Tujuan utama kegiatan tersebut adalah menguji kompetensi peserta didik tentang hafalan qur'an Juz 30. Pengujinya dari audien yang terdiri dari wali murid dan tamu undangan baik dari dinas terkait maupun tokoh masyarakat.Â
Penulis yang berkesempatan hadir juga mendapat kehormatan untuk melakukan uji kompetesi dengan menunjuk salah satu peserta. Dengan kata lain kegiatan tersebut adalah "perayaan kemenangan" dari proses menghafal qur'an yang dilakukan berbulan-bulan.
Tahapan Khodmil dan Imtihan
1) Ujian Kelulusan Juz 30
Pada tahap ini peserta diuji kompetensi hafalan Qur'an oleh trainer dari Ummi Fondation Surabaya. Lembaga ini yang menguji para guru pengampu. Bagi guru yang dinyatakan lulus berhak mendapat sertifikat mengajar Al Qur'an. Mereka menjadi tangan panjang Ummi Fondation dalam pembelajaran tahfidz Juz 30 bagi peserta didiknya.Â
Kompetensi peserta didik yang diajar oleh guru-gurunya, pada akhirnya diuji kompetensinya oleh trainer dari Ummi Fondation. Bagi peserta didik yang dinyatakan lulus, diizinkan mengikuti Khodmil dan Imtihan. Proses ini dilakukan beberapa bulan sebelumnya.
2) Peserta dikirap memasuki ruanganÂ
Prosesi awal kegiatan adalah peserta didik dikirap memasuki ruangan. Selanjutnya mereka menuju panggung kehormatan. Saat mengikuti prosesi semua peserta mengenakan Samir bukti lulus hafal Juz 30.
3) Peserta menghafal QS Al Kautsar sampai An Nas
Setelah peserta berada di panggung kehormatan mereka memulai proses kegiatan membaca QS Al Kautsar sampai An Nas. Selanjutnya diakhiri dengan membaca doa khatam Al Qur'an. Doa dibacakan salah satu perwakilan, peserta lain mengamini.
4) Peserta mendapat tantangan menghafal Juz 30 (Imtihan)
Kegiatan ini merupakan kegiatan inti. Sesi ini dipandu oleh trainer dari Ummi Fondation. Selanjutnya mempersilakan semua audien untuk memberikan uji kompetensi hafalan Juz 30 kepada peserta imtihan.
Sebagai acara inti, acara ini menjadi testimoni tentang kompetensi peserta didik dalam menghafal Juz 30. Suasana menjadi haru ketika terdengar suara tangis yang pecah dari audien melihat dan menjadi saksi kehebatan anak-anak dapat menghafal ayat Al Qur'an secara lancar.
5) Peserta diminta sungkem kepada kedua orang tua
Prosesi akhir kegiatan ini adalah peserta didik diminta sungkem kepada kedua orang tua yang sengaja dihadirkan oleh sekolah. Tujuannya agar mereka dapat mengetahui secara langsung kemampuan putera/puterinya dalam menghafal Al Qur'an. Waktu inilah yang momen yang menguras emosi. Semua orang tidak mampu menahan air matanya setelah menyaksikan kemampuan mereka lancar dalam menghafal Al Qur'an.
Spirit kurikulum merdeka memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk mengembangkan karakteristik layanan pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing satuan pendidikan. Kegiatan khodmil dan imtihan merupakan salah satu contoh penajaman karakteristik sekolah yang dikembangkan oleh SDIT Laboratorium Riyadlus Sholihin (SDIT Larish) Magelang.Â
Kegiatan tersebut sekaligus sebagai realisasi program sekolah yang sudah dirancang sebelumnya. Ulasan tentang kiprah SDIT Larish sudah tayang di Kompasiana tanggal 22 April 2022. (bisa dibaca di sini)
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H