Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mengapa Mengelola "Syahwat Berkendara" di Jalan Tol Penting?

7 November 2021   06:26 Diperbarui: 7 November 2021   18:00 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan tol dibangun sebagai upaya membuat perjalanan lebih nyaman. Sebab jalan tol tidak menjadi tumpuhan semua jenis kendaraan. Maka jalan tol memperagakan para pengendara yang bersifat homogen. Sifat ini setidaknya bisa dilihat pada jenis kendaraan yang menggunakan jasa jalan tol.

Selain itu berkendara di jalan tol juga dirasakan lebih nyaman. Sebab di jalan tol tidak diatur oleh lalu lintas seperti banyaknya traffic light di jalan-jalan yang bukan tol.

Kenyamanan yang lain adalah tersedianya rest area yang menjajakan tempat istirahat dan kios-kios kuliner berbagai macam makanan. Termasuk masjid sebagai sarana ibadah bagi umat muslim.

Kenyamanan berikut juga berkaitan dengan target waktu mencapai tujuan. Sebab di jalan tol bisa dikatakan jalan bebas hambatan. Tidak ada traffic light, pengamen, polisi tidur maupun jalan naik turun, berliku-liku maupun hambatan lainnya.

Namun, hadirnya jalan tol juga membawa bencana kematian yang tragis dan mengerikan. Sudah banyak cerita kematian di jalan tol yang mengerikan. Semua itu ditengarai adanya kelalain pengendara dan pemilik kendaraan.

Bagi sebagian pengemudi, jalan tol dijadikan alasan mempercepat target mencapai tujuan. Maka langkah yang ditempuh adalah tancap gas kendaraan. Dengan memacu kendaraan pengendara berharap segera sampai tujuan.

Padahal langkah ini membawa resiko besar. Sebab ada kekilafan kecil saja bisa berdampak sangat fatal bagi pengemudi maupun penumpang kendaraan.

Percepatan sampai pada tujuan bahkan menjadi simbol kebanggaan. Jarak tempuh yang  biasanya sampai 6 jam apabila menggunakan jalan tol,  bisa sampai 4 jam bahkan 3,5 jam. Sehingga hadirnya jalan tol dipandang sebagai langkah tepat guna memenuhi efisiensi waktu.

Kelola Syahwat berkendara dengan baik

Saat berkendara di jalan tol harus disadari bahwa potensi syahwat berkendara akan menggelora. Beberapa syahwat tersebut antara lain:

1. Ingin lebih cepat sampai tujuan

Salah satu pertimbangan orang berkendara lewat jalan tol adalah agar hemat waktu. Sebab jalan tol adalah jalan bebas hambatan. Maka jalan tol dianggap menjadi solusi untuk kepentingan sefisiensi waktu.

Apakah alasan itu salah? Tentu tidak. Sebab memang diakui bahwa jalan tol dapat mempercepat mencapai tujuan dibanding ketika seseorang melewati jalan regular pada umumnya.

Hanya saja jangan melupakan pertimbangan keselamatan. Sebab keselamatan itu itu lebih penting daripada cepatnya waktu mencapai tujuan.

Pada saat inilah perlu mengelola syahwat berkendara yaitu "jangan asal tancap gas" tanpa memperhatikan batasan maksimal yang telah ditetapkan.

2. Merasa bangga apabila lebih cepat sampai tujuan

Sikap bangga lebih cepat sampai tujuan terkadang tanpa disadari disampaikan dalam dialog formal maupun informal tentang indahnya berkendara di melewati jalan tol. 

Apakah seseorang salah merasa bangga apabila dapat lebih cepat sampai pada tujuan yang diinginkan? Tentu tidak. Sebab betapapun lewat jalan tol akan lebih cepat sampai ke tujuan dibanding lewat jalan reguler yang menjadi tumpuhan semua jenis kendaraan.

Namun perlu disadari bahwa dalam kondisi ini harus pandai mengelola syahwat berkendara dengan baik. Bahwa percepatan target waktu jangan sampai tidak mengindahkan keselamatan diri dan penumpang. Sebab keselamatan diri dan penumpang yang dibawa adalah jauh lebih membagakan dibanding cepatnya waktu sampai ke tujuan. 

Maka jangan bangga bisa cepat sampai tujuan, tetapi banggalah jika sebagai pengemudi bisa membawa penumpang selamat sampai tujuan.

3. Jarang mengindahkan batasan kecepatan berkendara

Berkendara di jalan tol dibutuhkan kesadaran diri tentang aturan lalu lintas yang ditetapkan. Salah satunya adalah batasan maksimal kecepatan dalam berkendara. 

Syahwat berkendara pada aspek ini juga perlu dikelola. Sebab aturan tentang batasan maksimal yang dibuat tujuannya selain kenyamanan juga keselamatan pengemudi dan penumpangnya serta pengendara lainnya. 

Oleh sebab itu dalam berkendara lewat jalan manapun (khususnya lewat jalan tol), keselamatan adalah paling utama. Maka mengelola syahwat berkendara di jalan tol tidak saja wajib dilakukan, namun sudah menjadi kebutuhan bagi kita semua.

Kita berharap tidak ada lagi korban nyawa lagi bagi pengguna jalan tol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun