Arunika selalu indah,
Bersamaan dengan mentari cerah,
Namun datangnya membuatku gundah,
Terlintas jelas kode-kode rutinitas kaprah.
Aku senang melihat wajah sumringah,
Aku hanya tak mau wajah itu berubah jadi sumarah.
Aku bersemangat dalam bersosialisasi,
Aku hanya tak siap mereka menilai semaunya sendiri.
Usahaku selama ini mati-matian,
Aku senang kala itu menghasilkan,
Entah keberhasilan maupun kegagalan,
"Anganku seluas lautan, tak akan mungkin ku lepaskan"
Pikirku sebelum mereka menjalankan peran.
---Kala itu dunia bagaikan pewayangan. Aku adalah tokoh wayang yang seharusnya mengikuti sang dalang, namun suara penonton lebih ahli dalam mengendalikan perasaan.
[Diambil dari arsip]
Batang, 24 Maret 2023
Cinta Nurma Pramesti
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI