Mohon tunggu...
Yeshua Raphael Immanuel
Yeshua Raphael Immanuel Mohon Tunggu... Teknisi - Swasta

Jalan Jalan... Baca Buku

Selanjutnya

Tutup

Diary

Peran Penjajah bagi Kemajuan Negeri: Istilah Asing & Pribumi dan Manusia dari Nenek Moyang yang Sama, Adam

11 Agustus 2024   10:12 Diperbarui: 11 Agustus 2024   10:17 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tanpa bantuan penjajah...
negara arab
dan negara indonesia
 gak bakalan maju

negara arab dan indonesia maju berkat asing...

dulu di indonesia sebelum kedatangan penjajah belanda gak ada jalan raya raja jalan kereta api kantor bandara pabrik gula....setelah belanda datang ada itu semua...

dulu di arab juga gak maju...setelah datang peradaban dari romawi dan persia dan kaum yahudi dan kristen dan barat seperti amerika baru mereka maju....

di indonesia mengeluh penjajahan agama....

prodak penjajahan asing
prodak asing berupa iptek dan agama itu manfaat..dunia dan akhirat
di indonesia pribumi tak berkuasa dinegeri sendiri....sekarang banyak pribumi yang bangkit....

di saudi juga warga saudi banyak tak berkuasa di negeri sendiri...pabrik dikuasai asing..   amerika inggris...
kenapa arab dan indonesia mau
dijajah...karena butuh prodak barang atau jasa mereka dan ilmu mereka

negara islam seperti arab dan indonesia...rata rata gak bisa buat hp sendiri mobil sendiri laptop dan komputer sendiri...pesawat sendiri...
mereka juga gak bisa mengolah minyak bumi sendiri semua diserahkan asing.

di indonesia asing mencengkam...
di arab juga sama asing mencengkram...
yang jelas manusia itu dari adam...nenek moyang mereka sama yaitu adam..mereka saudara dari nabi adam...satu sama lain saling membutuhkan gak ada istilah asing....cuma karena ego ada istilah asing dan pribumi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun