Mohon tunggu...
Jingga Rangkat
Jingga Rangkat Mohon Tunggu... -

Aku tetap aku tak peduli siapa Kamu..... \r\n\r\nkeraguanku bukanlah sebuah kebingungan. keraguanku untuk membuka sebuah kemungkinan!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Embun Kepada Matahari

1 November 2013   20:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:43 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_289298" align="aligncenter" width="605" caption="Gambar Ilustrasi oleh : Inge Ngotjol"][/caption]

Matahariku,

Masih bolehkah aku rindukan hangatnya pagi,

Sementara terikmu telah membuatku terbakar??

♥♥♥♥♥

Sayang,

Masih bolehkah aku inginkan peluk hangatmu,

sementara setiap beningku telah meleleh dalam dekapmu??

♥♥♥♥♥

Cinta,

Masih Layakkah aku berharap

diantara bentangan-bentangan kemustahilan yang selalu kangkangi mimpiku??

♥♥♥♥♥

Lelakiku,

Gilakah aku, saat aku masih terobsesi

mendengarmu bisikkan lembut ditelingaku

"Aku butuh kamu perempuanku"

Gilakah mimpiku??

♥♥♥♥♥

Embunku,

Jika matahari telah cukup membakar apa kau ingin hancurkan seluruh ragamu,

sementara jiwamu adalah milikku??

♥♥♥♥♥

Beningku,

Jika kau inginkan pelukku,

maka tenggelamlah dalam dekap yang telah dicairkan matahari sebelum kau kenal sunyi.

Aku ada dalam nafasmu yang mengembun.

♥♥♥♥♥

Ah, kamu..

Kemustahilan yang kau kata sebenarnya hanya kalimat, tidak lebih.

Sebab bentangan-bentangan yang mengangkangi adalah kemungkinan yang menguap dilangit takdir

♥♥♥♥♥

Itu bukan gila, Perempuanku

Tapi itulah cinta yang sejatinya memabukkan,

Puisi-puisi yang mengendap dalam rasa

♥♥♥♥♥

Padepokan Rangkat El Hida & Jingga

Desa Rangkat adalah komunitas yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat dalam dunia tulis menulis fiksi. Jika berkenan silahkan berkunjung, berkenalan, dan bermain peran dan fiksi bersama kami di Desa Rangkat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun