Mohon tunggu...
ardian rangga A
ardian rangga A Mohon Tunggu... -

tidak ada yang mudah..tapi anggaplah semua mudah seakan kamulah yang menguasainya. (X7209013)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pikiran & Emosi untuk Nasibmu

6 Oktober 2010   09:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:40 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa sih yang paling diinginkan oleh saya, anda dan semua orang yang hidup di dunia? Menurut hemat saya ada dua, yaitu: Sukses dan Bahagia. Anda bisa cek pada setiap masalah dan harapan anda. Apapun itu pasti menyangkut tentang sukses dan bahagia.

Sukses memiliki perbedaan arti dengan bahagia. Sukses berarti kita telah mendapatkan apa yang kita usahakan, sedangkan bahagia berarti kita dapat menikmati apapun yang kita dapatkan dari usaha kita. Orang sukses belum tentu bahagia, begitu pula sebaliknya. Jika anda menginginkan keduanya, kabar baiknya hanya diperlukan satu kunci yaitu perubahan. Lalu apa yang harus kita rubah?

Sesuatu yang harus kita rubah adalah PIKIRAN dan EMOSI/PERASAAN kita. Pikiran akan membentuk perasaan kita, perasaan kita akan membentuk keputusan kita, keputusan kita akan membentuk tindakan kita, tindakan kita akan membentuk kebiasaan kita, kebiasaan kita akan membentuk karakter kita, dan karakter kita akan mempengaruhi dan membentuk nasib kita. Dengan demikian merubah nasib harus diawali dengan merubah pikiran dan emosi kita. Dunia di luar kita hanyalah refleksi atau cermin dari dunia di dalam diri kita (pikiran&emosi). Dunia di luar diri kita adalah blue print kehidupan kita atau alur kehidupan yang kita alami selama ini. Melalui dunia luar tersebut kita dapat mengetahui apakah dynia di dalam diri kita baik-baik saja atau bermasalah dan perlu secepatnya kita perbaiki.

Banyak orang keliru. Mereka berharap kehidupan mereka berubah dulu baru kemudian mereka merubah pikiran dan emosi mereka. Mereka berharap semua masalah selesai dahulu baru mereka bahagia. Mereka berharap situasi dan kondisinya menyenangkan dulu baru kemudian pikiran dan perasaan mereka menjadi positif. Ibaratnya, ketika kita berkaca di sebuah cermin, kita berharap bayangan diri kita di dalam cermin berpakaian rapi dulu baru kita merapikan pakaian kita. TERBALIK! Pakaian kita harus dirapikan dulu baru bayangan kita di cermin berubah. Bayangkan dulu masalah kita selesai maka masalah kita akan selesai. Pikirkan dan rasakan dulu hal-hal yang positif maka kehidupan kita akan berubah menjadi positif, menyenangkan dan penuh keberuntungan. Begitulah seharusnya. Perlu anda sadari bahwa foto yang dicetak tidak akan berubah sampai kita merubah klise filmnya. Dan klise film kehidupan kita adalah apapun yang ada pada pikiran dan perasaan kita.

Merubah pikiran dan emosi tidaklah sulit. hanya saja itu membutuhkan komitmen tinggi dan ketrampilan yang harus dipelajari serta dibiasakan. Setiap orang adalah arsitek. Kita adalah arsitek dari kehidupan kita sendiri. Segeralah berubah! (Arf NH: The Power of Mind)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun