Terlepas dari kesan tersebut, idul fitri menjadi saat bertemunya keluarga. Maka kalau idul fitri tidak mudik ada yang dirasakan hilang dan kurang lengkap. Bisa saja bapak dan ibu yang merasa sedih. Dulu sebelum teknologi secanggih sekarang, ketika di tanah rantau sang anak tidak bisa mudik, pada saat hari idul fitri selalu ingat wajah kedua orang tuannya. Air mata mengalir tanpa dirasa sebagai ekspresi rasa rindunya pada kedua orang tua dan keluarga. Semangat bertemu orang tua dan keluarga inilah mungkin saja yang menjadi "magnit" sehingga mudik harus dilakukan.
2) Silaturahmi
Magnit ini masih terkait dengan idul fitri. Melengkapi tradisi sungkem dan saling memaafkan, mudik juga bisa dipacu oleh semangat silaturahmi terutama keluarga besar yang berada dalam satu keturunan. Kalau tradisi sungkem dan saling memaafkan terjadi pada saat hari idul fitri, namun silaturahmi bisa dilakukan setelah hari raya idul fitri.
Kita sering melihat adanya pertemuan "trah", "bani" yaitu orang-orang yang berasal dari garis keturunan. Jika di Jawa bisa berasal dari garis keturunan yang bersifat "bilateral" (dari garis ayah dan ibu). Jadi silaturahminya bersifat tahunan. Silaturahmi dilakukan pada keluarga yang bersifat "extended family" (keluarga luas). Pada momen silatuirahmi akan ditandai bertemunya keluarga yang ada dari perantauan dengan keluarga yang tidak merantau. Mungkin saja silaturahmi ini juga menjadi magnit seseorang untuk mudik.
3) Rindu Kampung Halaman
Hal lain yang juga menjadi magnit adanya mudik adalah hal yang bersifat emosional yaitu rasa rindu pada kampung halaman. Wilayah sosial-budaya yang menjadi tempat lahir dan mendapat nilai-nilai kehidupan sejak kecil. Maka sejauh apapun, seterpencil apapun bahkan sesulit apapun jangkauan, Â kampung halaman tetap menjadi magnit bagi siapapun yang pernah lahir dan dibesarkan di kampung halaman.
Sehingga sejauh apapun seseorang merantau, kampung halaman menjadi kenangan sepanjang hayat untuk tidak dilupakan. Maka rasa rindu kampung halaman bisa saja menjadi magnit mudik tetap dilakukan.
4) Prestise
Hal lain yang bisa saja menjadi magnit mudik tetap dilakukan adalah prestise. Biasanya unsur ini ada pada seseorang yang merantau ke kota-kota besar atau keluar daerah yang berhasil. Selama merantau tentu seseorang ingin melakukan eksplorasi mendapatkan pekerjaan yang dapat menghasilkan uang yang dianggap bisa memenuhi tujuannya.