Pemilukada DKI sudah usai sebentar lagi gubernur baru akan dilantik, Pilkada DKI memang luar biasa sangat menyedot perhatian, tenga dan emosi, banyak cerita di dalamnya baik indah maupun buruk, berikut ini saya akan sampaikan kesalahan strategi foke dalam pemilukada putara kedua kemarin.
Kesalahan terbesar dalam pemilukada putaran kemarin adalah  berkoalisi dengan partai yang sebelumnya menghujatnya.  Kebetulan rakyat jakarta rata-rata mengikuti proses pemilu ini melalui berbgai media seperti televisi, koran harian, media onlie, jejaring sosial dan lain sebagainya .
Masyarakat Jakarta  menilai bahwa partai-partai yang mendukung foke adalah partai yang inkonsistensi dalam roda perjuangan mereka, partai-partai tercitrakan pragmatis, di dukung dengan ketidak jelasan alasan partai mendukukung foke-nara membuat semakin kuatnya citra pragmatis partai di mata masyarakat. selain hancurnya citra Fauzi bowo akibat berkoalisi denga partai, fauzibowo juga menghabiskan uang dan waktu gara-gara ngurus koalisi partai. padahal rakyatlah yang memilih gubernur bukan partai.
Dan kecerdasan tim jokowi adalah mampu mengambil momen pengempungan partai ini dengan citra semut melawan gajah, sebenarnya konotasi dari ungkapan tersebut adalah penguasa lawan rakyat. Menurut saya akan lain cerita kalau seandainya foke tidak berkoalisi denga partai.
Foke akan mendapatkan citra sebagai politisi yang istiqomah dalam bersikap, tidak mudah berkoalisi dengan yang tidak satu visi, foke akan mendapatkan citra sebagai seorang politis yang visioner. Sayangnya foke di kadalin sama partai,
Penyebab dari kesalahan-kesalahan foke dalam mengambil langkah startegisnya adalah foke menjalankan strategi dengan penuh ketakutan dan kegelisahan, sangat terlihata sekali kalau foke takut kalah, karena takut kalah inilah ia yang menyebabkan foke grasak grusuk dalam mengambil tindakan, dan kesalahan terbesar dia adalah berkoalisi dengan partai yang awalnya sangat keras mengkritik dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H