Mohon tunggu...
Cinta christyani
Cinta christyani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hallooo Semua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendapatan Menurun! Akankah UMKM Pasar Belik Sonto Bertahan?

11 Juni 2022   21:01 Diperbarui: 11 Juni 2022   22:54 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu makanan tradisional yang dijual dipasar. dokpri

   

   Usaha Mikro Kecil Menengah menjadi kontributor penting dalam perekonomian negara Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan jumlah UMKM di tahun 2021 telah mencapai 64,2 juta  (Ekon.go.id, 2021). Keberadaan UMKM di setiap daerah Indonesia nyatanya masih perlu dikembangkan, terlebih saat munculnya pandemi Covid-19 yang membuat banyak pelaku UMKM tiarap dan mau tidak mau harus beradaptasi dengan kondisi tersebut. Keadaan tersebut juga dialami oleh Pasar Belik Sonto, salah satu UMKM dari Desa Gamplong. Pasar ini didirikan oleh warga desa Gamplong di tahun 2021, dimana fokus UMKM ini berada di bidang kuliner tradisional. Adapun tujuan dibentuknya pasar ,yaitu untuk meningkatkan perekonomian warga desa dan juga memberdayakan masyarakat Gamplong, terutama para ibu rumah tangga yang memiliki minat dibidang kuliner.  Letak pasar yang berada di tengah perkebunan dengan konsep balai  untuk berjualan, menambah kesan tradisional dari pasar ini. Selain itu, Pasar Belik Sonto juga memiliki sistem pembayarannya tersendiri, yaitu dengan menggunakan koin kayu. Koin kayu bisa didapatkan dengan cara menukarkan uang yang kita miliki, di mana satu koin kayu bernilai Rp 2.000,00. Konsep tradisional dari pasar ini juga diterapkan ke setiap penjualnya, dimana selain menjual makanan tradisional, mereka juga menggunakan alat-alat makan tradisional. Adapun jam operasional pasar ini hanya di hari minggu pukul 09.00-12.00 WIB.

Salah satu makanan tradisional yang dijual dipasar. dokpri
Salah satu makanan tradisional yang dijual dipasar. dokpri

  Sayangnya UMKM yang masih seumur jagung ini juga harus bertahan ditengah pandemi Covid-19 . Hal tersebut tentu berpengaruh kepada penurunan jumlah pengunjung yang signifikan hingga saat ini. Letak pasar  cukup strategis karena  berada di sebelah Studio Alam Gamplong dan masih dalam kawasan desa wisata Gamplong, tetapi keuntungan itu belum membawa dampak yang besar bagi keberlangsungan pasar ini. Kurangnya publikasi terkait Pasar Belik Sonto di media sosial juga menjadi penyebab penurunan tersebut. Walaupun terdapat media sosial, seperti Instagram, YouTube, dan Website yang memuat informasi terkait pasar, tetapi konten yang ditampilkan dalam media tersebut belum cukup untuk menarik perhatian masyarakat. Penurunan jumlah pengunjung tersebut juga berdampak pada berkurangnya jumlah pedagang pasar yang mulanya berjumlah 40, berubah menjadi 13 pedagang. Ketidakseimbangan antara jumlah pedagang dan pengunjung membuat para pedagang memutuskan untuk berhenti berjualan. Hal tersebut tentu memperlihatkan bahwa tujuan awal dibentuknya pasar ini belum dapat tercapai sepenuhnya, yaitu untuk meningkatkan perekonomian dan pemberdayaan warga Gamplong. 

Kondisi Pasar Belik Sonto . dokpri
Kondisi Pasar Belik Sonto . dokpri

  Permasalahan ini tentu harus segera diatasi agar Pasar Belik Sonto dapat terus beroperasi. Adapun unsur-unsur komunikasi yang berkaitan, yaitu 5 unsur menurut Lasswell ,seperti sumber, pesan, media, penerima, dan efek yang saling bergantungan dan dapat mempengaruhi suatu pesan komunikasi (Deddy Mulyana, 2019. h.69). Artinya bahwa pengurus pasar sebagai komunikator harus mampu memberikan pesan secara verbal maupun non-verbal melalui media sosial, dimana pesan tersebut akan diterima oleh khalayak dan mampu menarik perhatian mereka. Oleh karena itu, hal utama yang perlu dilakukan yaitu meningkatkan interest calon konsumen pasar melalui akun media sosial, sebagai media pemasaran. Pemasaran akan berhasil bila dipadukan dengan komunikasi yang efektif (Firmansyah, 20. h.3). Artinya bahwa, bagaimana para pengurus Pasar Belik Sonto mampu menginformasikan dan membujuk calon konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk berkunjung dan membeli produk para pedagang. Strategi pemasaran digital yang berbasis internet  dapat menjadi suatu keuntungan karena tidak terhalang oleh ruang dan waktu. Sosial media marketing merupakan pemasaran yang menggunakan situs media sosial untuk mempromosikan dan sebagai jembatan komunikasi kepada calon konsumen, dimana akhirnya mengarah pada keputusan pembelian ( Wati dkk, 2020. h.16).

   Pengurus pasar Belik Sonto telah mengupayakan pemasaran pasar dengan mengadakan acara senam pagi, lomba mewarnai dan kegiatan lainnya. Kegiatan senam yang bekerjasama dengan kelompok senam di wilayah Gamplong, memberikan peluang kepada pedagang untuk mendapatkan penghasilan dari anggota senam. Walaupun, hasil dari upaya tersebut masih belum dapat meningkatkan pendapatan para pedagang secara maksimal. Oleh karena itu, penting adanya promosi secara digital melalui konten yang menarik, seperti membuat video yang menjelaskan keunikan dari pasar Belik Sonto. Konten yang menarik terkait pasar juga bisa dikaitkan dengan letak pasar yang berada di desa wisata Gamplong, dimana desa yang terkenal akannproduksi kerajinan-kerajinan. Selain itu, letak pasar yang berdekatan dengan Studio Alam Gamplong juga dapat menjadi peluang untuk menarik calon konsumen. Promosi terkait kegiatan senam maupun lomba yang diselenggarakan di pasar Belik Sonto juga harus lebih dipublikasikan, baik melalui fitur Instagram ads atau iklan berbayar yang dilakukan melalui Instagram.

  Bila pemasaran digital yang dilakukan mampu memunculkan interest bagi calon konsumen, maka peluang meningkatnya pengunjung pasar juga semakin besar. Peningkatan jumlah pengunjung tersebut tentu akan berdampak pada penghasilan pedagang Pasar Belik Sonto. Sehingga, terciptanya keseimbangan antara jumlah pedagang dan jumlah pengunjung, serta tercapainya tujuan didirikannya UMKM ini, yaitu untuk meningkatkan perekonomian dan pemberdayaan warga di Desa Gamplong. 

Sumber:

Firmansyah, M. (2020). Komunikasi Pemasaran. Pasuruan,Jawa Timur: CV. Penerbit Qiara Media 

Wati, A.P., Martha, J.A., & Indrawati, A. (2020). Digital Marketing. Malang: PT. Literindo berkah Karya.

Mulyana, D. (2019). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ekon.go.id, ( 2021). UMKM Menjadi Pilar Penting dalam Perekonomian Indonesia. Diakses darihttps://ekon.go.id/publikasi/detail/2969/umkm-menjadi-pilar-penting-dalam-perekonomian-indonesia 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun