Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

SMAN 5 Magelang Gali Nilai-Nilai Ukhuwah Melalui Kegiatan Halal bil Halal di Sekolah

11 Mei 2022   07:58 Diperbarui: 11 Mei 2022   22:08 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak/ibu guru dengan senang hati mengikuti acara halal bil halal (dokpri)

Merajut perbedaan teman sejawat perlu dilakukan dengan aneka kegiatan yang memungkinkan. Tidak ada tujuan lain selain mengembalikan pada kithah pengabdian yang telah disepakati bersama yaitu menjadikan layanan profesinya tetap terjaga profesionalismenya.

Perjalanan tugas selama satu tahun tidak mustahil terdapat salah kata yang berdampak luka hati temannya. Gelak tawa yang membahana tanpa sengaja bisa membuat duka lara teman sejawatnya. Akibatnya hubungan sosial menjadi terhambat.  Oleh sebab itu kegiatan halal bil halal di sekolah dapat dijadikan momen untuk saling terbuka mengakui semua khilaf dan alpa. Selanjutnya secara tulus ikhlas saling meminta maaf satu dengan lainnya. 

Kegiatan halal bil halal tahun ini mengangkat tema "Sucikan Hati di Hari yang Fitri". Tema ini relevan dengan spirit hari raya Idhul Fitri yang menuntun agar umat Islam saling meminta maaf dengan sesama agar terbebas dari kotoran-kotoran jiwa yang berbahaya.

Nilai-nilai Ukhuwah kegiatan Halal bil Halal di sekolah

1) Pencerahan hati

Kegiatan halal bil halal di sekolah bisa menjadi sarana membuat pencerahan hati. Cerahnya hati seseorang akan ditandai dengan kelembutan dan keterbukaan dengan orang lain. Ketika seseorang dapat mewujudkan hal seperti ini, maka yang bersangkutan dapat menjalin dan mempererat hubungan sesama teman sejawat. 

Hikmah ukhuwah yang juga penting adalah saling bisa menghargai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Inilah esensi nilai silatarahmi bagi teman-teman se profesi. Cerahnya hati akan mendorong seseorang menjalankan tugas dengan suasana happy.

2) Pencerahan pikiran

Pikiran yang dikuras dalam menjalankan tugas profesi juga perlu dilakukan recovery. Pencerahan pikiran juga merupakan salah satu hikmah halal bil halal yang bisa digali. 

Kondisi pikiran yang cerah dapat diperoleh dengan spirit silaturahmi dan saling memaafkan. Ketika seseorang berhasil membuka diri dengan saling memaafkan, akan mendorong pikiran menjadi cerah.  Kondisi demikian pada gilirannya akan mendorong layanan pembelajaran yang inovatif dan kreatif. 

3) Kerjasama

Realita di setiap sekolah terdapat beberapa kategori  antara lain: tua muda, guru-karyawan, masa kerja yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, latar belakang keluarga yang berbeda.

Bapak/ibu guru dengan senang hati mengikuti acara halal bil halal (dokpri)
Bapak/ibu guru dengan senang hati mengikuti acara halal bil halal (dokpri)
Tidak mustahil perbedaan tersebut menjadi simbol kesombongan, sehingga dapat menghambat kerjasama antar teman sejawat. Maka kegiatan halal bil halal diharapkan dapat memberikan hikmah meningkatnya kerjasama antar komponen mutu yang ada di sekolah. Melalui kerjasama inilah visi besar sekolah akan lebih mudah dicapai.

Antrian untuk bisa saling meminta maaf. (dokpri)
Antrian untuk bisa saling meminta maaf. (dokpri)

4) Upgrade motivasi kinerja

Kepenatan dan kejenuhan bisa saja terjadi selama menjalankan tugas selama satu tahun. Apalagi kondisi pandemi yang secara realita menghadirkan kompleksitas permasalahan yang dapat menguras pikiran dan konsentrasi semua komponen sekolah.

Suasana gembira untuk saling meminta maaf semoga mampu meningkatkan motivasi kinerja. (dokpri)
Suasana gembira untuk saling meminta maaf semoga mampu meningkatkan motivasi kinerja. (dokpri)

Oleh sebab itu halal bil halal dapat dijadikan sebagai salah satu upaya melakukan upgrade motivasi kinerja. Meningkatnya motivasi kinerja selalin memberikan rasa bangga terhadap pendidik dan tenaga kependidikan, secara khusus akan memberikan suasana puas terhadap peserta didik.

Dalam sambutannya Drs. Sucahyo Wibowo, M.Pd mengapresiasi kegiatan yang dirancang wakil kepala urusan humas. Halal bil halal perdana di sekolah pasca pandemi hendaknya menjadi momentum untuk berbenah diri dalam upaya menjalankan tugas melayani.

Ustadz Qurniawan,SPd.I yang akrab dipanggil Gus Nia, memberikan ulasan dalam kegiatan tersebut. Dijelaskan bahwa kata halal dalam kaidah fiqih mengandung tiga makna yaitu mengurai benang kusut, mencairkan kondisi yang beku dan dapat menghangatkan suasana panas menjadi dingin. Semoga kegiatan halal bil halal di sekolah dapat dijadikan sebagai momen meningkatkan kulaitas diri setiap pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun