Mohon tunggu...
ciptaning putri kusumapratiwi
ciptaning putri kusumapratiwi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Psikologi Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Master of Science in Psychology Family, Marriage, Parenting. Certified Handwriting Analyst

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Pola Asuh

31 Oktober 2024   16:15 Diperbarui: 31 Oktober 2024   16:21 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembentukan karakter anak merupakan tanggung jawab utama orang tua terutama dalam pemberian pola asuh anak. Pola asuh yang diberikan dan diterapkan dapat memberikan dampak positif bagi berkembangnya karakter anak dimasa depan. Peran orang tua tidak hanya berlaku saat kegiatan di rumah, melainkan juga dalam lingkup pendidikan di sekolah. Hal ini perlu ada perhatian khusus sebab keterlibatan anak sekolah dasar dengan orang tua masih diperlukan dalam membina pola asuh agar terbentuk karakter yang positif. Keterlibatan orangtua dalam pendampingan belajar dapat berbentuk kegiatan termasuk diskusi tentang sekolah, membantu pendampingan dalam mengerjakan tugas, serta menjadi relawan sekolah.

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pentingnya Pola Asuh Orang Tua pada anak. Permasalahan yang dialami mitra di SD "X" adalah kurangnya pemahaman dan kepedulian mereka dalam keterlibatan orang tua untuk memberikan asuhan baik di sekolah dan lingkungan sekitar. Melalui Seminar Membimbing Buah Hati, di harapkan orang tua dapat menerapkan pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan anak sebagai siswa SD.

Peran orang tua dalam mengasuh anak merupakan hal yang penting di setiap zaman. 

Beberapa contoh pola asuh:

  • Otoriter: Orang tua yang otoriter menetapkan aturan yang harus diikuti tanpa banyak memberi ruang untuk diskusi.
  • Permisif: Mereka lebih fokus pada memberikan dukungan dan kasih sayang, namun mungkin kurang dalam hal penegakan aturan dan disiplin.
  • Demokratis (otoritatif): Orang tua yang demokratis biasanya menetapkan aturan yang jelas dan masuk akal, mendengarkan pendapat dan perasaan anak, serta memberikan penjelasan mengenai keputusan yang diambil.
  • Abaikan: Anak-anak dalam pola asuh ini mungkin merasa diabaikan atau kurang mendapat dukungan emosional dan praktis.

Setiap pola asuh memiliki pengaruhnya masing-masing terhadap perkembangan anak, dan sering kali, pola asuh yang efektif merupakan gabungan dari berbagai pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik anak. Pola asuh yang di hasilkan akan berdampak pada perkembangannya (Neve et al., 2019). Orang tua dapat berpartisipasi dalam pendampingan belajar, seperti diskusi tentang sekolah, membantu siswa mengerjakan tugas, dan menjadi relawan sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun