Mohon tunggu...
Yeshua Raphael Immanuel
Yeshua Raphael Immanuel Mohon Tunggu... Teknisi - Swasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jalan Jalan... Baca Buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan yang Tak Dikabarkan Media Baca Tulis Buku dan Seni 2 Dan 3 Dimensi

23 Juni 2024   15:40 Diperbarui: 23 Juni 2024   16:02 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tuhan yang ada tanpa dikabarkan media baca tulis dan media seni 2 dimensi dan 3 dimensi....yang dikenal dalam diam bukan kata dan bahasa...tapi rasa dan pikiran..naik turunnya nafas..itu tuhan yang benar....
Mata orang yang melihat....
Menyaksikan adanya langit bumi matahari bulan bintang...pagi malam hujan dan musim musim....
Manusia hewan tumbuhan yang beraneka ragam...
Peristiwa pernikahan kelahiran kehidupan kematian....
Ada sesuatu yang tak dapat dicapai mata yang bukan karya seni tulis dan sastra dan karya seni 2 dimensi dan 3 dimensi..itulah Tuhan/Allah/ adonay/sang tuan raja dan juruselamat....
Tuhan yang adalah keselamatan
Tuhan semua agama
Baik agama yang tertulis yang jumlahnya 4000 diseluruh dunia...
Maupun yang tak tertulis

Saya sebenarnya gak usah mengajari....
Semua faham itu

Semua tau itu...
Saya mengabarkan Ulang ....
Umat terkotak kotak jadi 4000 agama ...
Kan ini membingungkan bagi orang yang tak tau....
Terjebak dikarya tulis suci dan karya seni 2 dimensi dan 3 dimensi dan ikon agama....yang semua itu buatan tangan manusia...tuhan tuhan buatan tangan manusia...tulisan ini juga buatan manusia untuk menjelaskan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun