Ia menjelaskan, program yang akan diusung adalah “Kampungku Bersih”, sinkron dengan Program Pemerintah Kota Jaktim untuk membebaskan Jaktim dari lingkungan kotor dan kumuh ( tercatat 53 RW kumuh di Jaktim, menurut Murdhani walikota Jaktim ). “Program ini akan didesign dengan step pemberdayaan ideal dan hanya akan fokus di satu RW terlebih dahulu di masing-masing ICD,” tegas Ita.
Kemudian program penataan sarana prasarana lingkungan. Seperti program infrastruktur perbaikan jalan dan penataan sarana kebersihan. Rumah Zakat mempunyai program pengadaan sarana air bersih atau Water Well.
“Program water well di Jaktim bisa dikembangkan kearah water well bersih and ready to drink, atau menerapkan teknologi tepat guna yang memiliki keunggulan dibandingkan sumur biasa,”
Selain itu, program Pelatihan Wirausaha dan Pelatihan yang link and match dengan user tenaga kerja masih relevan di duplikasi di Jaktim, mengingat jumlah pengangguran Jakarta Timur naik dari 166.370 orang pada 2008, menjadi 175.440 orang di tahun 2009.
“Sebagai wacana, pengembangan pemberdayaan ekonomi di Jaktim dapat diarahkan ke industri craft (kerajinan tangan) untuk melengkapi potensi wisata yang cukup diandalkan di kota Jaktim,” jelas wanita yang bermukim di Depok ini.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H