Mohon tunggu...
Cipta Nanjaya
Cipta Nanjaya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa IAIN

Mahasiswa yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Penyedap Rasa Pertama Berbahan Dasar Ekstrak Pindang Ikan Layang

12 Juni 2018   14:30 Diperbarui: 14 Juni 2018   11:13 1519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lima mahasiswa/mahasiswi ciptakan penyedap rasa alami non msg dari ekstrak pindang ikan(dari kiri ke kanan: Ipin Orshella, Alfin Bagaswara P., Faizatus Sholihah, Bagas Prasetya dan Fadhel M. Bolkiah). Foto: Cipta Nanjaya/kompasiana

Lima Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya yang terdiri dari Bagas Prasetya, Faizatus Sholihah, Alfin Bagaswara Pratama, M. Fadhel Bolkiah dan Ipin Orshella Nurwilis dan dibimbing oleh Dosen bernama Muhammad Fakhri, SPi., MP., M.Sc berhasil menyulap air pindang ikan layang pilihan menjadi penyedap rasa alami Non MSG yang sehat dan aman dikonsumsi. Inovasi itu diberi nama OGLA (Organic Glutamic Acid). OGLA merupakan penyedap rasa pertama yang berbahan dasar ekstrak pindang ikan layang dan dipadukan rempah-rempah khas Indonesia.

Bagas Prasetya mengatakan, inovasi produk ini dilatarbelakangi oleh keraguan masyarakat dalam mengkonsumsi penyedap rasa ber-MSG yang lebih familiar dengan sebutan MICIN yang telah banyak mengundang kontroversi terkait dampak akut ataupun kronis yang ditimbulkannya. FDA telah mengakui bahwa MSG hanya akan aman apabila dikonsumsi dalam takaran yang sesuai. Namun dapat menimbulkan alergi terhadap orang yang berkebutuhan khusus atau sensitif terhadap MSG.

Permasahan tersebut menjadikan 5 mahasiswa perikanan UB mencoba mencari terobosan baru untuk mengatasi persoalan tersebut. Dimulailah diskusi dan riset terkait potensi sumberdaya perikanan yang dapat dijadikan inovasi produk penyedap rasa alami yakni limbah air pindang ikan layang yang telah terstandardisasi bebas formalin dan senyawa bahaya lainnya. Air hasil rebusan pindang ikan layang ternyata mengandung asam glutamat yang tinggi yang mampu menghasilkan rasa gurih alami.

Pemilihan bahan baku ini didasarkan pada kondisi ketersediaan air pindang ikan layang yang sampai saat ini masih belum dimanfaatkan secara optimal. Sehingga perlu adanya upaya untuk mengolah limbah air pindang ikan layang yang telah terstandardisasi ini agar lebih ramah lingkungan dan lebih bernilai secara ekonomi.

Tentunya ini menjadi terobosan baru untuk mendongkrak perekonomian negara agar tidak bergantung lagi dengan produk-produk impor. Sekarang  adalah waktunya untuk mencintai produk dalam negeri melalui karya-karya mahasiswa yang inovatif.

Testimoni OGLA oleh Dekan Fakultas Perikanan UB. Foto: Cipta Nanjaya/kompasiana
Testimoni OGLA oleh Dekan Fakultas Perikanan UB. Foto: Cipta Nanjaya/kompasiana
"Meskipun telah hadir inovasi produk dari ekstrak bahan lain yang juga memiliki kadar asam glutamat yang tinggi, namun bahan baku yang diperoleh untuk menghasilkan penyedap rasa dari ekstrak pindang ikan jauh lebih ekonomis", tegas Bagas di Ruang Receptionist UB, Rabu (6/6).    

Kelimanya telah melakukan uji organoleptik terhadap OGLA yang dilakukan oleh beberapa panelis terdiri dari mahasiswa, ibu rumah tangga dan beberapa dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mengatakan bahwa OGLA memiliki tekstur yang halus, rasa yang gurih dan asin khas ikan serta bau yang sedap sehingga sesuai untuk menjadi produk penyedap rasa alami yang ditambahkan ke dalam makanan.

Faizzatus menambahkan bahwa OGLA telah melakukan tahap pengujian nilai gizi di Laboratorium Gizi UNAIR dan terbukti bahwa OGLA memiliki kandungan protein dan serat yang tinggi.

Penyedap rasa pertama dari ekstrak pindang ikan layang karya mahasiswa Universitas Brawijaya. Produk bernama OGLA ini dikembangkan oleh 5 mahasiswa perikanan UB. Foto: Cipta Nanjaya/kompasiana
Penyedap rasa pertama dari ekstrak pindang ikan layang karya mahasiswa Universitas Brawijaya. Produk bernama OGLA ini dikembangkan oleh 5 mahasiswa perikanan UB. Foto: Cipta Nanjaya/kompasiana
"OGLA sendiri dikemas dalam bentuk kemasan botol dengan berat 80 gram dan kemasan sacheet dengan berat 10 gram " Ujar Fadhel.

Saat ini OGLA telah dipasarkan di berbagai akun media sosial yaitu instagram @ogla_umami, line @eub6573r serta di tokopedia dengan nama toko ogla.

Inovasi tersebut mampu menjadikan 5 inovator muda dari Universitas Brawijaya berhasil mendapatkan dana hibah penelitian Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Dikti. Dana ini menjadi pendukung dalam pengembangan produk yang telah  mereka ciptakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun