Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Strategi Pembelajaran yang Menantang Guru Menjawab Tantangan Abad 21

22 September 2021   07:18 Diperbarui: 23 November 2021   22:17 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abad 21 adalah abad pendobrakan pembangunan peradaban. Manusia seakan digiring bergerak cepat guna mencapai tujuan hidupnya. Percepatan gerakannya sudah tidak bisa lagi diukur dengan durasi bulan, minggu maupun hari. Percepatannya sudah berdurasi jam, menit bahkan detik.  

Percepatan gerakan perubahan tersbut secara khusus juga menjadi tantangan Lembaga Pendidikan. Oleh Sebab itu guru yang menjadi sub ordinasi lembaga pendidikan menjadi organ penting dalam menyiapkan peserta didik agar dapat beradaptasi dengan karakterisrtik abad 21.

Dengan demikian guru dituntut memiliki dan menyiapkan serta mampu mengembangkan serta menerapkan strategi pembelajaran agar dapat menyiapkan peserta didik mampu beradaptasi dengan karakterisik abad 21.

Menurut Muhdi, ada empat karakteristik abad 21 yang harus dipahami oleh guru sehingga guru harus menyiapkan langkah-langkah antisipatifnya yaitu tersedianya informasi secara mudah, adanya proses komputasi, otomasi dan komunikasi yang berasal dari berbagai arah.

1. Informasi tersedia dimana saja, kapan saja

Abad 21 merupakan abad revolusi informasi. Perkembangan informasi telah mengalami percepatan waktu dan pergeseran tempat. Percepatan waktu ditandai dengan cepatnya informasi yang berkembang di masyarakat secara hitung-hitungan waktu. 

Perkembangan teknologi informasi menjadi sarana yang mendongkrak percepatan waktu dalam menyebarkan dan memperoleh informasi. Maka seseorang inginmnebdapatkan informasi kapan saja tanpa batas yang membelenggu.

Perkembangan teknologi juga mempercepat pergeseran tempat seseorang memperoleh informasi. Abad 21 menjadikan seseorang memperoleh informasi di mana saja tempatnya. Sehingga tidak lagi terbatasi jarak dan waktu.

2. Terjadi proses komputasi

Tak bisa dipungkiri bahwa abad 21 terjadi proses komputasi secara besar-besaran secara khusus di bidang pendidikan. Selama ribuan tahun, perhitungan umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel (Wikipedia). Namun sekarang dalam proses komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer.

sumber:sdit larish magelang
sumber:sdit larish magelang

Maka terjadi percepatan yang luar biasa. Percepatan pemorosesan data akhirnya berdampak pada makin cepatnya masyarakat memperoleh informasi dalam berbagai hal yang dibutuhkan dari berbagai tempat serta dari arah manapun.

Tidak hanya itu, proses komputasi juga ditandai adanya percepatan produk memakai mesin. Fenomena ini juga diikuti berkurangnya tenaga manusia/hewan secara signifikan di berbagai sektor dominan kehidupan.

3. Otomasi yang dapat menjangkau semua pekerjaan rutin

Dalam KBBI otomasi dijelaskan sebagai pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin secara otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga tidak memerlukan pengawasan manusia. Proses otomasi sudah merambah hampir semua bidang kehidupan, secara khusus dalam bidang pendidikan.

4. Komunikasi yang dapat terjadi dari mana saja dan ke mana saja

Abad 21 ditandai dengan komunikasi yang berasal dari mana saja dan ke mana saja arahnya. Maka proses komunikasi tidak hanya berjalan lebih cepat namun sasaran komunikasi juga menyentuh banyak sasaran.

Oleh sebab itu mansyarakat antar daerah bahkan lintas negara dapat disatukan dalam satu kesatuan jalinan melalui kemajuan di bidang teknologi komunikasi. Dengan kata lain abad 21 masyarakat akan menikmati komunikasi secara mudah dan dari berbagai sumber.

Apa saja strategi pembelajaran yang perlu diterapkan guru menghadapi karakteristik abad 21 tersebut?

1. Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu

Dalam konteks ini guru harus mempunyai rancangan pembelajaran yang dapat menantang peserta didik melakukan eksplorasi atau pegembaraan sumber-sumber belajar dari berbagai sumber.

Oleh sebab itu guru dituntut cerdas menjadikan "lingkungan alam, sosial budaya maupun teknologi" menjadi laboratorium pembelajaran. Sehingga kelas belajar tidak hanya bersifat "pisycly" namun lebih bersifat kontekstual. Di manapun tempat bisa menjadi kelas belajar.

Melalui langkah-langkah tersebut peserta didik akan didorong mengembangkan daya nalarnya untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan materi yang sedang dikaji. Sekali lagi tugas guru adalah menjadi sutradara agar peserta didik mendapat pengetahuan dari berbagai sumber.

Pendek kata rancangan pembelajaran yang disusun guru harus mampu menjabarkan ciri pertama abad 21 yaitu informasi tersedia di mana saja dan kapan saja. Pemilihan model dan penyusunan sintak harus tepat agar bisa mencapai tujuan dan dapat menyiapkan peserta didik dapat menjawab tatangan abad 21

2. Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah (menanya), bukan hanya  menyelesaikan masalah (menjawab)

Peran guru dalam menjawab tantangan proses komputasi yang terjadi pada abad 21 adalah mengarahkan proses pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik mampu merumuskan masalah melalui pengembangan daya nalar dengan berbagai pertanyaan ( menanya). 

Cara berpikir dengan melatih peserta didik dengan langkah 5 W 1 H hendaknya menjadi opsi utama guru dalam merancang pembelajaran.   

Oleh sebab itu rancangan pembelajaran yang disusun guru harus mampu secara tepat baik dalam memilih model, media, metode agar dapat mengembangkan potensi peserta didik dalam merumuskan masalah melalui langkah 5 W 1 H.

Sehingga proses pembelajaran tidak hanya mendorong peserta didik mampu menyelesaikan masalah (menjawab), namun juga melatih peserta didik merumuskan masalah melalu kemampuan "bertanya".

3. Pembelajaran diarahkan untuk melatih berpikir analitis (pengambilan keputusan) bukan berfikir mekanistis (rutin). 

Proses otomasi yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat juga perlu disikapi oleh lembaga pendididikan melalui peran guru dalam memainkan kompetensi yang dimiliki guru.

Arah pembelajaran dalam menjawab proses tersebut harus diarahkan pada pegembangan potensi berpikir peserta didik yang analitik bukan mekanik (rutinitas). 

Proses berpikir peserta didik yang analitik memerlukan rancangan pembelajaran yang benar-benar disusun guru berdasar pada kondisi sekolah masing-masing. Maka pemilihan model, metode, media harus sesuai dengan proses otomasi yang menjadi salah satu karakteristik abad 21.

4. Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah

Abad 21 tidak membutuhkan figur yang individualis (walaupun cerdas intelektual) namun dibutuhkan figur yang membangun kolaboratif dan kooperatif. Maka pembelajaran abad 21 dituntut menekankan kerjasama dalam menyelesaikan masalah. 

Hal ini diharapkan agar peserta didik dapat menginternalisasikan nilai-nilai kerjasama dalam kehidupan di masyarakat. Hal ini pula sebagai upaya menekan sikap individualis, egois yang sudah melanda kalangan remaja khususnya kalangan pelajar.

Maka rancangan pembelajaran yang disusun guru harus ditekankan pada penggunaan metode, media, model pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya peserta didik dapat melakukan kerjasama. 

Dengan kata lain rancangan pembelajaran yang disusun oleh guru harus mampu mengarahkan peserta didik melakukan proses pembelajaran yang partisipatoris dan kolaboratif.

Abad 21 merupakan abad tantangan bagi semua komponen bangsa, secara khusus dunia pendidikan. Kondisi demikian secara lansung juga menantang peran guru dalam menjalankan tugas profesinya seiring dengan tantangan yang dihadapi. Maka sikap terbuka guru dan kesadaran guru tentang arti pentingnya literasi menjadi kata kunci dalam menghadapi tantangan tersebut. Semoga bermanfaat.

Referensi:

DR Muhdi,S.H.,M.,Hum dalam Webinar Pengembangan Profesi Guru di Masa Pandemi Covid 19. Dalam Rangka Hari Guru Nasional 2020 Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun