Mohon tunggu...
Cinta Rahmadhani
Cinta Rahmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengupas Strategi Sukses Es Pelopor di Dunia Kuliner Lokal

16 Desember 2024   13:19 Diperbarui: 16 Desember 2024   13:41 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas transaksi digital menjadi tantangan baru. Kebijakan ini meningkatkan biaya bagi pelanggan yang menggunakan QRIS, meskipun manfaat jangka panjangnya adalah mendorong digitalisasi dalam sektor usaha kecil dan menengah (UMKM).

Kualitas Bahan Baku sebagai Prioritas Utama


Keberhasilan Es Pelopor juga didukung oleh perhatian besar pada kualitas bahan baku. Semua buah-buahan yang digunakan, seperti alpukat, kelapa muda, dan nangka, diambil langsung dari pusat distribusi di Magelang. Pengambilan bahan baku dilakukan secara rutin, baik setiap minggu maupun setiap bulan, tergantung pada tingkat penjualan.

Dengan menjaga kesegaran dan kualitas bahan baku, Es Pelopor mampu memberikan rasa yang konsisten kepada pelanggan. Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang membuat pelanggan terus kembali untuk menikmati produk mereka.

Pengelolaan Karyawan yang Profesional

Dalam menjalankan operasionalnya, Es Pelopor memiliki total 25 karyawan yang tersebar di semua cabang, dengan enam di antaranya bekerja di cabang Yogyakarta. Perekrutan karyawan dilakukan melalui berbagai saluran, termasuk media sosial dan rekomendasi dari teman atau kerabat. Pendekatan ini memastikan bahwa mereka mendapatkan karyawan yang tidak hanya memiliki kemampuan tetapi juga memahami nilai-nilai perusahaan.

Dengan jumlah karyawan yang cukup, Es Pelopor mampu menjaga pelayanan yang berkualitas tanpa perlu melakukan ekspansi besar-besaran dalam hal tenaga kerja.

Manajemen Keuangan yang Efektif

Manajemen keuangan yang baik menjadi tulang punggung kesuksesan Es Pelopor. Laporan keuangan direkap setiap hari dan dikirim langsung ke pemilik usaha. Omzet harian yang berkisar antara 3-4 juta rupiah menunjukkan daya tarik dan konsistensi produk mereka di pasar. Uang hasil penjualan sering kali disimpan untuk keperluan tertentu, tetapi laporan tetap dibuat secara teratur untuk memastikan transparansi dan akurasi dalam pengelolaan keuangan. Praktik ini menunjukkan bahwa meskipun Es Pelopor adalah bisnis lokal, mereka memiliki standar pengelolaan yang profesional.

Menghadapi Pandemi COVID-19 dengan Adaptasi

Pandemi COVID-19 menjadi ujian besar bagi banyak bisnis, termasuk Es Pelopor. Namun, brand ini mampu bertahan dengan memanfaatkan layanan pesan antar dan memperkuat kehadiran digital. Adaptasi ini tidak hanya membantu mereka melewati masa sulit tetapi juga memperluas jangkauan pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun