Mohon tunggu...
Cinta Mayra zetha
Cinta Mayra zetha Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Konsumen terhadap CFC di Rest Area pada Saat Momen Lebaran

23 April 2024   01:06 Diperbarui: 23 April 2024   01:09 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada momen Lebaran, rest area menjadi salah satu tempat yang sangat ramai dikunjungi oleh para pemudik yang sedang melakukan perjalanan pulang kampung. Di tengah kesibukan mereka, keberadaan rest area memberikan kesempatan bagi konsumen untuk beristirahat sejenak, memenuhi kebutuhan makanan dan minuman, serta melaksanakan ibadah sesuai dengan waktu shalat yang telah ditentukan. Salah satu pilihan makanan yang seringkali diminati adalah CFC (Chicken Fried Chicken), yang merupakan makanan cepat saji yang praktis dan populer di kalangan masyarakat Indonesia.

CFC adalah singkatan dari "Chicken Fried Chicken". Ini adalah hidangan kuliner yang terdiri dari potongan dada ayam yang dipadatkan, kemudian dilapisi dengan tepung panir atau remah roti, dan kemudian digoreng hingga kecokelatan dan renyah. Biasanya, CFC disajikan dengan berbagai saus atau bumbu untuk memberikan rasa tambahan.

CFC sendiri merupakan salah satu hidangan yang efisien serta populer di restoran-restoran cepat saji dan rest area di berbagai negara. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah membuatnya menjadi pilihan favorit bagi banyak orang yang menyukai makanan cepat saji. Maka dari itu menurut saya keputusan konsumen saat memilih CFC di rest area pada momen Lebaran dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk waktu, lokasi, dan situasi. Rest area seringkali menjadi tempat persinggahan yang penting bagi para pelancong, di mana kecepatan dan kenyamanan menjadi faktor utama. Dalam konteks ini, CFC menawarkan solusi yang praktis dan cepat disajikan, memungkinkan konsumen untuk menyantap makanan mereka dengan mudah di tengah perjalanan mereka.

Menurut saya, selain efisiensi dan kepraktisan yang diperhatikan oleh konsumen ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap CFC ini yaitu : Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi). Lalu apa saja yang diperhatikan dan mempengaruhi mengenai keempat konsep tersebut dari CFC kepada konsumen? Berikut pada Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Principles of Marketing (17th Global Edition). Pearson. Solomon, M. R. (2019). Consumer Behavior: Buying, Having, and Being (13th Global Edition). Pearson, yang berkaitan pada salah satu teori didalamnya mengenai konsep 4p pada perilaku konsumen.

1. Product (Produk): CFC harus memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh konsumen. Rasa, tekstur, dan kualitas bahan baku menjadi faktor penentu dalam memengaruhi keputusan konsumen untuk memilih CFC di rest area.

2.  Price (Harga): Harga CFC harus sesuai dengan nilai yang dirasakan oleh konsumen. Pada momen Lebaran, di mana banyak orang melakukan perjalanan jauh, konsumen mungkin lebih sensitif terhadap harga. Oleh karena itu, harga yang terjangkau namun tetap mempertahankan kualitas dapat menjadi poin penjualan yang kuat.

3.  Place (Tempat): Rest area berfungsi sebagai tempat strategis yang dapat menarik perhatian konsumen. Kemudahan aksesibilitas, kebersihan, dan kenyamanan rest area akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih CFC sebagai pilihan makanan cepat saji.

4.  Promotion (Promosi): Promosi yang efektif dapat meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk CFC di rest area. Strategi promosi seperti penawaran khusus untuk pemudik Lebaran atau penempatan iklan yang strategis dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Dengan mempertimbangkan beberapa hal ini, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen terhadap CFC di rest area pada momen Lebaran dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kualitas produk, harga, lokasi, dan promosi, maupun kepraktisan serta efisiensi yang diberikan kepada para konsumen tersebut.

Referensi :
https://nordics.pearson.com/collections/marketing-management/products/consumer-behavior-buying-having-and-being-13th-global-edition-e-book
Velda Ardia Murdiana, S.I.Kom, M.Si. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun