Mohon tunggu...
Cinthia Ws
Cinthia Ws Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan dan masa depan yang cerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penelitian Tempat Pengembangan Studi Islam pada Zaman Rasulullah dan pada Zaman Modern

10 Oktober 2024   07:43 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:43 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selanjutnya pada masa kepemimpinan Harun Ar-Rasyid seorang Khalifah Dinasti Abbasiyah pada zaman ini pusat studi Islam mengalami perkembangan yang juga di laksanakan di istana Khalifah, rumah-rumah menteri dan ulama dan tempat penelitian ilmiah. Bangunan madrasah terdiri atas teras yang dikelilingi oleh kubah dan melekat dengan perpustakaan.

Kemajuan dalam bidang pendidikan dan ilmiah di warisi dari ilmu-ilmu yang di dapat dari Persia, Yunani,Mesir,Yahudi, Kristen,dan India ke dalam Islam.Kemajuan ini merupakan pengembangan maksimal dari proses pendidikan Islam yang telah di rintis pada periode pertama.

Setelah mengalami kemajuan pada periode selanjutnya dunia Islam mengalami penurunan dari abad ke-15 M-abad ke-19 M.Tetapi pada masa ini juga menghasilkan beberapa sarjana muslim yaitu Al-Ghazali,Ibn Rusyd,Ibn Khaldun,dan Ibnu Taimiyah.

Studi Al-Quran, hadis, hukum fiqh, sastra Arab, kedokter an, kesenian, farmasi, geometri, ilmu pengetahuan alam, dan fisika secara sistematis dan terorganisasi masih berjalan di sekolah-sekolah dan universitas universitas, seperti pada Madrasah Nizhamiyah di Baghdad, Jami'ah Al-Azhar di Kairo, sekolah-sekolah Islam di Spanyol, dan Universitas Zaitunah di Tunisia. Namun, pada masa ini, jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, perkembangan-nya bersifat menurun.

  Menurunnya pendidikan Islam disebabkan sikap umat Islam terhadap pemikiran yang semakin berkurang. Alquran dan hadis sudah mulai ditinggalkan sebagai sumber pemikiran dan sikap hidup pintu ijtihad dianggap tertutup pemikiran membeku pandangan sempit orientasi cenderung berat ke akhirat dan dunia dianggap tidak perlu ilmu dan agama dan terpisah. 

Periode kemunduran ini terjadi ketika kekuasaan yang dipegang keturunan Mongol berakhir pada tahun 1525 M zaman ini diawali dengan kemajuan bidang ekonomi politik dan militer 3 kerajaan besar yaitu usmaniyah,shafawiyah,dan Mughal di India. 

Penyebab kemunduran lainnya adalah tidak adanya pengembangan dalam ilmu pengetahuan yang meliputi sains teknologi hukum dan filsafat ciri pada periode ini adalah pintu ijtihad seakan-akan tertutup putusnya hubungan antara ulama dan pemerintah masa periode ini dikenal sebagai zaman ikhtisar dan Sarah para ulama berusaha mengiiktisarkan kitab ulama terdahulu tetapi ikhtisarnya tidak dapat dipahami sehingga seakan-akan menjadi teka-teki yang sulit dipahami hal ini memaksa mereka muridnya atau temannya untuk mensyarahkan kitabnya .

kondisi ini merupakan pukulan pertama bagi penyebab kemunduran kebudayaan dan pendidikan Islam pada periode ini Pada akhir periode keadaan ekonomi umat Islam yang mulai mundur sampai pada permulaan abad ke-19 yang dimana umat Islam mulai menyadari akan kelemahannya oleh karena itu pendidikan mulai di bangun kembali oleh umat Islam adanya reformasi yang dirancang oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab yang menganjurkan kembali pada Al-Qur'an Hadis,masa hidup Rasulullah SAW.,dan masa Khulafaur Ar-Rasyidin.

      Pesatnya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah membuka era baru dalam perkembangan budaya dan peradaban umat manusia yang dikenal dengan era globalisasi pada era ini ditandai dengan semakin dekatnya jarak hubungan komunikasi antar bangsa dan budaya umat manusia. 

Masalahnya adalah dari mana sumber aturan nilai dan norma serta pedoman hidup yang universal tersebut diperoleh umat manusia dalam sejarah peradaban Islam dan kebudayaannya memang telah berhasil menemukan aturan nilai dan norma sebagai pedoman dan pegangan hidup yang berupa agama filsafat serta ilmu pengetahuan dan teknologi namun dengan pengetahuan dan teknologi filsafat dan ilmu pengetahuan yang selama ini diandalkan ternyata juga tidak mampu memberikan pedoman dan pegangan hidup apalagi aturan-aturan yang universal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun