Mohon tunggu...
Cipta Wardaya
Cipta Wardaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Indonesia itu indah.. Indonesia itu hebat.. Indonesia itu keren.. Banggalah menjadi jati diri Indonesia, kawan\r\n!\r\nwww.soulofcipta.blogspot.com \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wonderful, Bedug Terbesar di Dunia Ada di Indonesia

2 November 2011   07:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:09 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Anda kalau ternyata bedug terbesar di dunia itu ada di negara kita tercinta Indonesia? Bedug itu dinamakan Bedug Kyai Bagelen. Konon merupakan bedug yang terbesar di dunia. Istimewanya lagi bedug tersebut sarat akan nilai historis dan estetika. Itulah kenapa bedug tersebut layak disebut sebagai salah satu wonderful Indonesia yang berada di kabupaten Purworejo - Jawa Tengah. Anda penasaran dengan keistimewaan salah satu ikon wisata budaya dan religi dari kabupaten Purworejo ini? Mari sedikit berwisata melalui tulisan sederhana ini.

Ialah Bedug Kyai Bagelen yang bukan sekedar alat penanda waktu sholat biasa. Bedug tersebut memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan bedug penanda sholat lainnya. Selain merupakan bedug yang konon terbesar di dunia. Bedug Kyai Bagelen juga memiliki nilai historis yang sangat tinggi. Bedug Kyai Bagelen adalah salah satu benda bersejarah peninggalan masa syiar Islam abad XIX di tlatah kabupaten Purworejo. Walau umurnya sudah ratusan tahun namun hingga saat ini bedug tersebut masih tampak kokoh tergantung di ruang serambi Masjid Agung Darul Muttaqin Purworejo.

Menurut buku sejarah Purworejo, Bedug Kyai Bagelen diciptakan pada masa pemerintah Hindia Belanda oleh Kanjeng Raden Tumenggung Cokronegoro I. Bedug tersebut diciptakan sebagai tetenger syiar Islam dan alat penanda sholat. Saat itu pasca perang Diponegoro (1825-1830) Kanjeng Raden Tumenggung Cokronegoro I diangkat sebagai bupati di wilayah Tanah Bagelen. Prosesi tersebut juga diikuti dengan pengangkatan patih (pembantu bupati) yaitu Raden Cokrojoyo. Bukti sejarah tersebut dapat dilihat melalui prasasti berbentuk tulisan yang tertempel di atas pintu utama Masjid Agung Purworejo. Masjid Agung Purworejo sendiri terletak di sebelah barat alun-alun kota Purworejo.

Bahan baku untuk membuat Bedug Kyai Bagelen yakni bongkot (pangkal) pohon jati berumur ratusan tahun yang berasal dari Dusun Pendawa, Kecamatan Purwodadi. Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat pohon jati yang digunakan tersebut mempunyai cabang lima dengan ukuran yang cukup besar hingga bahkan tidak cukup dirangkul tiga orang sekaligus. Tidak heran kalau Bedug tersebut juga dikenal sebagai Bedug Pendawa. Bedug Kyai Bagelen memiliki panjang 292 cm dengan garis tengah depan 194 cm, garis tengah belakang 180 cm, keliling bagian depan 601 cm dan keliling bagian belakang 564 cm. Sementara itu untuk lulang atau kulit diambilkan dari kulit banteng. Sebab diameter bedug begitu besar hingga sulit mencari lulang yang pas. Namun seiring berjalannya waktu terjadi sedikit kerusakan pada lulang tersebut hingga akhirnya diperbaiki dengan lulang dari sapi khusus.

Itulah sedikit gambaran dari keistimewaan Bedug Kyai Bagelen, salah satu peninggalan sejarah dan khazanah budaya yang layak menjadi bagian dari wonderful Indonesia. Bewisata ke Bedug Kyai Bagelen yang berada di Masjid Agung Purworejo berarti Anda turut melestarikan salah satu khazanah budaya bangsa kita. Selain itu Anda juga bisa menyelami nilai historis yang terkandung di dalamnya. Jadi tidak perlu jauh-jauh berwisata ke luar negeri jika hanya demi sebuah gengsi. Lihatlah negara kita yang meyimpan banyak tempat-tempat indah nan bersejarah yang belum kita tahu. Itulah wonderful Indonesia! Kalau bukan kita siapa lagi yang akan bangga dan cinta terhadap pariwisata yang ada di negeri kita ini. Mari bersama cintai budaya dan Pariwisata Indonesia. 100 % CINTA INDONESIA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun