KAI Commuter Line.
Apa yang ada di benakmu ketika mendengar 3 kata tersebut? Kereta? Perjalanan? Transportasi?
Kalau yang terlintas di pikiranku ketika mendengar kata KAI Commuter Line adalah kenangan.
Asal Mula Aku Berkenalan dengan KAI Commuter
Kereta adalah transportasi yang telah ada di Indonesia sejak puluhan tahun yang lalu. Menjadi moda transportasi dari masa ke masa, hingga saat ini eksistensinya semakin dikenal luas oleh kalangan masyarakat.
Aku mengalami banyak sekali cerita seru di perjalanan menggunakan KAI Commuter. Aku pernah merasakan bagaimana rasanya naik Kereta Ekonomi di tahun 2008-an sebelum kereta bertransformasi menjadi Commuter Line ber-AC dan sudah tersistem dengan sangat baik seperti saat. Masih terlukis sangat jelas di ingatanku bagaimana padatnya saat itu hingga orang-orang memanjat seperti laba-laba menuju atap kereta, mereka juga rela bergelantungan di pintu-pintu kereta dan situasi gerbong yang cukup panas.
Kalau aku tanya mama dan papaku sebagai pejuang kereta kala itu, jawabannya adalah "Wah, dulu itu kereta belum seperti sekarang. Dulu ngeri, orang-orangnya naik ke atap."
Di pikir-pikir memang mengerikan dan membahayakan, tetapi mama papaku menjelaskan pada saat itu semua orang merasa biasa saja.
Dahulu di jaman Kereta Ekonomi 2008-an, sebagai anak berusia 7 tahun, aku berpikir naik kereta adalah hal yang membuatku merasa tidak nyaman. Namun, kini anak tersebut sudah menginjak usia 22 tahun, siapa sangka yang pada masa kecilnya berpikir tidak akan naik kereta lagi, tetapi 15 tahun kemudian menjadi sangat menyukai transportasi umum KAI Commuter?
Titik baliknya berada di transformasi pelayanan dan fasilitas KAI Commuter yang murah, cepat, aman, dan nyaman. Saat ini Commuter Line sudah dilengkapi dengan kualitas tempat duduk yang nyaman, gerbong yang ber-AC, hingga ada tempat khusus ibu hamil dan penyandang disabilitas.
Ya, awal kisahku kenal dengan KAI Commuter berawal dari kereta ekonomi dengan keunikannya saat itu: Memanjat, bergelantungan, dan berdamai dengan kepanasan. Tetapi, semuanya telah berubah.
Kisah Puluhan Kilometer
Apabila dapat diakumulasikan, aku sudah menempuh ribuan kilometer bersama KAI Commuter tanpa sedikit pun merasa takut dan cemas di perjalanan. Kalau aku diberikan dua pilihan antara KAI Commuter atau berkendara naik mobil/motor pribadi untuk perjalanan jauh, dengan lantang akan kujawab, "KAI Commuter!"
Jika ditanya apa alasannya? Maka akan aku jelaskan.
Sejak menjadi pekerja di ibu kota, tentu membutuhkan transportasi umum yang efisien dan harganya terjangkau. KAI Commuter sudah paket komplit! Memang terkadang di waktu-waktu tertentu harus berjuang dan berbagi ruang dengan penumpang lainnya hingga memenuhi gerbong kereta, namun hal tersebut tidak mengurangi rasa nyaman dan seberapa besar dampak baik KAI Commuter yang aku rasakan.
Setiap hari aku pulang dan pergi menggunakan KAI Commuter, bayangkan menempuh 24 kilometer dalam waktu 1 jam 30 menit aku hanya perlu membayar Rp.4000 tanpa keringat, macet, dan lelah di perjalanan. Ini adalah inovasi yang luar biasa memberikan dampak baik kepada pelanggan transportasi umum sepertiku.
Lebih kerennya lagi, aku pernah dalam satu hari menempuh 73,2 km dari wilayah Depok menuju Rangkas Bitung selama 3 jam dan hanya membayar Rp.10.000. Transportasi umum apa yang akan semurah dan secepat ini? Ditambah dengan fasilitasnya yang dapat dipastikan memberikan kenyamanan bagi para penumpangnya.
Selain itu, aku masih menyimpan sejuta rasa takjub yang aku miliki untuk KAI Commuter. Mengetahui fakta KAI Commuter sudah terintegrasi dengan GoJek membuat mata lebih berbinar dan senyuman sontak lebih ceria mendengar kabar baik tersebut. Bagaimana tidak? Gen Z yang menerapkan cashless sepertiku tentunya akan menyambut gembira perubahan menuju pembayaran digital yang lebih mudah. Jadi, KAI Commuter Line mudah diakses bukan hanya dari ketersediaan jadwal kereta saja, melainkan mudah dalam pemesanan tiket.
Sempat terbesit di pikiranku, "Kayaknya susah ya naik KAI, harus tau jadwal keretanya biar nggak ketinggalan.", tetapi pikiran tersebut langsung menghilang begitu saja sejak KAI Commuter merilis jadwal pemberangkatan kereta di website Commuter Line https://commuterline.id/perjalanan-KAI/jadwal-kereta. Bukan hanya sekedar jadwal, tetapi ketepatan waktu di setiap stasiun dan detail informasinya begitu membantuku untuk mengantisipasi terlambat kerja, mengatur time management agar tepat waktu, hingga dapat membantu teman-temanku yang kebingungan dalam rute KAI Commuter.
Kenapa Aku Pilih KAI?
Penuh kepastian. Aku menyukai perjalanan yang cepat dan pasti. Bertahun-tahun menggunakan KAI Commuter, pengalamanku didominasi dengan kepastian; jadwal kereta, tujuan kereta, dan estimasi waktu tiba di stasiun tujuan.
Mudah diakses. Warga Jabodetabek dan sekitarnya, pasti merasakan bagaimana mudahnya mengakses KAI Commuter seperti tiket masuk menggunakan Kartu Multi Trip (KAI) atau dengan menggunakan Go-Transit GoJek.
Nyaman. Aku menyukai perjalanan yang membuatku nyaman dan aman. Selama menggunakan Commuter Line, aku begitu nyaman dengan kualitas di setiap keretanya, seperti AC yang adem, kursi sofa-sofanya yang tidak kotor/bau, dan lantai kereta yang bersih. Sedikit cerita tentang kebersihan, tiap pagi di jam 8, di stasiun tanah abang kereta tujuan rangkas, aku selalu menyaksikan tim kebersihan Commuter Line sedang mengepel kereta. Aku merasa salut dengan komitmen KAI Commuter untuk terus menjunjung tinggi kebersihan dan kenyamanan penumpang.
Murah. Dari cerita-ceritaku di atas, mengeluarkan ongkos kereta di bawah Rp.10.000 di setiap harinya sangatlah murah untuk jarak 58 km yang ditempuh dalam satu hari.
Kini KAI Commuter terus berinovasi untuk memfasilitasi para penumpangnya dengan nyaman melalui pelayanan yang diberikan. Tak jarang aku mendengar reaksi kaget dari beberapa orang karena mengetahui aku berada di perjalanan sepanjang itu dengan KAI Commuter, namun aku pun tak kalah kaget mendengar fakta bahkan temanku ada yang belum pernah naik kereta sama sekali di tengah-tengah kemudahan untuk mengaksesnya. Aku selalu merekomendasikan KAI Commuter kepada rekan-rekan terdekatku, setidaknya mereka harus mencobanya sekali saja untuk merasakan betapa bermanfaatnya fasilitas publik ini.
Seperti yang sudah disebutkan, aku memiliki banyak cerita di rel perkotaan, dan beberapa cerita itu sudah aku ceritakan di artikel ini. Selama KAI Commuter terus ada dan berinovasi, aku akan terus menggunakan layanannya untuk mengukir jutaan cerita seru lainnya. Kalau ada yang murah, efisien, nyaman, dan cepat kenapa nggak dimanfaatkan untuk memudahkan perjalanan?
Demikianlah kenanganku bersama KAI Commuter, apa kenanganmu? Yuk sharing di kolom komentar!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI