Mohon tunggu...
Cinthia Ws
Cinthia Ws Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan dan masa depan yang cerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penelitian Tempat Pengembangan Studi Islam pada Zaman Rasulullah dan pada Zaman Modern

10 Oktober 2024   02:51 Diperbarui: 10 Oktober 2024   02:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum membahas kita harus tau dan mengenal apa itu Studi Islam. Studi Islam adalah kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan Islam baik pokok-pokok ajaran Islam,sumber ajaran Islam, sejarah Islam, maupun realitas pelaksanaanya dalam kehidupan manusia.

Secara besar studi Islam merupakan istilah yang di pakai untuk kajian yang meneliti dan mendalami tentang Islam yang disebut juga Dirasah Islamiyah. Dengan begitu, Studi Islam ruang lingkupnya sangat luas, menyangkut segala hal yang berkaitan dengan Islam.

Selain itu kita juga harus tahu beberapa tujuan studi Islam :

-Pertama untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya hakikat agama Islam dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia.

- Kedua untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam yang asli. 

-Ketiga untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama Islam yang tetap dinamis dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya. 

-Keempat untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama Islam dan bagaimana realisasinya membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini.

       Sejarah pusat pertumbuhan studi islam di awali dengan zaman kelahiran Islam. Dimana saat itu belum ada bangunan formal yang di jadikan tempat pendidikan. Nabi Muhammad SAW menjadikan rumah sebagai tempat pendidikan dan rumah pertama yang di jadikan sebagai tempat pendidikan yaitu rumah Al Arqam Ibn Abi Al Arqam (Dar Al Arqam).

Nabi Muhammad SAW sebagai guru dan Nabi menerima orang-orang yang ingin masuk Islam dan bertanya tentang ajaran Islam.

      Seiring berjalannya waktu pusat pendidikan Islam menempati tempat selain rumah seperti masjid,kuttab, madrasah,maktabah,Dar Al-Hikmah, toko-toko kitab dan rumah-rumah para ulama. Nabi dan para sahabat mulai memanfaatkan dan memfungsikan masjid sebagai tempat mempelajari Islam. Dalam sejarah pendidikan Islam masjid tidak hanya tempat beribadah tetapi juga tempat pendidikan dan kebudayaan.

Berikut 10 masjid sebagai pusat studi Islam:

1. Masjid Nabawi di Madinah.

2. Masjid Amr bin Al 'ash di Kairo tahun ke-21 H.

3. Masjid Ibn Thulun di Mesir.

4. Masjid Kufah tahun ke 14 H.

5. Masjid Basrah tahun 17 H.

6. Masjid Damaskus yang di kenal dengan nama Masjid Amawi di Tunisia.

7. Masjid Zaitunah di Tunisia.

8. Masjid Qarawiyyin di Fez.

9. Masjid Cordova di Spanyol.

10. Masjid Al-Azhar yang dibangun oleh Dinasti Fatimiyah di Kairo Mesir.

   Sebagai pusat pendidikan Islam Masjid merupakan pusat tempat berlakunya proses pendidikan Islam pusat pendidikan merupakan lembaga pendidikan terendah tempat anak-anak mengenal dasar bacaan, menulis,dan menghitung serta belajar dasar-dasar ilmu agama selain sebagai pusat pendidikan difungsikan pula sebagai rumah singgah bagi para sahabat yang belum mempunyai tempat tinggal dan tidak memiliki kemampuan finansial.

      Pada masa Dinasti Umayyah masjid sebagai lembaga pendidikan bagi orang dewasa yang belajar Al-Quran dan mempelajari hadis,fiqh,dan dasar dasar agama Islam. Pusat studi yang lain adalah ku tab yang di kenal di arab sebelum islam yang juga dinamakan dengan maktab yaitu bangunan kecil yang bersebelahan dengan masjid yang di gunakan untuk pembelajaran anak anak sebelum bergabung dengan tingkatan pembelajaran di masjid. Fungsi utama ku tab adalah tempat berlangsungnya proses penghafalan pengajaran dan penulisan Alquran. 

      Selanjutnya ada madrasah,orang yang pertama kali menjadikan madrasah sebagai pusat pendidikan kajian Islam yaitu perdana menteri Nizhamul Muluk pada abad ke-5 H di Baghdad yang bernama Madrasah Nizhamiyah yang mempelajari materi-materi pokok (Ushuluddin). Selanjutnya pada masa kepemimpinan Harun Ar-Rasyid seorang Khalifah Dinasti Abbasiyah pada zaman ini pusat studi Islam mengalami perkembangan yang juga di laksanakan di istana Khalifah, rumah-rumah menteri dan ulama dan tempat penelitian ilmiah. 

Bangunan madrasah terdiri atas teras yang dikelilingi oleh kubah dan melekat dengan perpustakaan.

   Kemajuan dalam bidang pendidikan dan ilmiah di warisi dari ilmu-ilmu yang di dapat dari Persia, Yunani,Mesir,Yahudi, Kristen,dan India ke dalam Islam. Kemajuan ini merupakan pengembangan maksimal dari proses pendidikan Islam yang telah di rintis pada periode pertama.

Setelah mengalami kemajuan pada periode selanjutnya dunia Islam mengalami penurunan dari abad ke-15 M ke-19 M. Tetapi pada masa ini juga menghasilkan beberapa sarjana muslim yaitu Al-Ghazali,Ibn Rusyd,Ibn Khaldun,dan Ibnu Taimiyah.

Studi Al-Quran, hadis, hukum fiqh, sastra Arab, kedokteran, kesenian, farmasi, geometri, ilmu pengetahuan alam, dan fisika secara sistematis dan terorganisasi masih berjalan di sekolah-sekolah dan universitas universitas, seperti pada Madrasah Nizhamiyah di Baghdad, Jami'ah Al-Azhar di Kairo, sekolah-sekolah Islam di Spanyol, dan Universitas Zaitunah di Tunisia. Namun, pada masa ini, jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, perkembangan-nya bersifat menurun.

   Menurunnya pendidikan Islam disebabkan sikap umat Islam terhadap pemikiran yang semakin berkurang. Alquran dan hadis sudah mulai ditinggalkan sebagai sumber pemikiran dan sikap hidup pintu ijtihad dianggap tertutup pemikiran membeku pandangan sempit orientasi cenderung berat ke akhirat dan dunia dianggap tidak perlu ilmu dan agama dan terpisah. 

Periode kemunduran ini terjadi ketika kekuasaan yang dipegang keturunan Mongol berakhir pada tahun 1525 M zaman ini diawali dengan kemajuan bidang ekonomi politik dan militer 3 kerajaan besar yaitu usmaniyah,Syafi'iyah,dan Mughal di India. 

Penyebab kemunduran lainnya adalah tidak adanya pengembangan dalam ilmu pengetahuan yang meliputi sains teknologi hukum dan filsafat ciri pada periode ini adalah pintu ijtihad seakan-akan tertutup putusnya hubungan antara ulama dan pemerintah masa periode ini dikenal sebagai zaman ikhtisar dan Sarah para ulama berusaha mengembangkan kitab ulama terdahulu tetapi ikhtisarnya tidak dapat dipahami sehingga seakan-akan menjadi teka-teki yang sulit dipahami hal ini memaksa mereka muridnya atau temannya untuk mengembangkan kitabnya .

kondisi ini merupakan pukulan pertama bagi penyebab kemunduran kebudayaan dan pendidikan Islam pada periode ini Pada akhir periode keadaan ekonomi umat Islam yang mulai mundur sampai pada permulaan abad ke-19 yang dimana umat Islam mulai menyadari akan kelemahannya oleh karena itu pendidikan mulai di bangun kembali oleh umat Islam adanya reformasi yang dirancang oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab yang menganjurkan kembali pada Al-Qur'an Hadis,masa hidup Rasulullah SAW.,dan masa Khulafaur Ar-Rasyidin.

      Pesatnya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah membuka era baru dalam perkembangan budaya dan peradaban umat manusia yang dikenal dengan era globalisasi pada era ini ditandai dengan semakin dekatnya jarak hubungan komunikasi antar bangsa dan budaya umat manusia. 

Masalahnya adalah dari mana sumber aturan nilai dan norma serta pedoman hidup yang universal tersebut diperoleh umat manusia dalam sejarah peradaban Islam dan kebudayaannya memang telah berhasil menemukan aturan nilai dan norma sebagai pedoman dan pegangan hidup yang berupa agama filsafat serta ilmu pengetahuan dan teknologi namun dengan pengetahuan dan teknologi filsafat dan ilmu pengetahuan yang selama ini diandalkan ternyata juga tidak mampu memberikan pedoman dan pegangan hidup apalagi aturan-aturan yang universal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun