tahun baru 2023, tentunya kita sudah memiliki banyak rencana dan resolusi terbaik untuk dijalankan. Namun, sayangnya awal tahun ini dimulai dengan laporan cuaca ekstrim yang terjadi di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.Â
Memasuki awalHal ini menjadi pertanda bahwa bumi yang kita tempati sedang tidak baik-baik saja, krisis iklim sudah didepan mata. Perubahan iklim yang drastis dikarenakan adanya kenaikan suhu bumi akibat pemanasan global, yang menyebabkan berbagai masalah seperti bencana alam, krisis pangan, dan resiko kesehatan.Â
Oleh karena itu, diperlukan tindakan untuk mencegah krisis iklim menjadi lebih buruk. Berikut resolusi hijau yang dapat kita terapkan untuk memulai tahun ini :
1. Zero Waste
Salah satu penyebab pemanasan global adalah efek gas rumah kaca yang sebagian besar dihasilkan dari sampah. Oleh karena itu, aksi zero waste atau nol sampah menjadi strategi utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemanasan global.Â
Meskipun begitu, aksi ini tidak dapat dilakukan sekaligus. Karena sebagian besar masyarakat dunia, terutama di Indonesia masih berkutat dalam produk-produk yang tidak ramah lingkungan, salah satunya plastik.Â
Namun, aksi zero waste dapat dimulai secara perlahan dengan praktik pengelolaan sampah yang baik. Seperti pemilahan sampah, daur ulang, dan pengomposan.
2. Hemat Energi
Produksi energi merupakan penyumbang gas rumah kaca terbesar yang menyebabkan pemanasan global. Namun konsumsi energi tentu tidak bisa dihentikan, karena berkaitan erat dengan kehidupan manusia modern saat ini.Â
Oleh karena itu, langkah yang paling tepat dilakukan adalah dengan menghemat energi. Selain dapat membantu mengatasi pemanasan global, tindakan ini juga memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, ekonomi, dan menjaga ketersediaan cadangan energi yang ada. Â
3. Lindungi Laut dan Hutan
Dua wilayah alam ini sangatlah penting bagi keberlanjutan hidup manusia, karena merupakan penyumbang oksigen terbesar kehidupan. Hutan memiliki pohon-pohon yang menyediakan oksigen, begitu juga dengan laut yang memiliki fitoplankton yang menghasilkan oksigen.Â
Oleh karena itu, keberadaan dua wilayah ini sangat wajib untuk dilindungi. Langkah awal yang bisa kita lakukan tentunya, dengan tidak menebang pohon sembarangan, kerap melakukan reboisasi, serta tidak membuang sampah dan melakukan pencemaran terhadap laut.
4. Gaya Hidup Sustainable
Sustainable living secara sederhana dipahami sebagai gaya hidup yang ramah lingkungan, dimana lifestyle ini dapat diterapkan dalam keseharian masyarakat.Â
Gaya hidup sustainable dapat dimulai dari diri kita sendiri, seperti kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Kamu bisa mempraktekan sustainable living dengan mulai mengurangi penggunaan plastik, mengelola sampah yang ada di sekitar mu, menghemat listrik dan air, tidak membuang makanan, dan juga mulai menanam tanaman hijau disekitar tempat tinggal.
5. Kebijakan Lingkungan oleh Pemerintah
Beberapa poin diatas merupakan tindakan minimal yang dapat dilakukan masyarakat dalam proses resolusi hijau untuk bumi yang lebih baik.Â
Namun, pada dasarnya, tindakan yang memiliki dampak besar kembali lagi pada kebijakan pemerintah. Karena pemerintah merupakan tampuk tertinggi yang dapat memberikan kuasa untuk pengelolaan lingkungan yang lebih baik.Â
Pemerintah juga memiliki hak tertinggi untuk mengatur sektor-sektor pengelolaan energi dan sumber daya alam agar menerapkan proses yang lebih ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H