Mohon tunggu...
Cipta Wardaya
Cipta Wardaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Indonesia itu indah.. Indonesia itu hebat.. Indonesia itu keren.. Banggalah menjadi jati diri Indonesia, kawan\r\n!\r\nwww.soulofcipta.blogspot.com \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat dalam Berkendara?

22 Oktober 2011   09:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:38 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini berdasarkan data angka kecelakaan yang terjadi di tanah air ternyata didominasi oleh orang usia muda atau remaja sebagai korbannya. Jika dicermati dari berbagai kasus kecelakaan lalu lintas tersebut diantaranya disebabkan masih minimnya etika berkendara di masyarakat, terlebih pada pengendara usia muda. Termasuk di dalamnya pelajar dan mahasiswa yang suka “ugal-ugalan” saat berkendara di jalan raya.



Contohnya saja di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Yang banyak memiliki rambu-rambu lalu-lintas bertuliskan “Kawasan Tertib Lalu-lintas”. Nyatanya masyarakat belum juga sadar akan rambu-rambu yang ada. Lihat saja kawasan perempatan Sagan pada jam-jam sibuk, bisa disaksikan betapa masih minimnya etiket berkendara di Jogja yang katanya berhati nyaman itu. Dari perempatan Sagan memperlihatkan banyak pelanggaran lalu lintas yang seringkali dilakukan para pengendara yang mayoritas merupakan pelajar dan mahasiswa. Ironis memang ketika pelajar dan mahasiswa yang mestinya menjadi contoh bagi masyarakat justru paling hobi melakukan pelanggaran lalu lintas di jalan raya.


Selain di Sagan peristiwa serupa juga bisa dijumpai pada beberapa ruas jalan protokol di Jogja. Pengendara seringkali memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan tidak jarang asal menyalip tanpa memberikan kode kepada pengendara lain. Padahal kebiasaan seperti ini sangat membahayakan bagi keselamatan pengendara lainnya, termasuk juga keselamatan dirinya sendiri.


Tidak jarang pula bisa dijumpai banyak pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm. Yang ironis tapi agak menggelikan yaitu ketika ada beberapa pengendara yang sengaja tidak mengenakan helm, namun helmnya justru hanya dicantolkan pada cantolan bagasi motornya. Jadi dalam kasus ini pengendara tersebut membawa helm hanya karena takut jika kena tilang dari Polisi. Belum menyadari akan pentingnya helm sebagai alat pengaman demi keselamatan pribadi.


Sementara itu juga masih sering dijumpai bus-bus angkutan umum yang “sembrono” ketika di jalan raya Jogja. Ada bus yang begitu tebal asap knalpotnya. Hal ini sangat mengganggu pengendara lainnya. Banyak pula masyarakat yang mengeluhkan tentang tindakan ugal-ugalan beberapa oknum sopir bus angkutan umum di Jogja yang suka ngebut dan seringkali menaikkan atau menurunkan penumpang dengan berhenti secara tiba-tiba tanpa memberikan kode. Demi mengejar setoran akhirnya etiket berkendara pun terabaikan.


Sebagai kota yang berhati nyaman mestinya kasus ugal-ugalan saat berkendara di jalan raya dan berbagai pelanggaran lalu lintas harus lebih bisa diminimalisir. Setiap pengendara harus menyadari etiket dalam berkendara di jalan raya. Jalan raya merupakan sarana publik milik seluruh rakyat Indonesia, jadi sudah semestinya bisa saling menghargai dengan pengguna jalan lainnya. Berikan kesempatan kepada pengguna jalan yang lain untuk bisa menikmati sarana publik tersebut; baik itu pejalan kaki, pengendara sepeda, tukang becak, dsb.


Kesadaran akan etiket dalam berkendara ini juga amat penting ditumbuhkan kepada para pelajar dan mahasiswa. Tentu akan lebih baik lagi jika sejak anak dini sudah mulai dikenalkan akan etiket dalam berkendara. Mengingat tingginya kasus kecelakaan lalu lintas yang kebanyakan dialami oleh pelajar maupun mahasiswa, maka dalam hal ini lembaga pendidikan harus turut berperan serta aktif dalam menumbuhkan kasadaran etiket berkendara kepada para peserta didiknya. Budaya tertib lalu lintas perlu terus dipupuk dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Masyarakat harus terus dihimbau dan diberikan sosialisasi agar selalu mengedepankan disiplin dan tertib dalam berlalu lintas demi kebaikan bersama, bukan karena takut kepada aparat penegak hukum (Polisi).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun