Proses pembelajaran masih belum berjalan sebagaimana mestinya. Pelaksanaan pembelajaran di berbagai daerah masih bervariasi. Ada yang sudah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka penuh, namun sebagian besar masih menerapkan PTM terbatas.
Menyikapi kondisi demikian guru dituntut mampu mengidentifikasi layanan pembelajaran yang tetap berorientasi pada pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir kritis siswa. Sebab hal tersebut merupakan aspek penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang berorientasi HOTs.
Mengapa guru perlu melatih berpikir kritis? Sebab secara fungsional berpikir kritis dapat melatih siswa berpikir cermat, kreatif juga menantang siswa mampu memecahkan masalah secara integratif. Selain itu berpikir kritis juga merupakan tuntutan Kurikulum yang harus diwujudkan guru dalam menjalankan layanan pembelajaran.
Tuntutan ideal tersebut sekaligus menuntut guru agar kreatif dan cermat  dalam memilih alat bantu pembelajaran (instrumen pembelajaran). Langkah tersebut dibutuhkan selain untuk mempermudah siswa  mengembangkan berpikir kritis juga dapat digunakan sebagai upaya guru membantu siswa berpikir secara sistematis. Secara khusus dalam proses pembelajaran yang masih menerapkan PTM terbatas.
Pelaksanaan PTM terbatas selain menjadi obat rindu guru terhadap siswanya dalam memberikan layanan pembelajaran secara langsung, namun realitanya juga menuntut guru agar secara maksimal  memberikan layanan pembelajaran yang bisa dirasakan oleh semua siswa. Seperti diketahui bahwa PTM terbatas dalam implementasinya hanya separoh kelas siswa yang dapat mengikuti PTM, selebihnya harus mengikuti pembelajaran di rumah dalam waktu bersamaan.
Kondisi demikian tentu menuntut guru selain cermat mengidentifikasi dan memetakan materi yang akan dibahas, juga menuntut guru mengidentifikasi alat bantu pembelajaran yang  relevan dengan kondisi riil yang dihadapi dalam PTM terbatas. Sehingga penerapan alat bantu pembelajaran dapat berfungsi secara maksimal dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dirancang oleh guru.
Salah satu upaya guru dalam menyikapi kondisi tersebut adalah membuat tabel pendalaman materi. Instrumen tersebut dapat digunakan guru dalam menerapkan proses pembelajaran yang berorientasi HOTs khususnya kemampuan berpikir kritis. Mengingat instrumen tersebut berupa tabel pendalaman materi, maka guru harus secara cermat dan detail dalam menyusun aspek-aspek materi yang harus didalami oleh siswa.
Dilansir dari (penelitianilmiah.com) tabel adalah sajian data yang berupa angka-angka yang disajikan dalam bentuk baris dan kolom yang diklasifikasikan secara sistematis menurut kesatuan tertentu. Selanjutnya dari sumber (wikipedia.org) tabel merupakan susunan data dalam baris dan kolom atau mungkin dalam struktur yang lebih kompleks.
Oleh sebab itu tabel adalah alat bantu visual yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan, mendalami suatu fakta, data maupun informasi secara singkat, jelas dan sistematis. Maka tabel juga apat ddigunakan oleh guru sebagai alat bantu pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
Fungsi dan Tujuan Tabel
Tabel mempunyai sejumlah fungsi dalam penggunaannya, diantara-Nya yaitu memberikan kemudahan kepada pembaca tentang isi dan paparan data dan fakta. Adapun tujuannya antara lain: memberikan banyak informasi secara ringkas, memudahkan pembaca dalam memahami bacaan, menjelaskan suatu fakta, menjelaskan informasi, menyajikan data secara singkat, jelas, dan lebih menarik dibandingkan hanya berupa kata-kata. (sumber: penelitianilmiah.coml).