Pembuatan tipologi guru tersebut semata-mata untuk mempermudah membedakan tipologi satu dengan yang lain dalam pengembangan kompetensinya.Â
Penulis mencoba mengemukakan tiga tipologi guru masa pandemi yaitu guru sadar pandemi, guru cukup sadar pandemi, dan guru tidak sadar pandemi.
Tipologi pertama: guru sadar pendemi
Yaitu guru yang menganggap pandemi adalah tantangan. Maka guru akan berusaha menggunakan pikiran dan hati yang menjadi anugerah terbesarnya untuk mencari jalan keluar masalah yang dihadapi.Â
Pendek kata, guru tipe ini selalu berusaha mendapatkan mutiara profesinya di tengah tantangan yang dihadapi.
Sebab mereka meyakini pandemi tetap akan memberikan hikmah bagi profesinya. Oleh sebab itu, guru terus berusaha dan beradaptasi dengan situasi baru dalam mengasah kompetensinya.Â
Indikator sederhana antara lain partisipasinya dalam kegiatan webinar, diklat online, melakukan publikasi ilmiah sesuai kondisinya dilakukan guna terus mengasah kualitas kompetensinya.
Mereka terus berusaha berinovasi, mengembangkan kreativitas, melahirkan karya-karya profesi di tengah tantangan nyata yang dihadapi. Â
Semua langkah tersebut semata-mata untuk menjaga layanan pembelajaran yang tetap berkualitas, walaupun dalam kondisi pandemi.Â
Sebab guru menyadari bahwa dalam kondisi apapun, guru harus tetap menjadi aktor perubahan bagi peserta didiknya. Dengan kata lain guru "sadar diri" bahwa jiwa profesinya berada dalam tantangan.