Mohon tunggu...
Cipta Wardaya
Cipta Wardaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Indonesia itu indah.. Indonesia itu hebat.. Indonesia itu keren.. Banggalah menjadi jati diri Indonesia, kawan\r\n!\r\nwww.soulofcipta.blogspot.com \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Awas Alam Semesta Kita Dalam Bahaya Besar?

16 November 2011   06:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:36 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah kehidupan yang saat ini sangat urgen dan mendesak untuk segera ditangani secara serius dan cepat khususnya di Indonesia yaitu masalah lingkungan hidup. Kondisi lingkungan hidup yang ada semakin mengkhawatirkan. Fenomena-fenomena alam yang terjadi akhir-akhir ini menunjukkan telah terjadinya kerusakan ekosistem alam di atas ambang kewajaran. Antaralain pencemaran lingkungan, banjir, tanah longsor, bencana kekeringan, pemanasan global, dsb. Segala upaya untuk mengatasi kerusakan lingkungan hidup di negeri ini memang sudah dilakukan. Namun dirasa masih kurang serius dan belum optimal.

Menurut UU No. 25 Tahun 1997, pengertian lingkungan hidup sebagai berikut: “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.”

Manusia selama ini merupakan konsumen yang paling serakah dalam menggunakan unsur-unsur yang diambil dari lingkungan hidupnya. Tidak bisa dipungkiri semua yang diperlukan dalam kehidupan manusia umumnya diambil dari unsur-unsur yang ada dalam lingkungan hidup atau alam tempat ia berpijak. Mulai dari air, tanah, udara, tumbuh-tumbuhan, hewan dan seterusnya. Ketika semakin tinggi tingkat kebudayaan manusia maka akan semakin tinggi tingkat ketergantungannya dengan lingkungan hidup. Otomatis akan semakin besar pula jumlah kebutuhan hidupnya yang diambil dari lingkungan hidup atau alam.

Dari beberapa contoh fakta yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa pola pikir dan gaya hidup manusia modern saat ini secara umum semakin mengkhawatirkan. Mengkhawatirkan dalam artian dapat membahayakan kelangsungan hidup atau kelestarian lingkungan dan alam sekitarnya. Modernisasi dan globalisasi sungguh telah berhasil merubah persepsi para manusia terhadap lingkungan hidupnya. Tanpa menggeneralisasikan, manusia zaman modern saat ini cenderung acuh dan bahkan tidak peduli terhadap kondisi lingkungan hidupnya. Pada umumnya mereka telah terbius oleh modernitas dan globalisasi yang kian mengabaikan kelestarian lingkungan hidup.

Akibatnya hutan semakin gundul karena penebangan liar. Flora dan fauna semakin langka karena perburuan liar yang terus menerus. Habitat ikan dan terumbu karang di lautan semakin rusak juga karena ulah tangan-tangan jahil manusia. Penggunaan AC, kulkas, dan semprotan pengharum ruangan berlebih-lebihan hingga semakin menipiskan lapisan ozon. Pendirian pabrik-pabrik dan industri pengolahan semakin menjamur tanpa mengindahkan dampaknya terhadap kelestarian lingkungan dan alam sekitarnya. Akibatnya terjadi pencemaran limbah pabrik atau industri di berbagai tempat. Polusi yang dihasilkan pun turut memicu terjadinya global warming (pemanasan global).

Dapat disimpulkan kerusakan ekosistem alam atau lingkungan hidup ini sebagai akibat aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Hal ini karena kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak dari setiap tindakannya terhadap alam lingkungan di mana ia berpijak. Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya serius yang bisa terjadi sewaktu-waktu ketika perusakan terhadap lingkungan terus terjadi. Melihat semakin parahnya kerusakan ekosistem alam atau lingkungan hidup, maka dari itu mendesak adanya upaya yang lebih serius dari Pemerintah. Kebijakan Pemerintah dalam berbagai sektor harus berlandaskan pada kearifan lingkungan. Masyarakat pun harus terus disadarkan agar memahami kerusakan lingkungan yang terjadi, sehingga lebih menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun