Mohon tunggu...
Ciptantyo Septyan Akbar N
Ciptantyo Septyan Akbar N Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Suka tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Umat Islam Dalam Kerukunan Umat Beragama

4 November 2023   23:05 Diperbarui: 4 November 2023   23:07 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                                                                                    Peran Umat Islam Dalam Kerukunan Umat Beragama

Ratri Indriani                                        022111133077

Achmad Faishal Salim                       022111133078

Ciptantyo Septyan Akbar N.            022111133079





                  Fakultas Kedokteran Gigi

                     Universitas Airlangga

                                     2023


PENDAHULUAN 

Dalam agama Islam, manusia dianggap sebagai makhluk yang hanya dapat diciptakan oleh seseorang. Menurut pendapat jumhur dan hampir semua mufassir, Adam disebut sebagai manusia atau makhluk pertama. Kemudian, dia dan istrinya (Hawa) diciptakan, dan semua makhluk diciptakan di Bumi. Tidak ada dalam al-Qur'an yang menjelaskan secara menyeluruh dan mendalam tentang wujud fisik manusia, kecuali fakta bahwa itu adalah kebenaran ilmiah yang telah dibuktikan. Di dunia ini manusia juga terbagi menjadi beberapa ras dan agama yang menyebar secara menyeluruh di berbagai belahan dunia, salah satu negara yang memiliki keberagaman yang paling kompleks adalah Indonesia. 

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk muslim di Indonesia sebanyak 237,53 juta jiwa per 31 Desember 2021. Jumlah itu setara dengan 86,9% dari populasi tanah air yang mencapai 273,32 juta orang. Posisi kedua ditempati oleh penduduk beragama Kristen sebanyak 20,45 juta jiwa. Sebanyak 8,43 juta penduduk Indonesia beragama Katolik.  Kemudian, penduduk Indonesia yang beragama Hindu dan Buddha masing-masing sebanyak 4,67 juta jiwa (1,71%) dan 2,03 juta jiwa (0,74%). Penduduk yang memeluk agama Konghucu sebanyak 73.635 jiwa.  Sementara, ada 126.515 penduduk Indonesia yang menganut aliran kepercayaan. Proporsinya hanya 0,05% dari total penduduk Indonesia. Dari data tersebut menunjukkan keberagaman masyarakat Indonesia dalam hal beragama saja, masing-masing agama tentu meyakini bahwa ajaran merekalah yang paling benar sesuai kepercayaan mereka. Perbedaan ini apabila tidak didasari rasa toleransi dan saling menghormati antar umat beragama akan menimbulkan banyak celah yang dapat memicu awal mula kerusuhan dan kekacauan yang pada akhirnya akan memecah belah suatu bangsa. Dalam hal ini kita sebagai umat islam yang memiliki kewajiban untuk menerapkan prinsip "Hablum Minannas" dapat menjadi penggagas atau garda terdepan dalam menjunjung konsep dan implementasi dari kerukunan antar umat beragama melalui berbagai cara yang salah satunya adalah dengan memberikan ruang dan kebebasan untuk beribadah sesuai dengan agamanya masing-masing. 

PEMBAHASAN 

Kehidupan Beragama di Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara yang masyarakatnya memiliki banyak sekali  keberagaman dalam hal agama, tradisi, kesenian, kebudayaan, cara hidup dan pandangan nilai yang dianut oleh kelompok kelompok etnis dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Salah satu yang akan kita bahas disini yaitu mengenai poin agama. Sesuai dengan pancasila sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang bermakna bahwa warga negara Indonesia percaya adanya Tuhan sehingga rela untuk diatur. Salah satu contoh pengamalan sila ini dalam kehidupan sehari-hari adalah membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama.

Di Indonesia, setiap orang dibebaskan memeluk agama masing-masing, maka setiap orang bertanggung  jawab untuk taat dengan aturan agamanya. Semua agama pastinya mengajarkan kebaikan oleh karena itu perbedaan ini bukanlah suatu hal yang perlu kita permasalahkan melainkan kita harus memiliki sifat toleransi antar umat beragama dan sesama umat beragama. Hal ini dapat dimulai dengan mengembangkan sikap saling menghormati perbedaan dan menjalankan amalan sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.

Umat Islam di Indonesia

Menurut bahasa, kata "Islam" berarti tunduk, patuh dan damai. Jadi, karakteristik dan watak dasar Islam sebenarnya adalah gagasan komprehensif tentang perlunya perdamaian dalam hidup dan kehidupan manusia. Islam, sebagai agama, diturunkan untuk tujuan mewujudkan kedamaian dan perdamaian.

Di Indonesia sendiri mayoritas penduduknya beragama Islam. Mengacu pada data dari World Population Review tahun 2021, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia. Totalnya ada sekitar 231 juta penduduk yang beragama Islam.

         Hal itu tentulah tidak langsung terjadi begitu saja. Ada sejarah panjang yang bisa ditelusuri di mana agama Islam mulai menyebar di Indonesia. Dimulai dari pertumbuhan dan perkembangan di satu daerah lalu semakin bermunculan tokoh-tokoh yang terpencar di berbagai wilayah sehingga akhirnya agama Islam mulai banyak dikenali oleh penduduk Indonesia hingga saat ini.

Kerukunan Dalam Islam

Kerukunan dalam umat beragama memiliki perbedaan baik berupa keyakinan atau agama maupun toleransi antar sesama umat beragama, setiap agama mengajarkan untuk hidup rukun dan  menghargai perbedaan satu sama lain, namun pengalaman  mereka sangat fanatik terhadap agamanya masing-masing. Sudah menjadi kewajiban umat beragama, untuk tidak berusaha mengubah agama orang lain agar mengikuti agama yang  dianutnya. Jika ini yang menjadi dasarnya maka kekacauan pasti akan muncul. Tujuan dakwah atau dakwah keagamaan itu mulia, yaitu berusaha membagikan kepada orang lain keselamatan yang diyakininya. 

Manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan interaksi dengan sesama manusia, sebagai makhluk sosial manusia juga memerlukan kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi suatu kebutuhan hidupnya. Dalam ajaran Agama Islam manusia menganjurkan untuk saling bekerja sama dan tolong menolong (ta'awun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan, selain itu islam juga mengajarkan untuk hidup bersaudara karena pada hakitkatnya kita persaudaraan (uhuwah) satu ajaran yang pada hakikatnya bukan berarti persaudaraan antara orang-orang malah cenderung memiliki arti sebagai persaudaraan yang didasaekan pada ajaran agama islam. menurut hadist: 

Sabda Rasul, seluruh manusia hendaknya menjadi saudara antara satu dengan yang lain, wakunu ibadallahi ikhwa na (Hadist Bukhari).

Al-Qur'an menegaskan bahwa seluruh umat manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah swt dari seorang laki-laki dan juga seorang perempuan, iptakan orang yang pluralistik, dengan beragam bangsa, etnis, bahasa, budaya, warna kulit dan agama. Keberagaman dan pluralisme kemanusiaan yang demikian tidak memungkinkan kita untuk saling memecah belah, saling menyombongkan kedudukan, yang satu lebih mulia dari yang lain, namun saling memahami, tetap berhubungan satu sama lain.

Peran Umat Islam dalam Kerukunan Umat Beragama

Islam menganjurkan toleransi maka konsep toleransi beragama dalam Islam tidak membenarkan atau mengakui semua agama dan keyakinan yang ada saat  ini, karena itu adalah soal keyakinan dan keimanan yang harus dijaga  dengan baik oleh setiap umat Islam. Toleransi bukan berarti mengakui semua agama  sama, apalagi membenarkan tata cara beribadah pemeluk agama lain. Tidak ada  toleransi dalam urusan keimanan dan ibadah. Karena kenyataannya bagi umat Islam, agama yang diterima Allah hanyalah Islam. Toleransi hanya berkaitan dengan  urusan  muamalah dan kehidupan bermasyarakat.

Dalam pasal 1 angka (1) peraturan bersama Mentri Agama dan Menteri Dalam No. 9 dan 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan tugas Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama, dan pendirian rumah ibadat dinyatakan bahwa: Kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Al-Afkar,. 2018)

Dalam pandangan islam Toleransi mengarah pada sikap keterbukaan dan kesediaan untuk mengakui adanya berbagai jenis perbedaan, baik dari segi suku, warna kulit, bahasa, adat istiadat, budaya, bahasa dan agama. Semua itu hanyalah fitrah dan sunnatullah yang sudah menjadi ketetapan Allah. Konsep toleransi beragama dalam Islam tidak membenarkan atau mengakui semua agama dan keyakinan yang ada saat ini, karena itu adalah soal keyakinan dan keimanan yang harus dijaga dengan baik oleh seluruh umat Islam yang benar.

Toleransi bukan berarti menerima bahwa semua agama itu sama, juga tidak membenarkan praktik keagamaan agama lain. Tidak ada toleransi dalam urusan keimanan dan ibadah. Karena pada kenyataannya, bagi umat Islam, satu-satunya agama yang diterima Allah hanyalah Islam. Toleransi hanya menyangkut persoalan muamalah dan kehidupan bermasyarakat.

PENUTUP 

Islam mengajarkan kita untuk hidup berdamai, rukun dan saling toleransi antar umat beragama yang dapat saling menerima , menghormati keyakinan masing masing , saking tolong menolong dan bekerjasama dalam mencapai satu tujuan. pentingnya hidup rukun antar umat beragama dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan saling tidak bermusuhan bisa menjadi pemersatu bangsa indonesia bisa memberikan kemajuan negara.

DAFTAR PUSTAKA

Junadi, M. (2017) "Manusia dalam berbagai Perspektif", Dar el-Ilmi : jurnal studi keagamaan, pendidikan dan humaniora, 4(1), pp. 35-55. doi: https://doi.org/10.52166/dar%20el-ilmi.v4i1.662

al-Afar. (2018) "Makna kerukunan antar umat beragama dalam konteks keislaman dan keindonesian", journal for islamic studies" 9(1). doi: 10.5281/zenodo.1161580  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun