Pandemi juga memunculkan seleksi alam bagi guru dalam mengembangkan kompetensinya. Guru hebat pada masa normal ternyata belum sehebat guru pada masa pandemi.Â
Betapa pun harus diyakini bahwa tidak ada peristiwa yang tidak menyisakan hikmah. Pandemi yang melanda negeri sudah berjalan dua tahun juga memunculkan realita adanya seleksi alam bagi guru dalam mengembangkan kompetensinya.
Dunia pendidikan juga dihadapkan dengan silih bergantinya kebijakan. Sekarang boleh PTM, seminggu berikutnya sudah dilarang.Â
Sekarang diizinkan PTM terbatas, dua pekan berikutnya harus kembali pada pelaksanaan pembelajaran daring lagi.Â
Silih bergantinya kebijakan di bidang pendidikan lebih pada pertimbangan prioritas kesehatan guru dan peserta didik agar tidak terdampak pandemi.
Pada awal terjadinya pandemi, semua menikmati kegelisahan. Orang tua gelisah, peserta didik gelisah, guru juga mengalami kegelisahan. Sebab mau tidak mau guru harus beradaptasi dengan aplikasi teknologi.Â
Akhirnya kata google classroom, google meet, telegram, zoom meeting, webinar menjadi kosakata di dunia pendidikan yang terus populer.Â
Saat itulah semua komponen pendidikan menjadikan media tersebut dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Tipologi guru sudah banyak  dikemukakan para ahli dalam berbagai perspektif. Pada tulisan sederhana ini penulis membuat tipologi atas dasar kompetensi yang dikembangkan guru pada masa pandemi. Sekali lagi, patokan yang penulis gunakan adalah situasi pandemi.