Mohon tunggu...
Sekar Harum
Sekar Harum Mohon Tunggu... Lainnya - blogger

Info menarik tentang dunia wisata, entah itu rekomendasi, tips dan saran, maupun berita terbaru. Hanya ada di ineswisata.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Terlalu Berharap kepada Orang Lain

18 Agustus 2022   10:30 Diperbarui: 18 Agustus 2022   10:31 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berharap memang merupakan hal yang wajar bagi setiap manusia. Namun, kita tidak bisa terlalu berharap kepada orang lain, karena hal tersebut justru akan beresiko lebih mengecewakan. 

Apabila segala yang diinginkan tidak sesuai dengan ekspektasi kita, maka ada satu kenyataan yang harus kita sadari. Bahwa tidak ada orang yang dapat menolong kita secara terus-menerus untuk waktu yang lama, serta tidak ada orang yang terus-menerus bisa untuk berada di samping kita dalam segala macam kesusahan kita dalam jangka waktu yang sangat lama. 

Hari ini mungkin saja mereka bisa menolong kita, dengan meminjamkan uang kepada kita untuk kebutuhan hari-hari kita. Akan tetapi, mereka tidak akan selamanya bisa membantu kita. Karena mereka yang hari ini menolong kita pada saat kita tidak mempunyai uang, tidak serta merta akan selamanya ada dan terus-menerus melakukan itu. Mungkin saja mereka akan berhenti melakukannya pada saatnya nanti. Serta akan ada masanya dimana mereka akan berhenti memberikan pertolongan kepada kita, karena berbagai macam hal. 

Apakah kita ingin marah atau kecewa karena tidak dibantu lagi? Jika begitu, maka kita merupakan orang yang tidak tahu diri. Karena sudah dibantu tetapi ketika mereka berhenti untuk memberikan bantuan, kita malah menganggap bahwa mereka tidak membantu kita sama sekali. Tragis sekali hidup ini jika kita selalu hidup dengan berharap dalam bantuan orang lain.

Satu hal yang pasti, bahwa tidak akan ada orang yang selalu dapat menolong kita, karena ada saatnya seseorang akan sampai di titik jenuh. Tidak ada artinya atau percuma saja bagi mereka selalu membantu kita, tetapi kita tidak bisa melakukan perubahan yang signifikan dalam hidup ini. Bahkan kehidupan mereka yang membantu kita, tidak selamanya selalu berada di atas atau fase dimana mereka harus survive sendiri dan harus berjuang sendiri untuk hidup mereka. 

Maka hadapilah ketakutanmu, berjuanglah melawan kemalasanmu dan berjuang terhadap ketidakmampuanmu itu. Intinya, kehidupanmu adalah tanggung jawabmu sendiri, bukan tanggung jawab orang lain. Jangan selalu berharap orang lain bisa membahagiakan kita, sebab mereka juga mempunyai hak untuk bahagia dengan cara mereka sendiri. Serta jangan paksa mereka untuk selalu bisa membagi kebahagiaan mereka terhadap kita, mungkin saja mereka juga punya tempat berbagi kebahagiaan mereka sendiri.

Kebanyakan dari kita gagal menjadi orang sukses, lantaran terlalu mudah berpikir bahwa semua orang bisa membantu. Serta semua apa yang kita butuhkan berharap kepada teman yang sudah bekerja, supaya bisa memberikan lowongan pekerjaan kepada kita. Bahkan berharap kepada teman yang mempunyai uang, agar bisa memberikan modal kepada kita. Dan berharap teman yang ahli di suatu bidang untuk bisa membantu kita dengan gratis dan mendampingi kita sampai berhasil.

Sadarlah, ingat tidak akan ada orang yang selalu membawa makanan gratis di meja kita setiap hari, bahkan kita lupa akan hal tersebut. Maka hadapilah hidupmu dan jangan bergantung kepada orang lain. Karena hidup tidak bisa dibuat sebercanda itu, justru banyak keadaan dimana kita itu harus berjuang sendiri dan merangkak dari bawah tanpa seorang pun melihat kita. 

Jangan bersedih, karena memang itulah rumusnya. Bahkan terkadang dalam rumah tangga sendiri sekalipun, kita tidak bisa berharap kepada pasangan kita dalamberjuang untuk ikatan pernikahan kita. Jika ingin rumah tangga kita harmonis, tentram dan menyenangkan,  maka janganlah hanya berharap kepada pasangan kita untuk bisa melakukan hal itu. Namun, kita sendirilah yang harus berjuang untuk membuat hal itu terjadi. Bahkan banyak yang akhirnya merasa sendirian dalam berjuang untuk keluarganya, karena dia tidak paham bahwa memang pada akhirnya hanya kita sendiri yang bersedia berjuang untuk mencapai impian dan tujuan kita.

Orang lain hanya sesekali waktu mampir dan mendukung apa yang kita impikan, mungkin itu juga yang menjadi impian bagi mereka. Pada akhirnya mereka akan pergi ketika mereka harus mengejar impian mereka sendiri. Maka hadapilah ketakutanmu dan hadapilah apa yang harus diselesaikan, jangan terlalu banyak menuntut pada orang lain disaat mereka tidak melakukan bagiannya. Hal itu karena kamu bukan selalu menjadi prioritas mereka.

Segeralah ambil alih kontrol terhadap hidup kita sendiri, karena dengan cara tersebutlah kita tidak akan tergantung dengan orang lain. Pada saat kita kecewa maka kita akan kecewa sekedarnya, dan pada saat kita bahagia maka kita akan bahagia sekedarnya. Hidup kita akan membaik dengan ekspektasi yang kita buat sendiri, karena satu-satunya orang yang setia adalah dirimu sendiri. Maka ambil keputusan dan jangan menunggu orang melakukannya untuk kita, serta jangan terlalu berharap pada orang lain.

Daripada jadi orang yang membutuhkan orang lain, lebih baik jadilah orang yang selalu dibutuhkan orang lain. Ada yang harus kita ingat, sekecil atau sesedikit apapun yang kita beri, hal itu jauh lebih baik daripada kita selalu menerima berharaplah pada orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun