Puasa hakikinya upaya meningkatkan kualitas diri. Kualitas diri hakikinya adalah efek ketakwaan yang diperoleh seseorang setelah menjalankan puasa selama satu bulan. Sehingga ketika kualitas diri meningkat, maka takwa seseorang juga meningkat. Ketakwaan seseorang yang meningkat akan ditandai dengan makin produkktifnya jiwa seseorang.
Jiwa yang poduktif akan ditandai dengan makin terbukanya pada semua hal yang dapat membersihkan jiwanya.
Jiwa yang terbuka akan mendorong pemiliknya semakin cerdas dalam membangun hubungan secara vertikal (hablum minalloh) dan hubungan secara horizontal (hablum minnas).
Membasuh jiwa bukan persoalan mudah. Upaya ini memerlukan kesadaran, kesabaran dan sikap istoqomah (proses yang terus menerus). Hal ini tentu berdeda jauh dibanding dengan  membasuh badan (raga, fisik).
Oleh sebab itu dalam setiap ibadah yang diperintahkan dalam Islam, hakikinya adalah bersihnya jiwa seseorang dari kotoran-kotoran yang membahayakan.
Karenanya ketika memasuki bulan syawal, perlu kiranya meningkatkan kualitas diri agar bisa kembali pada jati diri sebagai manusia yang suci, bersih dari noda dan dosa.
3 hal penting yang perlu ditingkatkan
Bulan syawal adalah bulan peningkatan. Bulan ini menempati posisi penting. Sebab keberadaanya berada setelah bulan suci Ramadhan. Bulan yang ditandai sekian banyak aktivitas pengasahan jiwa.
Oleh sebab itu bulan syawal merupakan bulan peningkatan dari hal-hal yang diperoleh pada saat bulan ramadhan. Paling tidak ada tiga hal penting yang relevan dengan proses bulan Ramadhan yang perlu ditingkatkan.
1) Jiwa pemaaf
Salah satu proses ibadah bulan suci ramadhan adalah memohon ampunan atas semua dosa. Diterimanya permohonan ampunan orang yang berpuasa merupakan suatu keberkahan dan keberhasilan perjalanan spiritual seorang hamba. Bahkan ampunan dosa itulah yang menjadi puncak kemenangan.
Sebab orang-orang yang demikian yang dipastikan bebas dari api neraka, seperti doa yang selalu dibacakan di sela-sela saalat tarawih. Orang yang berhasil mendapat ampunan inilah  profil utama orang yang bertakwa.
Oleh sebab itu pada bulan syawal perlu kiranya jiwa pemaaf untuk ditingkatkan. Kalau Allah SWT mengampuni kesalahan hambanya, mengapa manusia tidak mau memaaafkan kesalahan sesama hamba yang sama-sama dhaip?
Disinilah pentingnya jiwa pemaaf ditingkatkan. Bulan syawal menjadi momen yang tepat guna meningkatkan. Sebab ketika seseorang mampu menjadi jiwa pemaaf, hubungan vertikal akan berjalan baik dan berkualitas.
Hubungan secara horizontal juga akan berjalan secara harmonis dan penuh kebersamaan.
Maka setiap bulan syawal akan ditandai dengan tradisi Halal bil Halal dengan berbagai bentuknya. Inti semua kegiatan tersebut adalah saling memberi maaf.
2) Jiwa peduli sesama
Peduli sesama merupakan langkah yang bersifat sosial. Jiwa peduli sesama merupakan salah satu ekspresi ketakwaan seseorang. Langkah ini akan mendorong seseorang untuk bisa merasakan kondisi orang lain. Langkah ini sekaligus sebagai bentuk adanya kepekaan sosial.
Jiwa ini juga perlu ditingkatkan. Sebab bisa mendorong pelakunya mudah peka terhadap kondisi orang lain. Sekaligus orang tersebut menjadi orang yang tidak semata-mata mengedepankan kepentingannya sendiri (egonya). Orang demikian mempunyai sifat empati yang tinggi. Pendek kata orang tersebut berhasil mewujudkan dirinya untuk merendahkan egonya.
3) Silaturahmi
Silaturahmi juga menjadi salah satu hal penting yang juga perlu ditingkatkan. Sebab melalui silaturahmi akan mendorong seseorang dapat menjalin kebersamaan di tengah perbedaan yang dimiliki.
Secara Syariah silaturahmi diyakini dapat memperpanjang umur dan memudahkan rezeki. Prinsip dasar silaturahmi adalah memperkuat persaudaraan dan mengurangi kesalahpahaman.
Tiga hal tersebut mencerminkan adanya jiwa yang produktif. Jiwa tersebut akan memunculkan sikap spiritual dan sosial yang berkualitas.
Ketika seseorang berhasil memproduktifkan jiwanya, maka orang tersebut akan mampu membangun hubungan vertikal dan horizontal secara berkualitas.
Ketiga aspek tersebut juga merupakan ekpresi takwa yang implmentasinya dapat dirasakan oleh siapapun pelakunya.
Sebab ketiganya adalah fitrah bagi setiap insan yang mau menghamba pada Khaliq-Nya.
Bulan syawal merupakan momentum yang tepat dalam meningkatkan produktifitas jiwa seseorang.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H