Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengungkap Multipesona Project Based Learning dalam Pembelajaran

9 Maret 2022   13:57 Diperbarui: 10 Maret 2022   07:44 1642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi project based learning.| Sumber: Dokumentasi Tanoto Foundation via Kompas.com

Project Based Learning (PjBL) diharapkan menjadi salah satu pilar penyangga keberhasilan Kurikulum Merdeka. Mengapa? 

Pelaksanaan PjBL mempunyai kemanfaatan yang kompleks bagi pengembangan kompetensi peserta didik baik kecerdasan intelektual maupun kecerdasan sosial. Maka tidak berlebihan apabila PjBL dianggap sebagai jembatan strategis mengasah kecerdasan ganda peserta didik.

Oleh sebab itu guru sebagai ujung tombak pencapaian tujuan kurikulum, dituntut selain memahami konsep juga langkah-langkah implementasinya. Mengapa demikian? 

Sebab keberhasilan guru dalam mendesain pembelajaran dengan model PjBL ini akan mengantarkan munculnya segenap pesona aktivitas peserta didik baik pengembangan kecerdaan intelektual maupun kecerdasan sosialnya. Semua pesona tersebut akan menjadi investasi masa depan bagi peserta didik baik sebagai personal maupun sebagai bagian dari anak bangsa.

Di lain pihak guru sebagai sutradara dalam pembelajaran juga dituntut menjadi aktor yang kreatif, inovatif dan kritis. Sebab output implementasi model PjBL adalah suatu produk pembelajaran yang dalam mewujudkannya banyak aktivitas, baik yang bersifat intelektual, emosional maupun sosial. 

sumber:https://naikpangkat.com
sumber:https://naikpangkat.com

Dengan kata lain produk hasil kegiatan merupakan hasil inovasi, kreativitas, berpikir kritis, dan kerja sama baik guru dengan peserta didik maupun peserta didik dengan peserta didik (apabila PjBL dirancang secara kelompok).

Tulisan ini tidak akan mengulas PjBL secara konsep-teoritis, sebab sudah banyak konsep maupun teori yang membahasnya. Namun akan berbagi pengalaman tentang penerapan PjBL di sekolah dengan model lintas mata pelajaran. 

Sebab pada umumnya kegiatan demikian hanya berbentuk laporan hasil pengamatan. Maka belum kegiatan tersebut belum bisa dijadikan kacamata untuk melihat aneka pesona kompetensi peserta didik secara maksimal dan variatif

Penerapan PjBL lintas Mata Pelajaran

Penerapan PjBL selain dapat dilakukan secara mandiri oleh guru, juga dapat dilakukan lintas mata pelajaran. Maka perlu dilakukan kolaborasi antar pengampu mata pelajaran yang serumpun. Adapun rancangan sederhana kegiatan tersebut dapat disusun dengan langkah sebagai berikut:

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Pesona PjBL 

Membicarakan pesona berarti membahas tentang hal-hal yang menarik tentang penerapan PjBL. Siapa yang mempunyai pesona dalam penerapan PjBL? Tentunya guru dan peserta didik. Walaupun ujungnya adalah peserta didik.

1. Guru

Pesona bagi guru akan nampak pada sikap inovatif dan kreatif guru dalam menyusun desain pembelajaran PjBl dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada penilaian. Mengapa demikian? 

Sebab PjBL adalah model pembelajaran yang membutuhkan perencanaan matang, terukur, tepat sasaran, relevan dengan kebutuhan peserta didik dan resonansinya harus dapat menggetarkan potensi inovasi, kreasi, sikap kritis serta berkembangkan kecerdasan kolaboratif peserta didik. Rancangan teknis kegiatan tersebut antara lain:

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
2. Peserta didik

Dalam pelaksanaan PjBL dengan cara lintas mata pelajaran secara empiris telah menghadirkan pesona kemandirian, tanggungjawab, inovasi, kreativitas, berpikir kritis dan kerja sama. Beberapa pesona tersebut dapat disimak dalam potongan-potongan video berikut:


Berdasar potongan video tersebut ada pesona keberanian mereka menyampaikan reportase. Selain itu juga sikap inovatif, kreatif serta kerja sama antar peserta didik dalam menyusun naskah reportase.

Pada potongan video tersebut setidaknya terdapat beberapa pesona PjBL yaitu kemandirian, penguasaan terhadap isi obyek sesuai materi yang direportase, keaktifan dalam menggali data melalui pengamatan serta kemampuan menguasai materi yang ditulis di naskah yang dibacakan oleh pembaca naskah.


Pesona yang dapat diungkap pada potongan video di atas antara lain kerja sama antara para penulis naskah yang dibaca, keberanian (wawancara), aktivitas mengamati fenomena dan sikap kritisnya dalam mengambil kesimpulan serta keberanian melakukan reportase dan inovasi dan kreatifnya dalam menyusun naskah reportase.

Pada tayangan akhir potongan video tersebut juga dapat diungkap pesona pembelajaran PjBL dengan obyek Museum Sangiran. Kerja sama dalam menyusun naskah reportase, penguasaan materi yang relevan dengan reportase yang dibacakan, kemandirian serta tanggung jawab menjadi beberapa pesona indah yang dapat diungkap.

Mencermati paparan di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi PjBL dalam pembelajaran terbukti mempunyai banyak pesona. Tentu saja pesona tersebut berupa kemampuan peserta didik mengembangakan sikap inovatif, kreatif, berpikir kritis, analitis, kerja sama, pengembangan sikap kemandirian, dan tanggung jawab. Maka sangat tepat apabila PjBL menjadi jembatan strategis dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila. 

Oleh sebab itu dibutuhkan sikap terbuka guru terhadap perubahan yang terjadi dan motivasi tinggi dalam memberikan layanan pembelajaran. Semoga bermanfaat!

Sumber Video: Dokumentasi SMA Negeri 5 Magelang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun