Minyak kelapa mungkin masih lebih baik digunakan jika dibandingkan dengan sumber lain yang kandungan asam lemak jenuh LCT-nya lebih tinggi seperti minyak kelapa sawit dan mentega (perhatikan gambar 1; semakin besar angka pada C (karbon), semakin panjang rantainya), tetapi jelas lebih buruk jika dibandingkan dengan minyak-minyak nabati lain yang kandungan asam lemak tidak jenuhnya tinggi seperti minyak zaitun, sunflower oil, dan kanola, yang sudah sejak lama memang diakui membawa efek positif untuk kesehatan kardiovaskular menurut banyak hasil penelitian. Meskipun begitu, minyak kelapa tetap bisa dipertimbangkan untuk digunakan sebagai alternatif minyak kelapa sawit dan mentega, ataupun untuk memasak makanan-makanan khas tertentu yang memerlukan minyak kelapa dalam memasaknya (misal: kari/curry).
Dalam ilmu biokimia, zat-zat yang tinggi kandungan asam lemak jenuhnya biasanya wujudnya cenderung padat pada suhu ruangan, yang disebabkan kepadatan susunan molekulnya yang tinggi (karena itulah disebut ‘jenuh’). Itulah sebabnya minyak kelapa dalam suhu ruangan biasa sering kita amati membentuk semacam gumpalan/padatan, berlawanan dengan minyak-minyak yang tinggi kandungan asam lemak tidak jenuhnya seperti yang sudah disebutkan beberapa contohnya tadi diatas. Sebab yang sama juga berlaku untuk mentega – selain juga tinggi kandungan asam lemak jenuhnya - karena rantai asam lemak jenuhnya lebih banyak yang pendek ketimbang yang sedang atau panjang.
Semoga tulisan ini bisa memberi paradigma baru bagi pembaca sekalian dalam menilai ada tidaknya manfaat minyak kelapa untuk kesehatan jantung kita. Tabik.
-----000-----
Referensi
- Seneviratne KN, Jayathilaka N. Coconut Oil – Chemistry and Nutrition. India: Lakva Publishers; 2016.
- Harvard T.H. Chan School of Public Health. The Nutrition Source – Coconut Oil. Tersedia di: Harvard
- Boemeke L, Marcadenti A, Busnello FM, Gottschall CBA. Effects of coconut oil on human health. Open J Endocr Metab Dis. 2015;5: 84-7.
- Harvard Health Publishing. Ask the doctor: Coconut oil and health. Tersedia di: Harvard
- Shankar P, Ahuja S, Tracchio A. Coconut oil: a review. Agro Food Ind Hi Tech. 2014;24(5): 62-4.
- Neelakantan N, Seah JYH, van Dam RM. The Effect of Coconut Oil Consumption on Cardiovascular Risk Factors: A Systematic Review and Meta-Analysis of Clinical Trials. Circulation. 2020;141(10): 803-14.
- Hewlings S. Coconuts and Health: Different Chain Lengths of Saturated Fats Require Different Consideration. J Cardiovasc Dev Dis. 2020;7(4): 59.
- Santos HO, Howell S, Earnest CP, Teixeira FJ. Coconut oil intake and its effects on the cardiometabolic profile - A structured literature review. Prog Cardiovasc Dis. 2019;62(5): 436-43.
- Harvard T.H. Chan School of Public Health. The Nutrition Source - Saturated fat, regardless of type, linked with increased heart disease risk. Tersedia di: Harvard
- The New York Times. Is Coconut Oil Good or Bad for You? Tersedia di: NY Times
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H