3) Kerjasama
Realita di setiap sekolah terdapat beberapa kategori  antara lain: tua muda, guru-karyawan, masa kerja yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, latar belakang keluarga yang berbeda.
kerjasama antar teman sejawat. Maka kegiatan halal bil halal diharapkan dapat memberikan hikmah meningkatnya kerjasama antar komponen mutu yang ada di sekolah. Melalui kerjasama inilah visi besar sekolah akan lebih mudah dicapai.
Tidak mustahil perbedaan tersebut menjadi simbol kesombongan, sehingga dapat menghambat
4) Upgrade motivasi kinerja
Kepenatan dan kejenuhan bisa saja terjadi selama menjalankan tugas selama satu tahun. Apalagi kondisi pandemi yang secara realita menghadirkan kompleksitas permasalahan yang dapat menguras pikiran dan konsentrasi semua komponen sekolah.
Oleh sebab itu halal bil halal dapat dijadikan sebagai salah satu upaya melakukan upgrade motivasi kinerja. Meningkatnya motivasi kinerja selalin memberikan rasa bangga terhadap pendidik dan tenaga kependidikan, secara khusus akan memberikan suasana puas terhadap peserta didik.
Dalam sambutannya Drs. Sucahyo Wibowo, M.Pd mengapresiasi kegiatan yang dirancang wakil kepala urusan humas. Halal bil halal perdana di sekolah pasca pandemi hendaknya menjadi momentum untuk berbenah diri dalam upaya menjalankan tugas melayani.
Ustadz Qurniawan,SPd.I yang akrab dipanggil Gus Nia, memberikan ulasan dalam kegiatan tersebut. Dijelaskan bahwa kata halal dalam kaidah fiqih mengandung tiga makna yaitu mengurai benang kusut, mencairkan kondisi yang beku dan dapat menghangatkan suasana panas menjadi dingin. Semoga kegiatan halal bil halal di sekolah dapat dijadikan sebagai momen meningkatkan kulaitas diri setiap pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H