Pancasila sudah menjadi dasar negara. Sebagai dasar negara maka Pancasila menjadi pondasi dalam setiap derap langkah pembangunan yang dilakukan, secara khusus pembangunan dalam bidang pendidikan.
Standar Kompetensi Kelulusan menggariskan bahwa proses pendidikan secara ideal harus mampu mewujudkan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."
Berdasar SKL tersebut maka terdapat 3 ranah ouput proses pendidikan yaitu mempunyai karakter spiritual, sikap moral dan akal yang dilandaskan jati diri bangsa.
Tantangan Abad 21
Abad 21 ditandai dengan berkembangnya proses digitalisasi dalam kehidupan. Proses tersebut sudah menyentuh hampir semua sector kehidupan bangsa secara khusus sektor pendidikan.
Era tersebut telah menyuguhkan tata kehidupan yang efektif dan efisien. Oleh sebab itu dibutuhkan human skill yang mampu berdaptasi dengan tuntutan yang ada. Era digital telah melahirkan fenomena tuntutan kehidupan efisien dan efektifif dalam berbagai sektor kehidupan. Tetapi tidak hanya mengalirkan sisi positif namun juga sisi negatif yang tidak sesuai nilai-nilai ideologi bangsa.
Secara kasat mata kita melihat munculnya tatanan kehidupan yang sudah mengglobal yang setidaknya ditandai dengan beberapa fenomena berikut:
1. Terjadinya perubahan dalam konsep ruang dan waktu
2. Munculnya pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
3. Meningkatnya interaksi kultural melalui perkembangan media massa
4. Meningkatnya masalah bersama
Tantangan era digital yang sedemikian kompleks memang diperlukan langkah strategis jangka panjang menyiapkan calon penerus perjuangan bangsa yang didasarkan pada akar ideologi yang sudah menjadi kesepakatan nasional yaitu Pancasila.
Tatanan kehidupan masyarakat dunia tersebut juga membawa dampak bagi kehidupan generasi muda kita khususnya peserta didik. Oleh sebab itu perlu langkah yang strategis jangka panjang guna melahirkan profil pelajar (peserta didik) agar mampu beradaptasi di tengah era kehidupan yang akan dihadapi, namun tetap menampilkan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.
Perkelahian pelajar, sikap anarkis, narkoba, pornografi dan pornoaksi, aksi perundungan sesama pelajar sepertinya sudah menjadi fenomena tersendiri yang selalu menghiasi pemberitaan media masa. Hal tersebut selain kontra produktif juga sangat memprihatinkan bagi kelangsungan nasib kehidupan bangsa ke depan.
Profil Pelajar Pancasila
Berbagai fenomena yang dipaparkan di atas secara riil sudah menjadi kenyataan dalam kehidupan kita sebagai bangsa. Tumpuan ideal menyiapkan dan mengantisipasi kondisi tersebut tentu lebih bertumpu pada peran lembaga pendidikan. Sebab hanya melalui proses pendidikan segenap persoalan tersebut dapat diurai dan diantisipasi.Â