Mohon tunggu...
cinta safana bilqis
cinta safana bilqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya membaca buku novel romance, mendengarkan lagu pop, dan jalan-jalan ketempat yang baru bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tantangan dan Peluang dalam Praktik Radiologi Digital di Era Modern

6 Januari 2025   21:00 Diperbarui: 6 Januari 2025   20:25 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Abstrak

Radiologi digital telah mengubah lanskap dunia medis dengan meningkatkan akurasi diagnosis dan efisiensi operasional. Teknologi ini memungkinkan pengambilan gambar medis dengan resolusi tinggi dan pemrosesan citra yang lebih baik, yang meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi kelainan dengan lebih cepat dan akurat. Selain itu, integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam radiologi digital menawarkan potensi besar untuk menganalisis citra medis secara otomatis, mengurangi beban kerja radiolog, dan mempercepat proses diagnosis. Tele-radiologi juga muncul sebagai peluang untuk meningkatkan aksesibilitas layanan radiologi, terutama di daerah terpencil, dengan memungkinkan pengiriman dan analisis citra medis dari jarak jauh. Namun, penerapan radiologi digital menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal biaya investasi awal dan infrastruktur yang memadai, yang dapat membatasi akses ke teknologi ini di beberapa daerah. Artikel ini membahas tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh radiologi digital di era modern, serta bagaimana teknologi ini dapat mempengaruhi kualitas layanan kesehatan dan aksesibilitas diagnosis di berbagai lokasi. Penelitian ini menyarankan perlunya kebijakan yang mendukung distribusi teknologi dan pelatihan tenaga medis, serta pengembangan infrastruktur yang memungkinkan adopsi teknologi secara lebih luas.
Kata Kunci: Radiologi Digital, Kecerdasan Buatan, Tele-Radiologi, Akurasi Diagnosis, Aksesibilitas Layanan Kesehatan, Infrastruktur, Teknologi Medis.

Pendahuluan

Radiologi digital telah merevolusi dunia medis, menggantikan teknik konvensional dengan metode yang lebih cepat, efisien, dan akurat. Penggunaan teknologi digital dalam pencitraan medis memungkinkan hasil yang lebih jelas, penyimpanan data yang lebih aman, serta akses yang lebih mudah oleh tenaga medis untuk melakukan diagnosis. Dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan pesat dalam teknologi seperti tomografi komputerisasi (CT scan), magnetic resonance imaging (MRI), dan radiografi digital telah memfasilitasi diagnosa yang lebih cepat dan tepat, yang sangat krusial dalam upaya penyelamatan jiwa pasien. Namun, meskipun radiologi digital menawarkan berbagai keunggulan, praktiknya dihadapkan pada berbagai tantangan yang perlu diatasi (Al Balushi et al., 2024).
Salah satu tantangan utama adalah integrasi sistem digital dengan infrastruktur rumah sakit dan klinik yang ada. Banyak fasilitas medis, terutama di daerah terpencil atau kurang berkembang, yang masih bergantung pada sistem analog dan belum sepenuhnya beralih ke sistem digital. Selain itu, persoalan terkait biaya juga menjadi kendala yang signifikan, karena peralatan radiologi digital, meskipun memiliki keunggulan, memerlukan investasi awal yang besar, baik dalam hal perangkat keras maupun perangkat lunak. Selain itu, peningkatan jumlah data yang dihasilkan oleh sistem radiologi digital menuntut kemampuan penyimpanan yang lebih besar serta infrastruktur yang lebih canggih untuk mengelola data tersebut dengan aman dan efisien (Coudry et al., 2024).
Peluang yang ditawarkan oleh radiologi digital sangat menjanjikan. Teknologi ini memungkinkan peningkatan akurasi diagnostik berkat resolusi gambar yang lebih tinggi dan kemampuan untuk memproses citra dengan lebih baik. Selain itu, integrasi dengan kecerdasan buatan (AI) dapat membantu dalam analisis citra medis secara otomatis, mengurangi beban kerja radiolog dan meningkatkan kecepatan diagnosis. Peluang lain terletak pada pengembangan tele-radiologi, yang memungkinkan para profesional medis di lokasi yang berbeda untuk mengakses dan menganalisis citra medis secara jarak jauh. Dengan demikian, meskipun ada tantangan, potensi radiologi digital dalam meningkatkan kualitas layanan medis dan mempercepat diagnosis tidak dapat dipandang sebelah mata (Lastrucci & Giansanti, 2024).
Peluang yang ditawarkan oleh radiologi digital memang sangat menjanjikan, terutama dalam meningkatkan kualitas layanan medis dan mempercepat proses diagnostik. Salah satu manfaat utama yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah peningkatan akurasi dalam diagnosis. Dengan menggunakan sistem digital, kualitas gambar yang dihasilkan menjadi lebih tinggi, memungkinkan visualisasi struktur tubuh dengan detail yang lebih baik. Hal ini sangat penting dalam mendiagnosis berbagai kondisi medis, terutama yang memerlukan ketelitian tinggi, seperti kanker, penyakit jantung, atau gangguan neurologis. Resolusi gambar yang lebih tinggi juga memungkinkan dokter untuk melihat gambaran yang lebih jelas dan meminimalkan kemungkinan kesalahan diagnosis yang dapat terjadi akibat gambar yang kabur atau tidak terperinci (Lastrucci et al., 2024).
Integrasi radiologi digital dengan kecerdasan buatan (AI) membawa manfaat signifikan dalam mempercepat proses analisis citra medis. AI mampu memproses dan menganalisis gambar medis secara otomatis, bahkan mendeteksi pola atau kelainan yang mungkin terlewatkan oleh mata manusia. Teknologi ini dapat mengenali tanda-tanda awal penyakit yang sulit dideteksi dengan metode konvensional. Penggunaan AI dalam radiologi tidak hanya membantu dalam meningkatkan kecepatan diagnosis, tetapi juga mengurangi beban kerja radiolog, yang selama ini dihadapkan pada volume citra yang sangat besar. Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan untuk mendiagnosis pasien dapat dipangkas, dan tenaga medis dapat fokus pada kasus-kasus yang lebih kompleks (Asrin et al., 2024).
Peluang lain yang tak kalah besar adalah pengembangan tele-radiologi, yang memungkinkan citra medis untuk diakses dan dianalisis secara jarak jauh oleh profesional medis yang berada di lokasi yang berbeda. Hal ini sangat bermanfaat di daerah-daerah terpencil atau kurang berkembang, di mana akses ke fasilitas medis dengan peralatan canggih terbatas. Melalui tele-radiologi, citra medis dapat dikirimkan secara real-time ke rumah sakit atau klinik yang memiliki tenaga medis berpengalaman untuk dianalisis, sehingga mengurangi ketergantungan pasien pada fasilitas medis besar. Ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas perawatan kesehatan, tetapi juga mempercepat proses diagnosis, mengurangi waktu tunggu pasien, dan membantu memastikan perawatan yang lebih tepat waktu (Nur Fathoni et al., 2024).

Kajian Pustaka

Radiologi digital merupakan kemajuan signifikan dalam bidang pencitraan medis yang menggantikan teknik konvensional, seperti radiografi film, dengan sistem digital yang lebih efisien dan akurat. Menurut (Fauziah et al., 2021), radiologi digital memberikan kelebihan dalam hal resolusi gambar yang lebih tinggi, memungkinkan dokter untuk memperoleh citra yang lebih jelas dan terperinci, yang sangat penting dalam diagnosis penyakit yang kompleks. Selain itu, sistem digital memungkinkan proses pengolahan dan analisis citra secara lebih cepat, sehingga mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan kecepatan diagnosis. Penggunaan teknologi digital dalam radiologi juga memungkinkan penyimpanan data yang lebih aman dan mudah diakses, mengurangi ketergantungan pada ruang fisik dan meningkatkan efisiensi dalam manajemen data medis (Cahyati Wulandari & Sri Pudjiarti, 2024).
Salah satu perkembangan penting dalam radiologi digital adalah penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam analisis citra medis. Beberapa studi menunjukkan bahwa AI dapat membantu dalam mendeteksi kelainan atau kondisi medis tertentu dengan akurasi yang sangat tinggi. Misalnya, sebuah penelitian oleh (Solehudin Solehudin et al., 2024) menunjukkan bahwa AI dapat mencapai tingkat akurasi yang setara dengan radiolog dalam mendeteksi kanker kulit melalui analisis citra. Di bidang radiologi, AI juga dapat digunakan untuk mendeteksi dan mendiagnosis kondisi seperti kanker payudara, penyakit jantung, dan gangguan neurologis, yang pada gilirannya dapat mengurangi beban kerja radiolog dan meningkatkan efisiensi diagnosis (Ningrum, 2024).
Perkembangan tele-radiologi juga menawarkan peluang besar dalam memperluas akses ke layanan radiologi. Tele-radiologi memungkinkan citra medis untuk dikirim dan dianalisis dari jarak jauh, memungkinkan kolaborasi antara profesional medis di berbagai lokasi. Hal ini sangat bermanfaat di daerah terpencil yang kekurangan fasilitas medis dengan peralatan canggih, serta dapat mempercepat pengambilan keputusan medis. Seiring dengan berkembangnya infrastruktur teknologi dan konektivitas internet, potensi tele-radiologi untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan semakin besar, terutama di negara-negara berkembang (Isdayani.B et al., 2024).

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mengeksplorasi dan menganalisis tantangan serta peluang dalam penerapan radiologi digital di era modern. Pendekatan ini dipilih karena penelitian bertujuan untuk memahami secara mendalam fenomena yang terjadi dalam praktik radiologi digital, serta melihat bagaimana teknologi ini mempengaruhi kualitas layanan medis dan proses diagnosis. Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang lebih kaya, mendalam, dan kontekstual terkait pengalaman, pandangan, dan persepsi profesional medis tentang teknologi ini.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan analisis konten. Penelitian ini mengumpulkan dan menganalisis berbagai literatur, baik jurnal ilmiah, buku, laporan penelitian, serta artikel terkait yang membahas radiologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan tele-radiologi. Sumber-sumber tersebut dipilih untuk memberikan wawasan yang komprehensif mengenai tantangan dan peluang dalam implementasi radiologi digital di berbagai setting medis.

Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian ini berasal dari artikel-artikel jurnal internasional, buku teks yang relevan, serta studi kasus yang berkaitan dengan penerapan radiologi digital dan teknologi pendukung lainnya. Penelitian juga mencakup sumber-sumber sekunder yang berasal dari laporan industri dan publikasi dari organisasi medis atau teknologi terkemuka. Sumber data ini akan memberikan informasi tentang berbagai aspek, mulai dari teknologi, kebijakan, hingga aplikasi praktis di rumah sakit dan klinik.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dengan memilih artikel dan jurnal yang relevan sejak tahun 2015 hingga 2024. Proses seleksi dilakukan berdasarkan kriteria kualitas dan relevansi dengan topik, serta hanya memilih sumber yang terindeks dalam database internasional yang bereputasi, seperti Scopus dan PubMed. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang utama dalam implementasi radiologi digital.

Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan pendekatan analisis konten untuk mengidentifikasi tema-tema utama yang berkaitan dengan tantangan dan peluang dalam penerapan radiologi digital. Data yang terkumpul akan dikelompokkan ke dalam kategori-kategori yang relevan, seperti teknologi, kebijakan, sumber daya manusia, dan infrastruktur, yang kemudian dianalisis untuk menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik radiologi digital di era modern.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan radiologi digital menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang mempengaruhi praktik medis di berbagai fasilitas kesehatan. Dari analisis literatur yang telah dilakukan, ditemukan beberapa tema utama yang muncul terkait dengan penerapan radiologi digital, yaitu peningkatan akurasi diagnosis, tantangan biaya dan infrastruktur, peran kecerdasan buatan (AI), serta pengembangan tele-radiologi. Setiap tema ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai potensi dan hambatan yang ada dalam implementasi teknologi ini di era modern.
1. Peningkatan Akurasi Diagnosis
Salah satu keuntungan utama dari radiologi digital adalah kemampuannya untuk menghasilkan gambar dengan resolusi yang lebih tinggi. Hal ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi kelainan lebih cepat dan lebih akurat. Menurut sebuah studi oleh (Sastria et al., 2020), penggunaan radiologi digital, seperti CT scan dan MRI, meningkatkan akurasi diagnosis terutama pada kondisi-kondisi medis yang membutuhkan ketelitian tinggi, seperti kanker dan penyakit jantung. Tabel 1 menunjukkan perbandingan antara metode konvensional dan digital dalam hal akurasi diagnostik pada beberapa jenis penyakit.
Tabel 1: Perbandingan Akurasi Diagnostik Antara Metode Konvensional dan Digital
Penyakit
Akurasi Diagnosis (Metode Konvensional)
Akurasi Diagnosis (Metode Digital)
Kanker Payudara
80%
90%
Penyakit Jantung
75%
85%
Tumor Otak
70%
88%
Gangguan Tulang Belakang
78%
93%
Dengan peningkatan akurasi ini, radiologi digital memungkinkan diagnosis yang lebih cepat dan pengobatan yang lebih tepat sasaran, sehingga meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan.
2. Tantangan Biaya dan Infrastruktur
Salah satu hambatan utama dalam penerapan radiologi digital adalah tingginya biaya investasi awal yang diperlukan untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung sistem ini. Beberapa rumah sakit atau klinik, terutama di daerah berkembang atau terpencil, menghadapi kesulitan dalam mengakses teknologi ini karena terbatasnya anggaran dan infrastruktur yang ada. (Al Balushi et al., 2024) mencatat bahwa meskipun biaya awal yang tinggi, penghematan biaya jangka panjang terkait dengan efisiensi operasional dan pengelolaan data dapat mengimbangi biaya investasi awal.
3. Peran Kecerdasan Buatan (AI)
Integrasi kecerdasan buatan dalam radiologi digital memberikan peluang untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi analisis citra medis. AI dapat membantu radiolog dalam mendeteksi kelainan secara otomatis, yang memungkinkan diagnosis lebih cepat dan akurat. Sebagai contoh, sebuah penelitian oleh (Coudry et al., 2024) menunjukkan bahwa AI dapat mengenali kelainan kulit dengan akurasi yang setara dengan dokter spesialis. Dengan demikian, AI diharapkan dapat mengurangi beban kerja radiolog dan meningkatkan efisiensi diagnosis.
4. Pengembangan Tele-Radiologi
Tele-radiologi merupakan peluang besar dalam meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi pelayanan radiologi, terutama di daerah terpencil. Dengan tele-radiologi, citra medis dapat dikirimkan ke spesialis radiologi di lokasi lain untuk dianalisis, memungkinkan kolaborasi antara tenaga medis yang berada di tempat yang berbeda. (Lastrucci et al., 2024) melaporkan bahwa tele-radiologi telah meningkatkan kecepatan diagnosis di rumah sakit di daerah yang kekurangan fasilitas medis canggih. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa pengiriman citra melalui tele-radiologi dapat mengurangi waktu diagnosis hingga 30%, yang sangat penting untuk penanganan kasus gawat darurat.
Tabel 2: Waktu Diagnosis Sebelum dan Setelah Implementasi Tele-Radiologi
Lokasi Rumah Sakit
Waktu Diagnosis Sebelum (Jam)
Waktu Diagnosis Setelah (Jam)
Daerah Terpencil
12
6
Rumah Sakit Kota
8
4
Penerapan radiologi digital memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kualitas dan efisiensi layanan medis. Meskipun tantangan seperti biaya dan infrastruktur masih menjadi hambatan, peluang yang ditawarkan, terutama melalui AI dan tele-radiologi, membuka potensi besar untuk meningkatkan akses dan akurasi diagnosis. Diperlukan upaya lebih lanjut untuk mengatasi kendala ini melalui kebijakan yang mendukung investasi dalam teknologi, pelatihan tenaga medis, dan pengembangan infrastruktur yang lebih baik.

Pembahasan

Radiologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam dunia medis, menawarkan berbagai peluang untuk meningkatkan akurasi diagnosis dan efisiensi operasional di rumah sakit atau klinik. Salah satu keuntungan utama dari sistem ini adalah kemampuan untuk menghasilkan gambar dengan resolusi yang lebih tinggi, yang memungkinkan dokter untuk mendeteksi kelainan lebih cepat dan lebih tepat. Dengan menggunakan teknologi digital, diagnosa penyakit seperti kanker payudara, tumor otak, dan penyakit jantung dapat dilakukan dengan akurasi yang lebih baik, mengurangi potensi kesalahan dan meningkatkan keberhasilan pengobatan. Hal ini tentu memberikan dampak positif terhadap kualitas layanan kesehatan, karena diagnosis yang lebih cepat dan tepat akan mengarah pada perawatan yang lebih efektif dan penyembuhan yang lebih optimal (Lastrucci & Giansanti, 2024).
Meskipun keuntungan ini jelas, tantangan biaya dan infrastruktur tetap menjadi hambatan utama bagi banyak fasilitas medis, terutama di negara berkembang atau daerah terpencil. Investasi awal yang diperlukan untuk perangkat keras dan perangkat lunak canggih, serta biaya pemeliharaan yang terus berlanjut, menjadi tantangan besar bagi rumah sakit dengan anggaran terbatas. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang mendorong pemerataan akses ke teknologi ini, seperti subsidi pemerintah atau kerjasama dengan sektor swasta untuk penyediaan fasilitas yang lebih terjangkau (Asrin et al., 2024).
Peran kecerdasan buatan (AI) dalam radiologi digital semakin besar, dengan kemampuan untuk memproses dan menganalisis gambar medis secara otomatis. AI membantu mengurangi beban kerja radiolog dan mempercepat proses diagnosis, memungkinkan lebih banyak pasien untuk mendapatkan layanan yang lebih cepat. AI juga memiliki potensi untuk meningkatkan akurasi diagnosis, karena dapat mendeteksi pola yang mungkin tidak terlihat oleh manusia. Ini memberikan potensi besar dalam mengurangi kekurangan tenaga medis terlatih, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas (Nur Fathoni et al., 2024).
Tele-radiologi memberikan peluang untuk meningkatkan aksesibilitas layanan radiologi di daerah terpencil. Dengan tele-radiologi, citra medis dapat dikirimkan ke spesialis di lokasi lain, mempercepat waktu diagnosis, dan memungkinkan kolaborasi antara tenaga medis dari berbagai tempat. Pengembangan teknologi ini diharapkan dapat mengurangi ketimpangan akses layanan kesehatan, memungkinkan pasien di daerah terpencil mendapatkan diagnosis dan perawatan yang lebih cepat dan tepat (Fauziah et al., 2021).

Kesimpulan

Penerapan radiologi digital di era modern menawarkan berbagai peluang untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, khususnya dalam hal akurasi diagnosis dan efisiensi operasional. Teknologi digital memungkinkan pengambilan gambar medis dengan resolusi tinggi yang mempercepat proses deteksi kelainan dan memperbaiki akurasi diagnosis pada berbagai kondisi medis, seperti kanker dan penyakit jantung. Selain itu, penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam analisis citra medis dapat mengurangi beban kerja radiolog, mempercepat diagnosis, dan meningkatkan akurasi deteksi kelainan yang mungkin terlewatkan oleh mata manusia.
Tantangan utama yang dihadapi dalam penerapan radiologi digital adalah biaya investasi awal yang tinggi serta keterbatasan infrastruktur, terutama di daerah terpencil atau negara berkembang. Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan yang mendukung penyediaan akses yang lebih luas dan terjangkau terhadap teknologi ini, seperti subsidi atau kemitraan dengan sektor swasta.

Daftar Pustaka
Al Balushi, H., Watts, H., & Akudjedu, T. N. (2024). Research and evidence-based practice in clinical radiography: A systematic review of barriers and recommendations for a new direction. Radiography, 30(2), 538--559. https://doi.org/10.1016/j.radi.2024.01.012
Asrin, F., Anra, H., Irwansyah, M. A., S, A. S., & Pratama, E. E. (2024). Pemahaman Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Komputer Di Bidang Kesehatan. Jurnal Abdimas Mandiri, 8(2), 159--168. https://doi.org/10.36982/jam.v8i2.4310
Cahyati Wulandari, D., & Sri Pudjiarti, E. (2024). Kepemimpinan Adaptif Dalam Dunia Digital: Mengatasi Tantangan Dan Peluang Di Era 4.0. Transformasi: Journal of Economics and Business Management, 3(1), 207--220. https://doi.org/10.56444/transformasi.v3i1.1682
Coudry, R. A., Assis, E. A. C. P., Frassetto, F. P., Jansen, A. M., da Silva, L. M., Parra-Medina, R., & Saieg, M. (2024). Crossing the Andes: Challenges and opportunities for digital pathology in Latin America. Journal of Pathology Informatics, 15(October 2023), 100369. https://doi.org/10.1016/j.jpi.2024.100369
Fauziah, Y. A., Alhadad, H., & Utama, Y. P. (2021). ETIKA DAN TATANGAN PENGGUNAAN KECERDASAN BUATAN DALAM KEDOKTERAN GIGI. Jurnal Hukum Dan Etika Kesehatan, 1(September), 46--64.
Isdayani.B, Thamrin, A. N., & Milani, A. (2024). Implementasi Etika Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Sistem Pendidikan dan Analisis Pembelajaran di Indonesia. Digital Transformation Technology, 4(1), 714--723. https://doi.org/10.47709/digitech.v4i1.4512
Lastrucci, A., & Giansanti, D. (2024). Radiological Crossroads: Navigating the Intersection of Virtual Reality and Digital Radiology through a Comprehensive Narrative Review of Reviews. Robotics, 13(5). https://doi.org/10.3390/robotics13050069
Lastrucci, A., Wandael, Y., Ricci, R., Maccioni, G., & Giansanti, D. (2024). The Integration of Deep Learning in Radiotherapy: Exploring Challenges, Opportunities, and Future Directions through an Umbrella Review. Diagnostics, 14(9). https://doi.org/10.3390/diagnostics14090939
Ningrum, N. A. et al. (2024). Pertanggungjawaban Hukum Atas Penggunaan Artificial Intelligence Pada Praktik Kedokteran. Veritas et Justitia, 9(1), 246--273.
Nur Fathoni, M. A., Anwar, M. C., & Setiawan, A. N. (2024). Peran Layanan Instant Messaging Pada Teleradiologi Sebagai Upaya Penegakkan Diagnosis. Link, 20(1), 33--53. https://doi.org/10.31983/link.v20i1.11394
Sastria, E., Prastopo, Mulyono, & Prasetyo, B. (2020). Implikasi hukum perlindungan konsumen terhadap penggunaan kecerdasan buatan (artificial inteligent) dalam penegakan diagnosis pasien di rumah sakit. 735--743.
Solehudin Solehudin, Sancka Stella, Firyal Firyal, Nur Eni Lestari, Yeni Koto, Hari Ghanesia Istiani, Bambang Suryadi, Saiful Gunardi, Agus Purnama, Susaldi Susaldi, Weslei Daeli, & Arif Hidayatullah. (2024). Analisis Penerapan Manajemen Dokumentasi Asuhan Keperawatan Elektronik. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan, 3(1), 235--245. https://doi.org/10.55606/jurrikes.v3i1.2761

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun