Mohon tunggu...
Yeshua Raphael Immanuel
Yeshua Raphael Immanuel Mohon Tunggu... Teknisi - Swasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jalan Jalan... Baca Buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan itu Satu Bahaya Faham Takfiri (Pengafiran)

26 Juni 2024   18:36 Diperbarui: 26 Juni 2024   19:49 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bahaya Faham Takfiri(Pengafiran)

Yang bahaya itu pengkafiran sesama islam dan non islam....islam mengafirkan sesama islam...non islam mengafirkan sesama non islam......padahal islam dan non islam .....tuhannya satu yaitu dia yang jadikan langit dan bumi pagi dan malam hujan dan musim musim...peristiwa pernikahan kelahiran kehidupan dan kematian...aktifitas istirahat...makan minum kencing berak......tuhan ya macam tu saja gak ada tuhan lain  tuhan tuhan versi tulisan bukan realita dan yang jelas jelas memberi tanda dari kejadian kejadian dialam semesta alam semesta dam diri kita sendiri....kamu berseru ketuhan mana saja yang dengar dan lihat yaitu Tuhan maha tunggal yang tak nampak...dia uji hati dan pikiran dan perbuatan...

Wahai muslim dan non muslim...

Yang baca kitab.....
Saya bukan penyihir.....

Cukup ayat semesta alam yang menyihirmu dan meyakinkanmu kepada Tuhan....dan melepaskan semua sihir darimu yang membuatmu teradu domba dan terbagi dalam 4000 tuhan dan 4000 agama dan kitab buatan manusia patung buatan manusia
Yaitu ada langit diatas rumahmu dan bumi yang tempat kau injak....
Pagi dan malam
Hujan dan musim musim
Aktifitas istirahat
Makan minum
Kencing berak
Peristiwa pernikahan kelahiran kehidupan kematian....
Dia penolong kita dia keselamatan kita
Dan pemberi hidup kekal dan kebangkitan dimasa depan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun