Mohon tunggu...
Cintya PrimaArdhitasari
Cintya PrimaArdhitasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Kodrat Alam dan Kodrat Zaman Ki Hajar Dewantara serta Relevansinya dengan Kurikulum Merdeka

21 Januari 2023   09:29 Diperbarui: 21 Januari 2023   09:37 81447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidik melaksanakan pembelajaran yang mendukung dengan pembelajaran bermakna dan menyenangkan dengan menggunakan metode dan media pembelajaran interaktif yang menyesuaikan dengan bakat, minat, karakteristik, lingkungan belajar peserta didik serta menghubungkan antara pengetahuan dan pengalaman kehidupan yang dapat menjadi bekal bagi peserta didik untuk masa depannya.

Pendidik dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi harus menyesuaikan dengan kurikulum merdeka untuk mempersiapkan masa depan peserta didik yang begitu lekat dengan penggunaan teknologi. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai berikut:

“Untuk memperoleh sistem pengajaran yang berfaedah bagi perikehidupan bersama, haruslah sistem pengajaran itu disesuaikan dengan hidup dan penghidupan rakyat serta pentingnya asas menurut keadaan (natuurlijkheid), dalam arti segala alat, usaha dan cara pendidikan harus sesuai dengan kodrat keadaan.” (Ki Hadjar Dewantara dalam ‘Prasaran Kongres PPPKI’, Surabaya, 31 Agustus 1928).

Makna yang tersirat dari pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut adalah pentingnya Pendidikan yang sesuai dengan zamannya atau sesuai dengan asas menurut keadaan. Peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang akan mewarnai kehidupan bangsa Indonesia yang serba menggunakan teknologi dan harus mempersiapkannya sejak dini agar generasi penerus tidak gagap teknologi dan tidak kehilangan moral serta nilai-nilai budi pekerti sebagai pijakan bangsa Indonesia.

Pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum merdeka berorientasi pada kemampuan dan karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila bermuatan Profil Pelajar Pancasila. Pelaksanaan pembelajaran kurikulum merdeka harus membekali peserta didik dengan kecakapan Abad ke-21 yang meletakkan moral dan nilai-nilai budi pekerti menjadi bagian tidak terpisahkan dari Pendidikan. Pendidik harus memberikan teladan yang baik bagi peserta didik dengan melaksanakan kegiatan pembiasaan di sekolah untuk menanamkan moral dan nilai-nilai budi pekerti kepada peserta didik. 

Hal yang penting dilakukan oleh pendidik yaitu memperlakukan peserta didik sesuai dengan kodratnya, melayani dengan tulus, memberikan teladan (ing ngarsa sung tulodo), membangun semangat (ing madyo mangun karso), dan memberikan dorongan (tut wuri handayani). Dengan demikian, pelaksanaan kurikulum merdeka relevan dengan pemikiran dari Ki Hajar Dewantara yang berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman sehingga dapat menuntun peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya baik dari pengetahuan dan keterampilan atau soft skill dengan bekal nilai-nilai budi pekerti. Kurikulum merdeka yang berkaitan dengan kodrat alam dan kodrat zaman ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pada bidang Pendidikan dan mampu memerdekakan peserta didik sesuai dengan perkembangan zaman.

dok.isitmewa
dok.isitmewa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun