Contoh: Perkelaian Pelajar. Apakah mungkin jalan kompromi (musyawarah) dapat untuk menyelesaikan perkelaian pelajar? Bagaimana efektivitas penyelesaian dengan pendekatan hukum? Apa kelebihan dan kelemahan pendekatan musyawarah dan pendekatan hukum dlam penyelesian perkelaian pelajar?
4. Pertanyaan pertanyaan hipotetik
Yaitu pertanyaan untuk memancing cara berpikir peserta didik yang bersifat prediktif (meramalkan). Maka arah pertanyaan ini untuk mendorong peserta didik melakukan prediksi atau peramalan dari suatu masalah yang dihadapi dan atau mengambil kesimpulan yang bersifat umum (generalisasi).
Pertanyaan hipotetik setidaknya mencakup dua hal:
a) Pertanyaan yang mempertanyakan sebab akibat
Contoh: Perkelaian Pelajar. Apa akibat yang akan terjadi di sekolah kalian ketika teman-teman kalian terlibat dalam perkelaian pelajar dengan sekolah satu daerah?
b) Pertanyaan reflektif yaitu mempertanyakan kebenaran
Contoh: Perkelaian Pelajar. Apakah benar bahwa perkelaian pelajar itu sulit dihentikan karena adanya faktor menunjukkan identitas masing-masing sekolah?
Mutiara 4 Jenis PertanyaanÂ
Ada beberapa mutiara (nilai-nilai pembelajaran) dari empat pertanyaan yang di atas.
- Bagi guru, akan terus belajar merancang pembelajaran yang partisipatif. Bagi peserta didik akan terus belajar untuk menjawab segenap pertanyaan guru. Sehingga keduanya akan menjadi pribadi pembelajar. Â
- Bagi guru akan tertantang menyusun pertanyaan yang dapat mendorong peserta didik kreatif, inovatif dan berpikir kritis. Bagi peserta didik, akan tertantang berpikir yang eksploratif.
- Bagi guru akan terus terusaha memiliki keterampilan, pengetahuan, dan perilaku kebiasaan  serta pola pikir yang diperlukan dalam pembelajaran  HOTS. Bagi peserta didik melatih bertanya, melakukan eksplanasi dan observasi.
- Bagi guru akan menjadi fasilitator pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Bagi peserta didik akan terus belajar mengkaji secara detail mengikuti urutan kegiatan, memahami adanya perubahan, dan mengkaji pertanyaan  tentang masalah yang diberikan oleh guru.
- Baik guru maupun peserta didik sama-sama melakukan evaluasi dan kritik atas apa yang telah dilakukan.
Paparan di atas memberikan penegasan bahwa guru dalam melakoni sebagai sutradara dalam proses pembelajaran dituntut cerdas dalam mengelola kelas. Salah unsur penting dalam keberhasilan mengelola kelas adalah kemampuan guru membahas, mengkaji materi pembelajaran dengan pertanyaan inferensial, intepretasi, transfer dan hipotetik. Semoga bermanfaat.