Mohon tunggu...
Cipta Wardaya
Cipta Wardaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Indonesia itu indah.. Indonesia itu hebat.. Indonesia itu keren.. Banggalah menjadi jati diri Indonesia, kawan\r\n!\r\nwww.soulofcipta.blogspot.com \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Pak SBY, Reshuffle, dan Harapan Rakyat

12 Oktober 2011   03:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:03 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkeinginan kuat untuk merampungkan semua proses dan tahapan perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu Kedua pada pekan ini. Daniel Sparringa (Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, mengatakan bahwa dalam kocok ulang kabinet kali ini, Presiden Yudhoyono sepenuhnya mengendalikan semua proses bersama Wakil Presiden Boediono. “Presiden Yudhoyono sangat mengetahui bahwa sisa tiga tahun pemerintahannya adalah pertaruhannya dan perjanjiannya dengan rakyat yang memilihnya,” ujar Daniel yang dikutip dari Kompas Minggu (9/10).

Sementara itu di beberapa media cetak, media online maupun media Televisi saat ini sedang santer dibahas tentang rencana perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II tersebut. Berbagai isu yang simpang siur pun berhembus begitu semerbak. Bahkan banyak kalangan yang telah berani memprediksi menteri-menteri yang bakalan tergusur dari Istana. Sejumlah nama calon menteri pengganti pun mulai disebut-sebut. Hingga terus berkembang menjadi isu yang hangat dan menarik untuk diperbincangan.

Sebelum tanggal 20 Oktober rencananya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakalan mengumumkan postur baru Kabinet Indonesia Bersatu Kedua ini. 20 Oktober mendatang menandakan tepat dua tahun masa pemerintahan Presiden Yudhoyono periode kedua. Maka dari itu tanggal 20 Oktober nanti bisa dijadikan sebagai pijakan baru bagi pemerintahan Presiden Yudhoyono untuk kembali merevitalisasi kinerja. Dengan adanya reshuffle kabinet itu diharapkan mampu memberikan inovasi dan angin segar bagi upaya revitalisasi kinerja pada Kabinet Indonesia Bersatu Kedua.

Reshuffle Kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Namun kali ini Presiden Yudhoyono perlu lebih cermat dan tepat dalam menentukan susunan-susunan menteri yang baru. Menteri-menteri yang baru sebaiknya juga mengakomodir kemauan atau keinginan rakyat banyak. Sebab selama ini jika dicermati ada beberapa kementerian yang menjadi sorotan masyarakat (publik) dikarenakan “sepertinya” sang menteri kurang ahli di bidang tersebut. Alias tidak relevan dengan keahliannya. Pada akhirnya rakyatlah yang kembali dirugikan. Namun rakyat percaya Pak SBY akan memilih para menteri yang tepat dan juga merakyat (semoga).

Reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu Kedua ini nantinya juga akan menentukan tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintahan Presiden SBY. Apakah dengan adanya reshuffle ini mampu mengembalikan kepercayaan publik kepada Pak SBY dan kabinet yang dipimpin? Semoga saja bisa! Namun yang perlu menjadi perhatian Pak SBY adalah rakyat butuh bukti, mungkin itu saja. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera dirampungkan Presiden SBY bersama Kabinet Indonesia Bersatu Kedua. Mulai dari masalah kemiskinan, pembangunan daerah atau kawasan tertinggal, perang terhadap koruptor, penegakkan hukum dan HAM, masalah lingkungan dan sebagainya.

Kita semua percaya, Pak SBY sebagai salah satu putra terbaik bangsa ini pasti akan berbuat yang terbaik demi bangsa dan negara. Pak SBY, harapan rakyat ada di pundak engkau. Semoga Tuhan selalu membimbing engkau dalam menjalankan amanah sebagai pemimpin di negeri ini. Semoga Tuhan selalu memberikan engkau petunjuk dalam setiap langkah, termasuk dalam reshuffle kabinet kali ini.

Suatu ketika nanti, izinkan rakyat menangis di pundak engaku Wahai Presiden kami Dengarkanlah harapan kami Bukankah suara rakyat itu suara Tuhan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun