Mohon tunggu...
Cipto Budiman
Cipto Budiman Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Invasi Rusia ke Ukraina

2 Maret 2022   04:38 Diperbarui: 2 Maret 2022   04:38 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak Kamis, 24 Februari 2022 Rusia melakukan serangan ke Ukraina. Serangan tersebut menurut Vladimir Putin (Presiden Rusia) bukan merupakan invasi, akan tetapi suatu tindakan melindungi warga Donetsk dan Luhansk dari bentuk kekerasan, penghinaan, dan pelecahan yang dilakukan oleh rezim Kiev. 

Putin mengklaim tujuannya adalah melindungi orang yang menghadapi tekanan dan genosida dan ia bertujuan melakukan "demiliterisasi" dan "mematahkan Nazi" di Ukraina. 

Tak pernah ada genosida di Ukraina, negara yang dipimpin oleh presiden, seorang Yahudi. Namun demikian Negara Barat menganggap Rusia sedang melakukan invasi militer ke Ukraina karena ingin menguasai Ukraina.

Tidak hanya itu, Putin juga meminta agar Ukraina tidak masuk menjadi anggota NATO (North Atlantic Treaty Organisation). Karena jika itu terjadi artinya Rusia akan tamat.

Dari narasi tersebut kita bisa beropini bahwa Rusia tidak ingin ada pengaruh barat masuk ke dekat Rusia karena akan berakibat buruk ke berbagai sektor, terutama militer.

Sehingga sekuat tenaga Rusia akan melakukan upaya apa saja agar pengaruh barat dalam hal ini NATO tidak semakin jauh dapat masuk ke kawasan Eropa Timur.

Sejarah telah mencatat bahwa dahulu di dunia ini ada dua Negara adidaya yaitu Amerika Serikat dan Uni Sovyet. Persaingan untuk menjadi yang terbaik jelas nyata adanya. 

Rusia adalah pecahan Uni Sovyet dan masih memegang teguh sejarah sehingga tentunya ingin tetap menjadi negara adidaya, minimal di wilayah Eropa Timur. Sedangkan Amerika Serikat adalah negara adidaya di dunia saat ini.

Logikanya, sebuah negara adidaya di dunia pasti ada keinginan menancapkan pengaruhnya juga di kawasan dekat Rusia yaitu Eropa Timur. Hal inilah yang tercium oleh Putin dan Rusia melawan. 

Puncaknya adalah saat ini. Rusia dengan cerdik memanfaatkan status Ukraina yang bukan merupakan anggota NATO, untuk menunjukan kekuatannya dengan cara menguasai wilayah – wilayah penting seperti Crimea, Donetsk dan Luhansk.

Dengan demikian dapat sekiranya kita mengambil benang merah dari invasi Rusia ke Ukraina yaitu Rusia tidak rela ada pengaruh barat yang diketuai Amerika Serikat mendekati mereka. Rusia ingin berkuasa setidaknya di Eropa Timur dan Asia Barat yang dahulu adalah satu negara yaitu Uni Sovyet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun